TEMPO.CO, Jakarta - Keke Challenge menjadi tren sendiri bagi kalangan remaja. Artis luar dan dalam negeri atau para Youtuber serta para influencer pun seolah berlomba melakoni gerakan Keke Challenge ini. Sayang, tren Keke Challenge justru membawa malapetaka bagi Anna Worden, remaja berusia 18 tahun dari Iowa. Anna terpaksa dilarikan ke rumah sakit terdekat sesaat setelah ia melakukan aksi tersebut.
Baca: Aksi Keke Challenge Nia Ramadhani dan Cherly Juno, Ada Peringatan
Sebelumnya, “In My Feelings Challenge” atau yang dikenal sebagai “Kiki challenge” dimulai sebulan yang lalu, setelah banyaknya remaja yang merekam dirinya menari dengan lagu Drake ini. Para pelakon Keke Challenge biasanya melakukan gerakan dasar yaitu melompat keluar mobil yang masih berjalan, lalu menari dengan gerakan tangan yang khas. Polisi dan petugas keamanan pun mengeluarkan peringatan mengenai aksi ini karena dianggap bisa mencelakai diri sendiri dan orang lain.
Pada kasus Anna, wanita ini ternyata juga melakukan gerakan dasar melompat dari mobil yang sedang berjalan. Sayang, saat ia melompat dari mobil, ia terjatuh. Karena Anna tidak sadarkan diri, Anna langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat hingga ia sadar bahwa dirinya berada di Unit Gawat Darurat.
Tengkoraknya retak, terdapat gumpalan darah di telinganya, dan terjadi pendarahan di otaknya. Ini salah satu dampak ia ikut tren viral Keke Challenge. Siswa yang baru saja lulus dari Pleasant Valley High School ini mengatakan bahwa ia adalah seorang penari dan memiliki ide untuk melakukan aksi ini bersama teman-temannya pada 23 Juli lalu. “Aku kira ini akan menyenangkan”, ujarnya seperti dilansir MSN.
Baca: Keke Challenge, Merry Riana Sarankan Mencari Pasangan Model Ini
Ia mengatakan bahwa pengalaman aksi Keke Challenge memberikan pelajaran yang ingin ia bagikan kepada orang lain. Ia pun berpesan bagi siapa pun yang ingin melakukan aksi ini untuk lebih berhati-hati karena meskipun aksi ini terlihat menyenangkan dan mudah untuk dilakukan, aksi ini juga berbahaya. Anna sudah dibolehkan keluar rumah sakit, namun harus tetap menjalani terapi.