Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Misteri Gerhana Bulan & Mood Manusia, Ini Penjelasan Ahli

Reporter

Editor

Susandijani

image-gnews
Peserta melintas di depan gambar bulan dalam fase merah atau
Peserta melintas di depan gambar bulan dalam fase merah atau "blood moon" saat kegiatan Edukasi Pemantauan Gerhana Bulan dan Planet di Universitas Machung, Malang, Jawa Timur, Jumat 27 Juli 2018. Kegiatan tersebut bertujuan memberikan edukasi kepada siswa SMA serta mahasiswa untuk lebih mengenal ilmu astronomi dengan melihat fase gerhana bulan dan pergerakan planet. ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto
Iklan

TEMPO.CO, London - Masih penasaran soal mitos yang terjadi seputar gerhana bulan? Hampir setiap orang bicara soal gerhana bulan 2018 yang terjadi pada Sabtu dini hari tadi. Kejadian langka yang konon paling lama terjadi di abad ini, yaitu 103 menit, itu juga jadi banyak perbincangan, terutama soal efeknya terhadap mahluk di bumi ini. Konon, efek gerhana bulan itu punya pengaruh pada perilaku dan suasana hati manusia. Betulkah?

Baca juga : Gerhana Bulan Juli 2018, Awas Hoax Ini Selalu Muncul

Seperti ditulis Independent, pada tahun 2008 sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Current Biology oleh para peneliti di University of Oxford dan Ludwig Maximilian University menilai hanya ada sedikit bukti bahwa perilaku manusia terhubung ke gerhana bulan atau lunar.

"Siklus lunar telah, dan terus memiliki, pengaruh pada budaya manusia, meskipun ada keyakinan yang terus-menerus bahwa kesehatan mental dan perilaku lainnya dimodulasi oleh fase bulan, tidak ada bukti kuat bahwa biologi manusia dengan cara apa pun diatur. oleh siklus lunar, "kata studi itu.

Sementara itu, para ahli di DailyMail menyebutkan bahwa hubungan antara gerhana bulan dan perilaku manusia masih misteri sampai saat ini, meskipun para para ilmuwan telah menunjukkan berkali-kali bahwa fase siklus bulan pada malam tertentu mempengaruhi seberapa banyak kita tidur, jenis tidur seperti apa yang kita dapatkan dan suasana hati kita pada hari berikutnya.

Ilustrasi gerhana bulan. Metro.co.uk

Pada zaman Yunani dan Romawi, seorang 'gila', atau seseorang yang bertingkah aneh atau seolah-olah mereka mungkin gila, secara harfiah dianggap berada di bawah pengaruh bulan.

Sekarang, kita tahu itu tidak benar, bahkan NASA mendedikasikan sebuah halaman (pendek) untuk efek gerhana pada manusia.

'Tidak ada bukti bahwa gerhana memiliki efek fisik pada manusia. Namun, gerhana selalu mampu menghasilkan efek psikologis yang mendalam, ' tulisnya.

Sebagian besar, gelombang histeria ekliptik ini bukan kesalahan bulan itu sendiri, tetapi dari kepercayaan yang sangat tidak ilmiah bahwa gerhana menandakan kiamat (yang masih banyak dipegang).

Hasil penelitian berikut ini mungkin bisa menjelaskan efek tersebut secara halus. Secara umum, para ilmuwan telah mengamati pergeseran dalam pola tidur kita yang bertepatan dengan fase bulan. 

Sebagai contoh: "Selama bulan purnama, kita melihat total waktu tidur yang mencolok turun 15-30 menit, rata-rata," ujar seorang ilmuwan tidur Universitas California, Berkeley Dr Matthew Walker. Disebutkan bahwa fakta itu jelas sangat mengganggu , apalagi sebagian orang butuh waktu lama untuk tidur.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Kronologi Pencabutan Artikel Arkeologi Situs Gunung Padang, Gerhana Bulan, Gempa Bawean

5 hari lalu

Wisatawan mengunjungi teras bawah situs megalitik Gunung Padang, Desa Karyamukti, Cianjur, 17 September 2014. Saat ini, wisatawan hanya diperkenankan mengunjungi teras punden berundak paling bawah. TEMPO/Prima Mulia
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Kronologi Pencabutan Artikel Arkeologi Situs Gunung Padang, Gerhana Bulan, Gempa Bawean

Topik tentang kronologi pencabutan artikel arkeologi situs Gunung Padang dari Jurnal Wiley menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.


Gerhana Bulan Penumbra 25 Maret di Indonesia Akan Singkat, Berikutnya 5 April 2042

5 hari lalu

Ilustrasi gerhana bulan penumbra. Kredit: Dok. Langitselatan.
Gerhana Bulan Penumbra 25 Maret di Indonesia Akan Singkat, Berikutnya 5 April 2042

Gerhana bulan penumbra akan terjadi 25 Maret 2024. Fenomena antariksa itu bisa dinikmati di Indonesia kurang dari satu jam.


Gerhana Bulan Penumbra 25 Maret 2024, Ini Bedanya dengan Gerhana Bulan Total

6 hari lalu

Penampakan Gerhana Bulan Penumbra dari Kota Gorontalo, Gorontalo, 23 Maret 2016. Saat gerhana terjadi cahaya bulan penumbra, cahaya bulan hanya akan sedikit meredup. ANTARA/Adiwinata Solihin
Gerhana Bulan Penumbra 25 Maret 2024, Ini Bedanya dengan Gerhana Bulan Total

Fenomena gerhana bulan penumbra akan terjadi pada sebagian langit Indonesia pada 25 Maret 2024. Apa bedanya dengan gerhana bulan total?


Top 3 Tekno: Aktivitas Perusahaan Sukanto Tanoto di IKN, Deforestasi Kalimantan, Bencana Akibat Penggundulan Hutan

8 hari lalu

Presiden Joko Widodo meninjau langsung progres pembangunan Kantor Presiden di Kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN), Provinsi Kalimantan Timur, Jumat, 1 Maret 2024. Presiden Jokowi mengecek pembangunan infrastruktur yang kini telah mencapai 74 persen tersebut. Foto: Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden
Top 3 Tekno: Aktivitas Perusahaan Sukanto Tanoto di IKN, Deforestasi Kalimantan, Bencana Akibat Penggundulan Hutan

Tiga artikel terkait IKN menjadi Top 3 Tekno Tempo pada hari ini. Berita terpopuler mengenai aktivitas perusahaan milik Sukanto Tanoto di IKN.


Proses Warna Bulan Jadi Merah Saat Terjadi Gerhana, Berikut Penjelasannya

9 hari lalu

Fase awal gerhana bulan sebagian (U1) di Bekasi, Jawa Barat, Minggu, 29 Oktober 2023 dinihari. Fase U1 ini terjadi saat sebagian piringan bulan masuk ke umbra Bumi. ANTARA. FOTO/Paramayuda
Proses Warna Bulan Jadi Merah Saat Terjadi Gerhana, Berikut Penjelasannya

Bulan tampak berwarna merah selama Gerhana Bulan Total terjadi. Hal ini disebabkan karena proses yang disebut hamburan Rayleigh.


Ada Dua Gerhana Saat Ramadan 2024, Pertanda Apa?

9 hari lalu

Ilustrasi gerhana matahari (Pixabay.com)
Ada Dua Gerhana Saat Ramadan 2024, Pertanda Apa?

BRIN mengungkapkan akan terjadi dua jenis gerhana di bulan Ramadan kali ini, pertanda apa?


Hati-hati, Alarm di Pagi Hari Dapat Berdampak Buruk untuk Jantung

10 hari lalu

Ilustrasi Sahur. Shutterstock
Hati-hati, Alarm di Pagi Hari Dapat Berdampak Buruk untuk Jantung

Bunyi alarm dapat mengganggu siklus tidur alami.


Mengapa Tidak Dianjurkan Minum Teh Sebelum Tidur?

11 hari lalu

Ilustrasi minum teh. Shutterstock.com
Mengapa Tidak Dianjurkan Minum Teh Sebelum Tidur?

Kandungan kafein berlebihan dalam teh dapat mengganggu siklus tidur dan bangun.


Dokter Sebut Manfaat Tidur Siang bagi Otak dan Tekanan Darah

11 hari lalu

Ilustrasi tidur siang. Pexels/Meruyert Gonullu
Dokter Sebut Manfaat Tidur Siang bagi Otak dan Tekanan Darah

Praktisi kesehatan menjelaskan tidur siang yang berkualitas banyak manfaatnya bagi kesehatan tubuh. Berikut di antaranya.


Gerhana Matahari Total April Terjadi 360 Tahun Lebih Awal, Peta NASA Ungkap Alasannya

11 hari lalu

Peta panas yang menunjukkan frekuensi gerhana matahari total selama 5000 tahun dari 2000 SM hingga 3000. (NASA'S SCIENTIFIC VISUALIZATION STUDIO)
Gerhana Matahari Total April Terjadi 360 Tahun Lebih Awal, Peta NASA Ungkap Alasannya

Peta NASA berisi jalur 3.742 gerhana matahari total dan gerhana matahari hibrid selama 5.000 tahun antara 2.000 SM dan 3.000 M.