TEMPO.CO, Jakarta - Dalam merayakan Hari Ulang Tahun RI ke 73, ada berbagai cara dilakukan masyarakat. Ada yang menghiasi rumah atau gedungnya dengan nuansa merah putih. Ada yang mengunggah berbagai hal tentang semangat kemerdekaan di media sosial. Ada pula yang sengaja mengenakan pakaian khas nusantara untuk mengingat tentang keberagaman adat nusantara. Hal yang paling sering dilakukan dalam merayakan HUT RI adalah membuat mengikuti berbagai perlombaan.
Baca: Pembawa Baki Paskibraka Nasional 2018 Tampil Cantik Natural
Tiga lomba ini, yaitu bakiak, panjat pinang, dan tarik tambang, adalah permainan yang cukup populer untuk dimainkan pada hari kemerdekaan. Sorak sorai anak dan masyarakat biasanya mengiringi para peserta yang mengikuti lomba ini. Walau begitu, tidak banyak yang waspada terhadap berbagai cedera yang kemungkinan terjadi dalam melakukan kegiatan ini.
Ilustrasi permainan tradisional bakiak. Dok. TEMPO/Fully Syafi
Dokter Spesialis Olahraga Michael Triangto mengatakan ketika seseorang berkompetisi untuk menang, seperti dalam lomba Agustusan, mereka akan mengeluarkan kemampuan mereka di atas kemampuannya. Bagi atlet, hal ini tidak masalah karena para atlet sudah melatih fisik dan mental mereka untuk menghindari berbagai cedera dalam kegiatan olahraganya. Namun bagi para peserta lomba HUT RI, yang kebanyakan adalah orang awam dan kemungkinan jarang berolahraga, mengikuti lomba itu bisa kemungkinan mengakibatkan cedera. "Sayangnya, para peserta lomba kebanyakan adalah amatiran, yang kemungkinan jarang berolahraga, daya ledak otot tidak ada. Kemungkinan cedera mereka masih tinggi," kata Michael pada 16 Agustus 2018. Berikut adalah beberapa cedera yang bisa diakibatkan 3 permainan populer dalam lomba HUT RI ini.
1. Bakiak
Lomba Bakiak adalah lomba dimana para peserta lomba yang biasanya berjumlah 3-4 orang disatukan kakinya dalam sebuah papan. Satu kelompok itu diminta kompak melangkah agar bisa mencapai garis finish paling cepat dibandingkan kelompok lawan. Kesinkronan langkah kaki para peserta lomba bakiak adalah hal yang utama.
Peserta terjatuh saat mengikuti lomba bakiak dalam peringatan HUT RI ke-71 di Lapas kelas IIA Cipinang, Jakarta, 15 Agustus 2016. Tempo/Dian Triyuli Handoko
Risiko Bakiak
Pada saat para peserta tidak melangkah secara sinkron, maka ada kemungkinan salah satu peserta harus menahan pergelangan kakinya. Saat langkah satu regu itu tidak terkontrol karena tidak seirama, maka kemungkinan pergelangan kaki akan terpuntir. Oto pada pergelangan kakinya juga bisa sobek. Derajat kecelakaan akibat kaki terpuntir itu bisa pada tingkat ringan atau tingkat parah. "Itu derajat masalahnya bisa dari yangg ringan hanya otot yang ketarik alias cedera karena peregangan yang berlebihan atau strain, ada pula otot yang robek alias sprain.
Otot juga bisa sobek di daerah tumit, otot atau tendon achiles. Michael menganalogikan saat melangkah seseorang bisa 40 sentimeter sedangkan teman-temannya melangkah 50 senti, tendon achiles, di tumit, tertarik, sobek dan putus. "Para peserta lomba bakiak juga harus waspada karena bila ada yang jatuh maka ada kemungkinan orang itu mengalami oke
Baca: Imam Nahrawi Ajak Siswa Pemanjat Tiang Bendera Nonton Asian Games