Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Velove Vexia Belajar Bahasa Isyarat, Simak Manfaatnya

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
Velove Vexia (Instagram/ Adipati Dolken)
Velove Vexia (Instagram/ Adipati Dolken)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pernah mempelajari bahasa isyarat secara umum, namun kini Velove Vexia secara khusus mempelajari bahasa isyarat untuk produk kecantikan. Setidaknya ada 10 kosakata dalam dunia kecantikan yang baru dipelajarinya. 10 kosakata itu adalah; lipstik, bedak, maskara, eyeliner, foundation, blush on, eyeshadow, strobing, highlighter, dan juga countoring.

Baca: Velove Vexia Bilang Tubuhnya Punya Alarm Kalau Kegemukan

"Dulu di sekolah pernah ada kegiatan-kegiatan sosial, salah satunya yang saya pelajari adalah bahasa isyarat. Tapi kalau hari ini spesifikasinya bahasa isyarat di dunia makeup," kata Velove Vexia, ditemui dalam acara L’Oréal Diversity & Inclusion Driven, Selasa (24/7), di Lotte Shopping Avenue, Jakarta.

Velove Xevia berharap agar para penyandang tunarungu bisa mendapatkan kesempatan sama untuk bekerja di dunia kecantikan. Adanya bahasa isyarat khusus produk kecantikan tentu akan menjembatani komunikasi antara penata rias tunarungu dan pelanggannya.

Baca: Velove Vexia Kurang Tidur dan Jerawatan, Langsung Pantang Makan

Bahasa isyarat menjadi salah satu jenis bahasa yang digunakan penyandang Tuli untuk berkomunikasi. Saat ini, bahasa isyarat sedang giat dikampanyekan agar semua orang dapat mengerti dan mengakses bahasa isyarat layaknya bahasa asing lain.

Ketua Pusat Layanan Juru Bahasa Isyarat Indonesia atau PLJBI, Juniati Effendi mengatakan bahasa isyarat SIBI atau Sistem Isyarat Bahasa Indonesia yang digunakan pemerintah sebagai rujukan tidak mewakili bahasa isyarat insan Tuli Indonesia. Karena itu, dia dan beberapa orang Tuli pengguna bahasa isyarat mendirikan Pusat Bahasa Isyarat Indonesia atau Pusbisindo.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Lembaga ini sudah didirkan sejak 2009 untuk mengadvokasi bahasa isyarat yang dipakai komunitas Tuli untuk memprotes penggunaan SIBI oleh pemerintah," ujar Juniati Effendi saat diwawancarai di Sekretariat Pusbisindo, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Sabtu, 21 Juli 2018. Sejak didirikan, Pusbisindo gencar memperkenalkan bahasa isyarat kepada masyarakat. Lembaga ini membuka kegiatan belajar bahasa isyarat kepada berbagai institusi, semisal universitas sampai kedutaan.

Saat ini Pusbisindo sudah memberikan pembelajaran kepada lebih dari lima lembaga, dan membuka kelas karyawan maupun mahasiswa. Beberapa lembaga yang bekerjasama mengikuti pelatihan Bisindo adalah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia, Universitas Negeri Jakarta, Bina Sarana Informatika, Pemda DKI Jakarta dan Kedutaan Australia. "Di Pemda DKI bahkan sudah membuka tiga kelas," ujar Juniati.

Baca: Tuntutan Peran, Velove Vexia Rela Aduk Semen dan Makan Petai 

Guru dari Pusbisindo yang merupakan insan Tuli menjelaskan gerakan-gerakan bahasa isyarat kepada 15 murid. "Jumlahnya tidak boleh lebih dari 15 orang," ujar staf pengajar di Pusbisindo, Kusumo Yoga. Proses belajar mengajar juga harus dilakukan melalui tatap muka karena tidak menggunakan bahasa verbal.

Seorang peserta pelatihan bahasa isyarat, Nilamsari mengatakan, Bisindo memperkaya khasanah bahasa yang dimilikinya. "Saya juga dapat merasakan betapa pentingnya bahasa ini bagi teman-teman Tuli, terutama untuk berkomunikasi," kata karyawati sebuah perusahaan media ini.

TABLOID BINTANG | CHETA NILAWATY

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kisah Para Guru Mengaji Ajarkan Baca Alquran Untuk Penyandang Tuli

21 hari lalu

Sejumlah santri penyandang tuli bisa membaca Alquran dengan bahasa Isyarat. TEMPO/Putri Safira Pitaloka
Kisah Para Guru Mengaji Ajarkan Baca Alquran Untuk Penyandang Tuli

Sebuah pondok mengaji di Majalengka membuat metode khusus belajar Alquran untuk penyandang tuli. Membaca Alquran dengan bahasa isyarat.


Metamorfosa Hujan Bulan Juni Karya Sapardi Djoko Damono, Puisi ke Layar Lebar

35 hari lalu

Aktor Koutaro Kakimoto (kiri), Velove Vexia, dan sutradara Hestu Saputra dalam Meet and Greet Film Hujan Bulan Juni di Jakarta, 1 November 2017. Film ini bercerita tentang kisah cinta dosen bernama Pingkan (Velove Vexia), dengan sang kekasih Sarwono (Adipati Dolken). Tempo/ Fakhri Hermansyah
Metamorfosa Hujan Bulan Juni Karya Sapardi Djoko Damono, Puisi ke Layar Lebar

Puisi Hujan Bulan Juni karya Sapardi Djoko Damono telah bermetamorfosa dalam banyak bentuk, mulai dari komik, novel, hingga film.


Pemerintah Jepang Perluas Cakupan Beasiswa untuk Mahasiwa Asing mulai April 2024

39 hari lalu

Ilustrasi beasiswa. Freepik
Pemerintah Jepang Perluas Cakupan Beasiswa untuk Mahasiwa Asing mulai April 2024

Pemerintah Jepang berencana memperluas cakupan mahasiswa asing yang dapat menerima beasiswa mulai April 2024.


Hobi Aldila Sutjiadi, Main Golf dan Wisata Kuliner untuk Pengusir Jenuh saat Tur Tenis Dunia

7 Februari 2024

Aldila Sutjiadi. Instagram/@Dila11
Hobi Aldila Sutjiadi, Main Golf dan Wisata Kuliner untuk Pengusir Jenuh saat Tur Tenis Dunia

Aldila Sutjiadi tak menampik kerap merasa jenuh dengan olahraga tenis, dia pun menjadikan golf dan wisata kuliner sebagai pelarian.


Anies-Ganjar-Mahfud Md Gunakan Bahasa Isyarat di Debat Capres, Ini Artinya

5 Februari 2024

Pasangan Capres-Cawapres no urut 03,  Ganjar Pranowo-Mahfud MD tiba dalam debat capres terakhir di JCC, Minggu, 4 Februari 2024. Cuplikan YouTube KPU
Anies-Ganjar-Mahfud Md Gunakan Bahasa Isyarat di Debat Capres, Ini Artinya

Bahasa isyarat digunakan Anies, Ganjar, dan Mahfud Md saat debat capres terakhir pada Ahad, 4 Februari 2024. Apa artinya?


Gerakan Bahasa Isyarat Anies Baswedan Saat Debat Capres, Ini Artinya

5 Februari 2024

Gerakan Bahasa Isyarat Anies Baswedan Saat Debat Capres, Ini Artinya

Anies Baswedan menggunakan bahasa isyarat ketika mengawali debat capres pada 4 Februari 2024. Begini pemahaman bahasa isyarat?


Timnas Amin: Anies Gunakan Bahasa Isyarat di Debat Capres atas Permintaan Kaum Disabilitas

5 Februari 2024

Calon Presiden nomor urut 1, Anies Baswedan saat mengikuti Debat Kelima Pilpres 2024 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Minggu, 4 Februari 2024. Debat kelima atau terakhir ini mengangkat tema kesejahteraan sosial, kebudayaan, pendidikan, teknologi informasi, kesehatan, ketenagakerjaan, sumber daya manusia, dan inklusi. TEMPO/M Taufan Rengganis
Timnas Amin: Anies Gunakan Bahasa Isyarat di Debat Capres atas Permintaan Kaum Disabilitas

Timnas Amin mengklaim penggunaan bahasa isyarat oleh Anies Baswedan saat memulai debat kelima adalah permintaan dari kaum disabilitas.


Debat Capres Bahas Inklusi, Anies Baswedan Gunakan Bahasa Isyarat Saat Paparkan Visi Misi

4 Februari 2024

Calon Presiden nomor urut 1, Anies Baswedan saat mengikuti Debat Kelima Pilpres 2024 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Minggu, 4 Februari 2024. Debat kelima atau terakhir ini mengangkat tema kesejahteraan sosial, kebudayaan, pendidikan, teknologi informasi, kesehatan, ketenagakerjaan, sumber daya manusia, dan inklusi. TEMPO/M Taufan Rengganis
Debat Capres Bahas Inklusi, Anies Baswedan Gunakan Bahasa Isyarat Saat Paparkan Visi Misi

Calon presiden nomor urut satu, Anies Baswedan, menggunakan bahasa isyarat saat debat capres di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat pada Ahad, 4 Februari 2024. Bahasa isyarat itu disampaikan Anies saat mengawali pemaparan visi, misi, dan programnya dalam debat terakhir Pilpres 2024.


Andragogi dan Pedagogi, Apa Bedanya?

26 Januari 2024

Ilustrasi anak belajar. Freepik
Andragogi dan Pedagogi, Apa Bedanya?

Istilah andragogi pertama kali diperkenalkan oleh pendidik Jerman Alexander Kapp pada 1833


Baznas Latih 1.020 Pengajar Al-Qur'an dengan Bahasa Isyarat

26 Januari 2024

Ketua Baznas RI Noor Ahmad saat pelatihan guru membaca Alquran dengan bahasa isyarat. Pelatihan ini untuk mengajari para penyandang disabilitas tuna rungu dan Tuna wicara dalam  membaca Alquran. Acara di Wisma Sargede, Kotagede, Yogyakarta, 24 Januari 2024. Foto: TEMPO| Muh Syaifullah
Baznas Latih 1.020 Pengajar Al-Qur'an dengan Bahasa Isyarat

Pelatihan membaca Al-Qur'an dengan bahasa isyarat ini untuk mengajarkan Teman Tuli agar bisa membaca.