Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Gempa Lombok, Pentingnya Pengetahuan Siaga Bencana Sejak Dini

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
Sejumlah siswa Sekolah Dasar melindungi kepala dengan tas mereka ketika proses evakuasi saat simulasi tanggap bencana gempa bumi dan tsunami di kawasan Tanjung Benoa, Badung, Bali, 15 Agustus 2017. Kegiatan ini sebagai upaya meningkatkan kesiagaan para siswa dalam menghadapi bencana gempa dan tsunami di Indonesia. Johannes P. Christo untuk TEMPO
Sejumlah siswa Sekolah Dasar melindungi kepala dengan tas mereka ketika proses evakuasi saat simulasi tanggap bencana gempa bumi dan tsunami di kawasan Tanjung Benoa, Badung, Bali, 15 Agustus 2017. Kegiatan ini sebagai upaya meningkatkan kesiagaan para siswa dalam menghadapi bencana gempa dan tsunami di Indonesia. Johannes P. Christo untuk TEMPO
Iklan

TEMPO.CO, JakartaGempa Lombok terjadi pada Ahad 5 Agustus 2018 dengan kekuatan paling besar 7 skala richter. Gempa susulan pun sempat terjadi. Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana mendata hingga 6 Agustus 2018 pukul 10.00 WIB, tercatat 91 orang meninggal dunia, 209 orang luka-luka, ribuan jiwa masyarakat mengungsi dan ribuan rumah rusak. Diperkirakan jumlah korban dan kerusakan akibat dampak gempa Lombok ini akan terus bertambah.

Baca: Liburan di Bali, Ini Efek Gempa Lombok pada Ayudia Bing Slamet
Masih banyak masyarakat Indonesia yang tidak paham menghadapi situasi bencana. Mereka tidak mengerti apa yang harus dilakukan. Umumnya hal ini terjadi karena kurangnya pengetahuan tentang siaga bencana. Ditambah lagi dengan panik yang melanda, membuat badan tidak memberikan respon seharusnya untuk menyelamatkan diri dan akhirnya hal yang seharusnya diprioritaskan justru terlupakan.

Psikolog Pendidikan dan Inisiator Gerakan Peduli Musik Anak, Karina Adistiana mengatakan saat bencana terjadi, terkadang orang dewasa lupa untuk menyelamatkan anak kecil. Padahal anak kecil menjadi salah satu kelompok yang sangat rentan saat terjadi bencana.

Karina mengatakan masyarakat Indonesia seharusnya memiliki pengetahuan tentang siaga bencana sejak anak usia dini. Maklum, Indonesia adalah negara dengan risiko tinggi bencana alam. "Memang ada beberapa simulasi siaga bencana yang dilakukan. Tapi kegiatan itu tidak berlangsung terus menerus dan sangat jarang," katanya saat dihubungi 6 Agustus 2018.

Karina bekerja sama dengan Kelompok Riset Kesehatan Mental Komunitas Fakultas Psikologi Universitas Indonesia dan didukung oleh Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Universitas Indonesia berkolaborasi mengenalkan program siaga bencana pada anak usia dini. Program ini berupaya untuk menyampaikan pesan kesiagaan bencana melalui lagu dan gerak. Ia menilai musik dan gerakannya adalah cara yang efektif untuk menyampaikan pesan pada anak sesuai dengan tahap perkembangannya. Ditambah lagi, musik dan gerak merupakan hal yang menyenangkan bagi anak, sehingga anak bersemangat untuk mengikuti program ini.

Ilustrasi gempa. geo.tv

Salah satu negara yang telah berhasil mengenalkan program siaga bencana pada anak usia dini adalah Taiwan. Karina dan timnya sempat menghadiri International Conference on School's Disaster Risk Reduction and Resilience Education in Practice (ICSDRR) dan mengikuti kunjungan sekolah di Taiwan pada tanggal 11-13 April 2018. Di Taiwan, pengenalan siaga bencana menjadi bagian dari kurikulum pendidikan anak usia dini. Di sana, pengetahuan siaga bencana dikenalkan dimulai dari menumbuhkan kecintaan terhadap alam. Dengan begitu, anak lebih mengerti tentang penerimaan bencana yang terjadi di lingkungan mereka. "Hal ini bisa membantu mengurangi trauma pasca bencana pada anak," katanya. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Karina sempat mengunjungi salah satu sekolah Pendidikan Anak Usia Dini yang menerapkan kesiagaan bencana. Saat itu, Karina melihat simulasi anak-anak usia 2-3 tahun melakukan simulasi siaga bencana. Taiwan adalah negara yang rawan terkena topan. "Saat bel darurat berbunyi, anak-anak 2-3 tahun itu langsung ambil topi pelindung dan berjalan tertib tanpa suara ke luar ruangan titik kumpul dalam waktu kurang dari 1 menit. Itu kan hebat," katanya kagum melihat kegiatan sebulan sekali itu.

Karina mengatakan Indonesia perlu mencontoh metode itu. Maklum saat alarm darurat berbunyi, biasanya para pelajar Indonesia banyak yang berlarian dan berhamburan secara tidak tertib. "Bahkan sering kali, gurunya malah tidak tahu apa yang harus dilakukan," katanya.

Baca: Gempa Lombok, 4 Prinsip Keamanan Jepang yang Bisa Dicontoh

Pelajaran siaga bencana, kata Karina sebaiknya diajarkan secara berkelanjutan agar masyarakat, khususnya anak-anak ingat dan terbiasa. Dengan begitu, bila ada bencana seperti Gempa Lombok, maka masyarakat akan lebih awas dengan menyelamatkan yang lebih prioritas.


Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kementerian Luar Negeri Pastikan Tak Ada WNI Jadi Korban Gempa Susulan Taiwan

11 jam lalu

Foto yang dirilis The Central News Agency (CNA) menunjukkan bangunan runtuh pasca gempa berkekuatan magnitudo 7,4  di Hualien, Taiwan, 3 April 2024. Gempa berkekuatan magnitudo  7,4 melanda Taiwan pada pagi hari tanggal 03 April dengan pusat gempa 18 kilometer selatan Kota Hualien  pada kedalaman 34,8 km, menurut Survei Geologi Amerika Serikat (USGS).  EPA-EFE/KANTOR BERITA PUSAT
Kementerian Luar Negeri Pastikan Tak Ada WNI Jadi Korban Gempa Susulan Taiwan

Kementerian Luar Negeri mengatakan pihaknya bersama KDEI Taipei terus memantau dampak gempa susulan di Taiwan.


Taiwan Kembali Diguncang Gempa Puluhan Kali, yang Terkuat Hingga 6,3

14 jam lalu

Foto yang dirilis The Central News Agency (CNA) menunjukkan bangunan runtuh pasca gempa berkekuatan magnitudo 7,4 di Hualien, Taiwan, 3 April 2024. Gempa berkekuatan magnitudo 7,4  melanda Taiwan pada pagi hari tanggal 03 April dengan pusat gempa 18 kilometer selatan Kota Hualien  pada kedalaman 34,8 km, menurut Survei Geologi Amerika Serikat (USGS).  EPA-EFE/KANTOR BERITA PUSAT
Taiwan Kembali Diguncang Gempa Puluhan Kali, yang Terkuat Hingga 6,3

Taiwan digucang gempa hingga puluhan kali sejak Senin malam. guncangan yang terkuat hingga 6,3 magnitudo.


Masa Tanggap Darurat Bencana Erupsi Gunung Ruang Tersisa Sepekan, Pendataan Masyarakat Masih Jadi PR

1 hari lalu

Personel Basarnas (Badan SAR Nasional) mengamati Gunung Ruang dari dermaga pelabuhan Tagulandang, Kabupaten Kepulauan Siau, Tagulandang, Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara, Kamis 18 April 2024. Data Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyebutkan dalam kurun waktu 24 jam terakhir sudah terjadi lima kali erupsi dengan ketinggian 1.800 meter hingga 3.000 meter dari puncak Gunung Ruang yang menimbulkan suara gemuruh, gempa, dan kilatan petir vulkanik. ANTARA FOTO/HO-Basarnas
Masa Tanggap Darurat Bencana Erupsi Gunung Ruang Tersisa Sepekan, Pendataan Masyarakat Masih Jadi PR

BNPB mencatat masih ada pekerjaan rumah pada pendataan masyarakat yang terkena dampak bencana erupsi Gunung Ruang, Sulawesi Utara.


Kemendikbudristek Buka Pendaftaran Calon Pendidik Tetap di Malaysia

2 hari lalu

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim pada acara peringatan Hari Guru Nasional 2023 di Indonesia Arena, Jakarta, Sabtu (25 November 2023). Acara ini dihadiri sekitar 7,500 guru. (ANTARA/Astrid Faidlatul Habibah)
Kemendikbudristek Buka Pendaftaran Calon Pendidik Tetap di Malaysia

Tenaga pendidik akan ditempatkan Kemendikbudristek di CLC yang berlokasi di perkebunan atau ladang dengan masa penugasan selama 2 tahun.


Bandara Sam Ratulangi Ditutup Hari Ini Imbas Erupsi Gunung Ruang

4 hari lalu

Suasana Bandara Sam Ratulangi Manado, Jumat, 27 Januari 2023. (ANTARA/Nancy L Tigauw)
Bandara Sam Ratulangi Ditutup Hari Ini Imbas Erupsi Gunung Ruang

Penutupan Bandara Sam Ratulangi dilakukan dinamis sehingga ada kemungkinan diperpanjang.


Inilah 3 Profesi yang Diyakini Bill Gates Tak Bisa Digantikan AI

7 hari lalu

Ilustrasi kecerdasan buatan atau AI. Dok. Shutterstock
Inilah 3 Profesi yang Diyakini Bill Gates Tak Bisa Digantikan AI

Pendiri perusahaan teknologi Microsoft, Bill Gates, mengatakan bahwa ada tiga profesi yang tahan dari AI. Apa saja?


4 Cara Cek Titik Rawan Bencana di Jalur Mudik Lebaran 2024

8 hari lalu

Foto udara kendaraan pemudik memadati di jalur selatan, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Minggu 14 April 2024. Arus balik H+3 lebaran dari Tasikmalaya menuju Bandung terpantau padat merayap dan terjadi antrean kendaraan dari Sindangkasih, Kabupaten Ciamis hingga Indihiang, Kota Tasikmalaya. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
4 Cara Cek Titik Rawan Bencana di Jalur Mudik Lebaran 2024

Berikut cara cek titik rawan bencana di jalur mudik Lebaran 2024 melalui situs BNPB, Ditjen Bina Marga, PVMBG, dan PetaBencana.id.


14 Orang Meninggal Akibat Tanah Longsor di Tana Toraja

9 hari lalu

Petugas membawa anjing pelacak mencari warga yang hilang saat tanah longsor dari puncak bukit mengubur 10 rumah dan lebih dari 30 rumah terdampak di Kampung Gintung, Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, 25 Maret 2024. Sementara ini 9 orang dinyatakan masih hilang, lebih dari 30 rumah tertimbun longsor, serta lebih dari 300 jiwa mengungsi di kantor desa dan sekolah. TEMPO/Prima Mulia
14 Orang Meninggal Akibat Tanah Longsor di Tana Toraja

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tana Toraja hingga kini masih mencari warga yang dilaporkan hilang akibat tanah longsor.


Puncak Arus Mudik 2024, Polri Catat 322 Kecelakaan dan 63 Orang Meninggal

13 hari lalu

Sejumlah petugas Kepolisian berjaga di depan akses masuk Jalan Layang MBZ (Mohammed Bin Zayed) yang ditutup sementara di Bekasi, Jawa Barat, Sabtu, 6 April 2024. Penutupan sementara itu untuk mengurai kepadatan kendaraan pemudik di arus pertemuan Jalan Layang MBZ dengan Tol Jakarta-Cikampek di KM 47 Karawang pada H-4 Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah. ANTARA/Fakhri Hermansyah
Puncak Arus Mudik 2024, Polri Catat 322 Kecelakaan dan 63 Orang Meninggal

Pada puncak arus mudik, penindakan pelanggar lalu lintas tercatat 3.441 kejadian dengan rincian 2.267 teguran dan 1.174 tilang elektronik (ETLE).


Inilah Vivi, Mahasiswa Baru Termuda Unesa yang Lulus SNBP di Usia 16 Tahun

15 hari lalu

Siti Khodijah bersama anaknya, Lutviana Dwi Jannati yang menjadi peserta termuda yang lolos UNESA jalus SNBP 2024. Unesa.ac.id
Inilah Vivi, Mahasiswa Baru Termuda Unesa yang Lulus SNBP di Usia 16 Tahun

Begini kiat Vivi bisa lulus SNBP 2024 program studi Manajemen Informatika Unesa sebagai calon mahasiswa baru termuda.