TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia bangga menjadi tuan rumah bagi Asian Games 2018. Tentunya, hal ini memunculkan euforia dan perbincangan tersendiri bagi masyarakat Indonesia, baik di dunia nyata mau pun di media sosial.
Baca: Drama di Balik Medali Emas Eko Yuli di Angkat Besi Asian Games
Pemantauan sosial media yang dilakukan oleh Isentia menunjukan bahwa Opening Ceremony merupakan topik yang paling banyak diperbincangkan netizen terkait Asian Games, yaitu sebanyak 74.075 postingan dalam dua hari terakhir.
“Perbincangan mengenai Opening Ceremony Asian Games mencapai lebih dari setengah total volume buzz terkait Asian Games 2018 yang kami pantau selama tiga bulan terakhir ini,” ungkap Rendy Ezra, Insight Manager Isentia.
Suasana pembukaan Asian Games ke-18 tahun 2018 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (18/8). INASGOC/Rosa Panggabean
Isentia merupakan perusahaan analisa dan monitoring media berbasis Australia, didirikan pada tahun 1982 di Melbourne oleh Neville Jeffress. Awalnya. Isentia hanya menyajikan pemantauan terhadap media konvensional. Namun seiring perkembangan jaman, pemantauan media sosial juga dilakukan oleh Isentia dan diterapkan di Indonesia sejak tahun 2011. Saat ini, Isentia tercatat dalam bursa saham Australia dan telah memiliki 18 kantor cabang.
Penari tampil saat pembukaan Asian Games ke-18 tahun 2018 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Sabtu, 18 Agustus 2018. INASGOC/Wahyudin
Setelah Upacara Pembukaan Asian Games 2018, kata kunci Presiden Jokowi adalah kata yang paling sering muncul di media sosial , yaitu dalam 28.873 percakapan.
Tidak hanya upacara dan sosok sang presiden, cabang olahraga sepak bola juga paling banyak diperbincangkan di sosial media, yaitu sebesar 48,3 persen dari total 15.777 perbincangan terkait cabang olahraga yang dipertandingkan di Asian Games 2018.
Baca: Cina Sapu Bersih Balap Sepeda Cross Country di Asian Games 2018
Twitter masih merupakan kanal media sosial yang paling banyak dipergunakan masyarakat dalam membicarakan Asian Games 2018, yakni sebesar 96,5 persen. Lalu diikuti Facebook sebesar 2,8 persen, serta penggunaan berbagai forum dan Instagram sebanyak 0,54 persen dan 0,15 persen.