TEMPO.CO, Jakarta - Masyarakat umat Islam akan merayakan Hari Raya Idul Adha pada 22 Agustus 2018. Majelis Tafsir Al-Quran (MTA) perwakilan Pacitan, Jawa Timur, akan melakukan salat Idul Adha pagi ini, Selasa 21 Agustus 2018.
Baca: Idul Adha, Penderita Hipertensi Batasi Daging dan Sayur Jenis Ini
Idul Adha juga dikenal sebagai Lebaran Kurban karena terkait dengan aktivitas penyembelihan hewan kurban, seperti sapi dan kambing. Daging-daging tersebut kemudian diolah menjadi berbagai ragam makanan yang memiliki cita rasa nikmat, mulai dari sate, gulai, tengkleng, hingga nasi kebuli.
Namun, tidak sedikit masyarakat yang khawatir jika mengkonsumsi daging, terutama daging kambing dapat menyebabkan tekanan darah menjadi tinggi atau hipertensi. Hal tersebut rupanya dibantah oleh dokter spesialis penyakit dalam Tunggul D. Situmorang. “Itu harus diluruskan. Tidak ada di buku manapun yang mengatakan makan daging kambing menyebabkan hipertensi,” katanya.
Meski demikian dia mengingatkan agar para penggemar daging membatasi konsumsi agar tidak berlebihan. Pasalnya, daging merah memiliki jumlah kandungan lemak jenuh yang cukup tinggi dan dikenal dapat meningkatkan kolesterol serta memicu penyakit jantung. “Biasanya penyakit itu suka datang secara bersamaan. Hipertensi, kolesterol, diabetes melitus, dan asam urat. Jadi tetap harus dibatasi,” tuturnya.
Lantas, mitos yang mengatakan bahwa konsumsi daging menyebabkan darah tinggi muncul dari mana? Ternyata hal ini dipicu oleh proses pengolahan dan penggunaan berbagai bumbu penyedap selama memasak daging kambing.
Bumbu penyedap makanan seperti garam dan mecin memiliki jumlah sodium dan natrium yang sangat tinggi. Apalagi dengan semakin banyak proses pengolahan maka akan semakin tinggi juga kandungan sodiumnya. Dokter yang juga menjabat Ketua Perhimpunan Hipertensi Indonesia ini mengatakan kandungan yang ada di dalam garam inilah yang menjadi penyebab utama tekanan darah tinggi jika dikonsumsi secara berlebihan. “Faktor penyebab hipertensi jelas garam. Ketika ada orang yang terkena hipertensi dan tidak diketahui penyebabnya apa, itu pasti karena konsumsi garam berlebih. Apalagi jika ada riwayat keluarga terkena hipertensi, ini dikatakan hipertensi primer. 90 persen penderita hipertensi karena hipertensi primer.”
Baca: 5 Resep Olahan Lezat Daging Kurban saat Idul Adha
Meski demikian, bukan berarti masyarakat tidak boleh mengonsumsi garam sama sekali. Boleh saja, asalkan takarannya lebih dibatasi. Sebab, bagaimanapun kandungan sodium dan natrium pada garam masih dibutuhkan oleh tubuh manusia. Jadi Anda sudah menyiapkan menu spesial menjelang Idul Adha?