Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jelang Idul Adha, Bukan Daging yang Sebabkan Hipertensi, Tapi..

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
Front Page Cantik. Konsumsi Daging Kambing. shutterstock.com
Front Page Cantik. Konsumsi Daging Kambing. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Masyarakat umat Islam akan merayakan Hari Raya Idul Adha pada 22 Agustus 2018. Majelis Tafsir Al-Quran (MTA) perwakilan Pacitan, Jawa Timur, akan melakukan salat Idul Adha pagi ini, Selasa 21 Agustus 2018.

Baca: Idul Adha, Penderita Hipertensi Batasi Daging dan Sayur Jenis Ini

Idul Adha juga dikenal sebagai Lebaran Kurban karena terkait dengan aktivitas penyembelihan hewan kurban, seperti sapi dan kambing. Daging-daging tersebut kemudian diolah menjadi berbagai ragam makanan yang memiliki cita rasa nikmat, mulai dari sate, gulai, tengkleng, hingga nasi kebuli.

Namun, tidak sedikit masyarakat yang khawatir jika mengkonsumsi daging, terutama daging kambing dapat menyebabkan tekanan darah menjadi tinggi atau hipertensi. Hal tersebut rupanya dibantah oleh dokter spesialis penyakit dalam Tunggul D. Situmorang. “Itu harus diluruskan. Tidak ada di buku manapun yang mengatakan makan daging kambing menyebabkan hipertensi,” katanya.

Meski demikian dia mengingatkan agar para penggemar daging membatasi konsumsi agar tidak berlebihan. Pasalnya, daging merah memiliki jumlah kandungan lemak jenuh yang cukup tinggi dan dikenal dapat meningkatkan kolesterol serta memicu penyakit jantung. “Biasanya penyakit itu suka datang secara bersamaan. Hipertensi, kolesterol, diabetes melitus, dan asam urat. Jadi tetap harus dibatasi,” tuturnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Lantas, mitos yang mengatakan bahwa konsumsi daging menyebabkan darah tinggi muncul dari mana? Ternyata hal ini dipicu oleh proses pengolahan dan penggunaan berbagai bumbu penyedap selama memasak daging kambing.

Bumbu penyedap makanan seperti garam dan mecin memiliki jumlah sodium dan natrium yang sangat tinggi. Apalagi dengan semakin banyak proses pengolahan maka akan semakin tinggi juga kandungan sodiumnya. Dokter yang juga menjabat Ketua Perhimpunan Hipertensi Indonesia ini mengatakan kandungan yang ada di dalam garam inilah yang menjadi penyebab utama tekanan darah tinggi jika dikonsumsi secara berlebihan. “Faktor penyebab hipertensi jelas garam. Ketika ada orang yang terkena hipertensi dan tidak diketahui penyebabnya apa, itu pasti karena konsumsi garam berlebih. Apalagi jika ada riwayat keluarga terkena hipertensi, ini dikatakan hipertensi primer. 90 persen penderita hipertensi karena hipertensi primer.”

Baca: 5 Resep Olahan Lezat Daging Kurban saat Idul Adha

Meski demikian, bukan berarti masyarakat tidak boleh mengonsumsi garam sama sekali. Boleh saja, asalkan takarannya lebih dibatasi. Sebab, bagaimanapun kandungan sodium dan natrium pada garam masih dibutuhkan oleh tubuh manusia. Jadi Anda sudah menyiapkan menu spesial menjelang Idul Adha?

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Trik Batasi Asupan Garam agar Terhindar dari Hipertensi

1 hari lalu

Ilustrasi menaburkan garam. shutterstock.com
Trik Batasi Asupan Garam agar Terhindar dari Hipertensi

Asupan garam yang berlebihan merupakan salah satu pemicu utama hipertensi, yang pada akhirnya dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.


Aktris Korea Selatan Park Ji Ah Meninggal Karena Stroke Iskemik, Apakah Itu?

2 hari lalu

Park Ji Ah. Dok. Billions
Aktris Korea Selatan Park Ji Ah Meninggal Karena Stroke Iskemik, Apakah Itu?

Aktris Korea Selatan, Park Ji Ah, meninggal pada usia 52 tahun akibat infark serebral atau yang lebih dikenal sebagai stroke iskemik.


Cegah Penyakit Jantung, Mulai 2025 Skrining dan EKG Tersedia di Puskesmas

12 hari lalu

Ilustrasi puskesmas. dok.TEMPO
Cegah Penyakit Jantung, Mulai 2025 Skrining dan EKG Tersedia di Puskesmas

Kemenkes akan mengembangkan layanan EKG di puskesmas pada 2025 sebagai upaya memfasilitasi skrining penanganan penyakit jantung.


Ciri-ciri Tekanan Darah Tinggi yang Harus Diwaspadai

22 hari lalu

Ilustrasi hipertensi (Pixabay.com)
Ciri-ciri Tekanan Darah Tinggi yang Harus Diwaspadai

Beberapa gejala tekanan darah tinggi atau hipertensi untuk deteksi dini penyakit jantung


Mengulas Obat Statin, Efek Sampingnya pada Manusia dan Hewan

22 hari lalu

Ilustrasi minum obat. TEMPO/Subekti
Mengulas Obat Statin, Efek Sampingnya pada Manusia dan Hewan

Golongan statin dikenal sebagai lini pertama dalam menurunkan kadar kolesterol. Bisa diberikan kepada manusia maupun hewan. Apa efek sampingnya?


Berkunjung ke Desa Ini saat Musim Panas Siap-siap Disambut dengan Kambing

43 hari lalu

Les Lindarets, yang terletak di Pegunungan Alpen, Prancis. (valleedaulps.com)
Berkunjung ke Desa Ini saat Musim Panas Siap-siap Disambut dengan Kambing

Tak hanya kambing-kambing yang menarik perhatian, Les Lindarets juga merupakan titik awal yang baik buat yang ingin berjalan-jalan di pegunungan.


Tak Hanya Gangguan Pendengaran, Bekerja di Lingkungan Bising Juga Berisiko Hipertensi

48 hari lalu

Ilustrasi Pekerjaan Konstruksi
Tak Hanya Gangguan Pendengaran, Bekerja di Lingkungan Bising Juga Berisiko Hipertensi

Pakar mendapati pekerjaan dengan suasana berisik menambah risiko hipertensi selain gangguan pendengaran.


Kandungan Produk Perawatan yang Bahayakan Ibu Hamil dan Dampaknya

50 hari lalu

Ilustrasi perawatan kulit ibu hamil. Shutterstock
Kandungan Produk Perawatan yang Bahayakan Ibu Hamil dan Dampaknya

Kandungan fenol dan paraben, bahan kimia yang umum pada kosmetik dan produk perawatan kulit, dapat meningkatkan risiko hipertensi pada ibu hamil.


Seri Hipertensi: Benarkah Asupan Suplemen Bisa Bantu Normalkan Tekanan Darah?

58 hari lalu

Ilustrasi hipertensi (Pixabay.com)
Seri Hipertensi: Benarkah Asupan Suplemen Bisa Bantu Normalkan Tekanan Darah?

Kebutuhan untuk terus minum obat hipertensi bisa berbeda-beda untuk setiap individu dan kondisi kesehatannya.


Orang Muda, Anak-Anak Hingga Lansia Bisa Terkena Hipertensi: Kenali Penyebabnya

58 hari lalu

Ilustrasi anak hipertensi/tekanan darah tinggi. Shutterstock.com
Orang Muda, Anak-Anak Hingga Lansia Bisa Terkena Hipertensi: Kenali Penyebabnya

Meskipun orang yang lebih tua lebih berisiko terkena hipertensi, orang dewasa muda berusia 18 hingga 40 tahun, dan anak-anak juga bisa kena.