Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

HUT RI Ke 73, Keseruan di Balik Pembuatan Teks Proklamasi

Reporter

Editor

Susandijani

image-gnews
Jokowi membaca tulisan Teks Proklamasi saat melakukan kampanye hari pertama di Museum Proklamasi, Jakarta, (16/03). Kampanye di hari pertama ini, Jokowi datangi sejumlah tempat bersajarah di Jakarta. TEMPO/Dasril Roszandi
Jokowi membaca tulisan Teks Proklamasi saat melakukan kampanye hari pertama di Museum Proklamasi, Jakarta, (16/03). Kampanye di hari pertama ini, Jokowi datangi sejumlah tempat bersajarah di Jakarta. TEMPO/Dasril Roszandi
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Seperti biasanya, pada HUT RI ke 73 ini pun akan ada pembacaan teks proklamasi yang dibuat Presiden RI ke 1 Sukarno. Tak banyak yang mengetahui bagaimana teks proklamasi ini dibuat. 

Baca juga: Teks Proklamasi 17 Agustus 1945 Asli Disimpan BM Diah 49 Tahun

Seperti dikutip dari Majalah TEMPO,  pada 16 Agustus 1945, Sukarno dan Mohammad Hatta diundang Admiral Tadashi Maeda, komandan basis militer Jepang di Batavia, ke rumahnya, yang sekarang terletak di Jalan Imam Bonjol Nomor 1, Jakarta. Sukarno saat itu didorong segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.

Teks proklamasi dibikin Sukarno malam hari, dan keesokan paginya sudah tertulis di secarik kertas dan hendak ditik. Tapi mesin tik milik Maeda cuma ada dalam bentuk huruf kanji. Tak banyak yang tahu bahwa ajudan Maeda, Satzuki Mishima, lalu bergegas ke rumah Dr Hermann Kandeler, bekas komandan basis marinir Jerman di Batavia, untuk meminjam mesin tiknya.

Kandeler menyuruh Mishima mengambil mesin tik itu di kantornya di Pelabuhan Tanjung Priok.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Mishima kemudian membawa mesin tik milik Jerman itu ke rumah Maeda. Lalu Sekretaris Sukarno, Sayuti Melik, mengetik teks proklamasi itu, sebelum akhirnya ditandatangani Sukarno dan Hatta.

Inilah kisah yang saat itu diceritakan Horst H. Geerken. Horst H. Geerken adalah seorang penulis yang terkenal dengan salah satu bukunya berjudul Jejak Hitler di Indonesia. 

Sayangnya, mesin tik yang dipajang di Museum Perumusan Naskah Proklamasi sekarang, menurut Geerken, bukan mesin tik yang dipakai Sayuti Melik untuk membuat teks proklamasi itu. Sebab, setelah dipakai, mesin tik yang berlogo Adler (lambang negara Jerman) itu dikembalikan kepada Dr Kandeler.

MAJALAH TEMPO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Profil Sayuti Melik, Sosok Pahlawan Indonesia yang Mengetik Teks Proklamasi

16 Agustus 2023

Pengunjung memotret diorama Sayuti Melik yang didampingi BM Diah saat pengetikan naskah proklamasi di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Menteng, Jakarta, Selasa,15 Agustus 2023. Museum yang sebelumnya merupakan kediaman perwira Jepang Laksamana Tadashi Maeda dan menjadi tempat perumusan naskah Proklamasi Kemerdekaan RI itu kini dapat digunakan sebagai sarana pembelajaran sejarah bagi masyarakat tentang detik-detik Kemerdekaan Indonesia. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Profil Sayuti Melik, Sosok Pahlawan Indonesia yang Mengetik Teks Proklamasi

Profil Sayuti Melik, pahlawan nasional yang menyarankan Bung Karno dan Bung Hatta membubuhkan tanda tangan pada naskah proklamasi kemerdekaan.


Lagu Indonesia Raya Dikumandangkan dan Teks Proklamasi Diperdengarkan di Bandara Bali

17 Agustus 2022

Pekerja melakukan proses pengerjaan proyek pembangunan dan revitalisasi Terminal VVIP Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai di Badung, Bali, Rabu 27 Juli 2022. Perkembangan pembangunan Terminal VVIP tersebut saat ini telah mencapai 84,26 persen dan segera bisa digunakan saat kedatangan kepala negara di Bali untuk menghadiri KTT G20. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Lagu Indonesia Raya Dikumandangkan dan Teks Proklamasi Diperdengarkan di Bandara Bali

Saat lagu Indonesia Raya berkumandang, pengelola bandara Bali mengimbau dan mengajak para pengguna jasa untuk berdiri dan menyanyikan bersama-sama.


Sejarah dan Isi Teks Proklamasi Kemerdekaan RI 17 Agustus 1945

16 Agustus 2022

Presiden Soekarno saat pembacaan teks Proklamasi Kemerdekaan RI, 17 Agustus 1945 di Pegangsaan Timur 56 Jakarta Pusat. ANTARA/IPHOS
Sejarah dan Isi Teks Proklamasi Kemerdekaan RI 17 Agustus 1945

Berikut isi teks Proklamasi, sejarah serta tokoh-tokoh perumus naskah proklamasi Kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945


Anies Baswedan Bakal Pimpin Upacara HUT Kemerdekaan RI ke-77 di Plaza Selatan Monas

12 Agustus 2022

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan usai melaksanakan upacara HUT Kemerdekaan RI di Balai Kota DKI, 17 Agustus 2020. Tempo/Imam Hamdi
Anies Baswedan Bakal Pimpin Upacara HUT Kemerdekaan RI ke-77 di Plaza Selatan Monas

Upacara HUT Kemerdekaan RI di Monas dilaksanakan sebelum kirab Bendera Merah Putih yang menjadi rangkaian upacara HUT RI ke-77 di Istana Merdeka.


Nasib Laksamana Maeda Usai Dukung Kemerdekaan Indonesia

17 Agustus 2021

Laksamana Maeda. wikipedia.org
Nasib Laksamana Maeda Usai Dukung Kemerdekaan Indonesia

Laksamana Maeda dianggap pengkhianat karena mendukung kemerdekaan Indonesia. Bagaimana nasibnya?


Alasan Laksamana Maeda Mendukung Kemerdekaan Indonesia

17 Agustus 2021

Laksamana Maeda. wikipedia.org
Alasan Laksamana Maeda Mendukung Kemerdekaan Indonesia

Sejarah kemerdekaan Indonesia tidak bisa dilepaskan dari peran seorang perwira tinggi Angkatan Laut asal Jepang yang bernama Laksamana Maeda


Naskah Asli Teks Proklamasi Dihadirkan dalam Upacara di Istana Merdeka Hari Ini

17 Agustus 2021

Proses serah terima naskah asli Teks Proklamasi yang ditulis tangan oleh Presiden pertama Soekarno, dilakukan oleh Direktur Preservasi ANRI, Kandar, kepada Kepala Biro Administrasi Sekretariat Presiden, Sony Kartiko, di Gedung ANRI, Jakarta Selatan, Senin, 16 Agustus 2021. Naskah itu akan ditampilkan di mimbar kehormatan saat Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 2021. Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden
Naskah Asli Teks Proklamasi Dihadirkan dalam Upacara di Istana Merdeka Hari Ini

Naskah asli Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang ditulis tangan oleh Soekarno, akan dihadirkan dalam Upacara Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan


Upacara 17 Agustus, Naskah Asli Teks Proklamasi Kembali ke Istana Merdeka

16 Agustus 2021

Proses serah terima naskah asli Teks Proklamasi yang ditulis tangan oleh Presiden pertama Soekarno, dilakukan oleh Direktur Preservasi ANRI, Kandar, kepada Kepala Biro Administrasi Sekretariat Presiden, Sony Kartiko, di Gedung ANRI, Jakarta Selatan, Senin, 16 Agustus 2021. Naskah itu akan ditampilkan di mimbar kehormatan saat Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 2021. Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden
Upacara 17 Agustus, Naskah Asli Teks Proklamasi Kembali ke Istana Merdeka

Naskah asli Teks Proklamasi yang ditulis tangan oleh Presiden Soekarno akan kembali dihadirkan dan ditayangkan selama upacara 17 Agustus.


BM Diah, Wartawan Penyelamat Naskah Asli Proklamasi

16 Agustus 2021

Perjuangan B.M. Diah, wartawan yang menemukan teks proklamasi diabadikan ke dalam cerita komik. Istimewa Dasman Djamaluddin, penulis buku B.M. Diah.
BM Diah, Wartawan Penyelamat Naskah Asli Proklamasi

BM Diah mengatakan naskah asli teks proklamasi dibuang ke tempat sampah begitu saja usai diketik oleh Sayuti Melik.


Alasan Sayuti Melik Berani Ubah Teks Proklamasi Tulisan Bung Karno

16 Agustus 2021

Petugas menunjukkan dokumen naskah konsep teks proklamasi di Gedung Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), Jakarta, Ahad, 16 Agustus 2020. Untuk memperingati HUT ke-75 Kemerdekaan RI, naskah asli tersebut turut dihadirkan pada upacara peringatan detik-detik proklamasi kemerdekaan RI di Istana Merdeka pada 17 Agustus 2020. ANTARA/Galih Pradipta
Alasan Sayuti Melik Berani Ubah Teks Proklamasi Tulisan Bung Karno

Soal ejaan Bahasa Indonesia, Sayuti Melik merasa lebih jago daripada Bung Karno.