Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tips Memilih Taman Kanak-Kanak untuk Anak

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
Ilustrasi Taman Kanak-kanak. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Ilustrasi Taman Kanak-kanak. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Taman kanak-kanak dikhawatirkan salah satu tempat penyebar paham radikalisme. Salah satu alasannya adalah karnaval 17 Agustus yang sempat dilakukan oleh anak-anak taman kanak-kanak di Probolinggi, Jawa Timur. Anak-anak ini melakukan pawai dengan dilengkapi mainan menyerupai senjata laras panjang. Kepala TK Kartika V-69 Hartatik menuturkan bahwa busana pawai yang dikenakan anak-anak murni hanya untuk pawai tanpa dan hiburan semata.

Baca: Cara Sandra Dewi Berikan Menu MPASI Ikan untuk Anaknya

Akibat pawai itu, Hartatik diberhentikan dari posisinya sebagai Kepala Sekolah (Kasek) TK Kartika V-69 kota Probolinggo karena dianggap lalai usai mengerahkan siswa TK dengan kostum cadar dan membawa senjata replika dalam sebuah pawai budaya. Hal itu dipastikan melalui sebuah surat bernomor surat perintah tugas Nomor 820/2235/425.103/2018 bertanggal 21 Agustus yang ditandatangani oleh Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Probolinggo, Moch Maskur.

Pengamat pendidikan Najeela Shihab menduga kejadian itu karena ada masalah salahnya para guru dan kepala sekolah menyampaikan pesan. "Mungkin guru dan kepala sekolah niatnya baik untuk menyampaikan perjuangan Rasulullah, tapi caranya saja yang salah," kata Ela, sapaan Najeela saat dihubungi 24 Agustus 2018.

Baca: Jangan Anggap Sepele Tanda Anak Depresi atau Anda akan Menyesal

Najeela pun memberikan tips bagi orang tua yang hendak memasukan anaknya ke taman kanak - kanak atau pendidikan usia dini. "Pertama adalah orang tua harus tahu dulu kenapa anaknya akan dimasukkan ke sekolah," kata Ela.

Ia mengatakan banyak orang tua yang tidak paham memasukkan anaknya ke sekolah. Mereka tidak tahu visi misi anak ke sekolah. "Kebanyakan bahkan di antara mereka memasukkan anaknya ke sekolah karena anak tetangga sudah masuk sekolah," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Karnaval TK Bercadar dan Bersenjata. istimewa

Dengan mengetahui tujuan awal si anak dimasukkan ke sekolah, orang tua pun akan tahu sekolah apa yang cocok untuk si anak. Apakah anak akan dimasukkan ke Taman Pendidikan Al-Quran karena orang tua ingin memberikan pendalaman agama? Ataukah Anak akan dimasukkan ke taman pendidikan anak usia dini? Ataukah Anak akan dimasukkan langsung ke sekolah formal? "Orang tua harus mencarikan pendidikan yang cocok untuk anak," katanya.

Setelah mendaftar beberapa sekolah yang dianggap cocok, orang tua juga bisa mengecek terlebih dahulu cara pengajaran para guru di sekolah itu. Apakah hal yang diajarkan para guru itu dianggap cocok atau tidak. "Coba minta anak diikutkan sehari belajar di sekolah itu. Apakah anak itu merasa nyaman atau tidak," katanya.

Bila sekolah sudah ditentukan, dan anak sudah didaftarkan di sebuah sekolah, orang tua pun harus tetap terlibat. Ela mengatakan orang tua perlu ikut mengawasi perkembangan pendidikan anak di sekolahnya. Perlu juga berbicara langsung kepada guru atau bahkan kepala sekolahnya. "Masih banyak orang tua yang tidak peduli apakah ada atau tidak masalah yang dihadapi anak. Padahal penting sekali namanya komunikasi orang tua dengan gurunya," kata Ela.

Baca: 5 Cara Orang Tua Menjaga Hubungan dengan Anak yang Tinggal Jauh

Ela mengatakan tentu ada banyak faktor orang tua menyekolahkan anak di sekolah tertentu. Namun salah satu faktor yang lebih diutamakan orang tua adalah urusan fasilitas dan jarak sekolah dengan rumah. "Memang mempertimbangkan fasilitas taman kanak-kanak dan jarak sekolah dengan rumah penting, namun menurut saya, kualitas guru dan sekolahnya jauh lebih penting," kata Ela.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kenali Penyebab dan Kiat Menangani Anak yang Gemar Berbohong

1 hari lalu

Kebiasaan Anak Berbohong
Kenali Penyebab dan Kiat Menangani Anak yang Gemar Berbohong

Berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan ketika mendapati anak berbohong.


Kembalikan Tas Berisi Rp 100 Juta kepada Pemudik, Aiptu Supriyanto Dapat Penghargaan Sekolah Perwira

3 hari lalu

Anggota Polres Lampung Tengah Aiptu Supriyanto lakukan aksi terpuji dengan mengembalikan uang senilai Rp 100 juta milik pemudik yang tertinggal di rest area. Foto: Humas Polri
Kembalikan Tas Berisi Rp 100 Juta kepada Pemudik, Aiptu Supriyanto Dapat Penghargaan Sekolah Perwira

Kapolda Lampung Irjen Helmy Santika memberikan penghargaan berupa kesempatan sekolah perwira kepada anggota Polres Lampung Tengah Aiptu Supriyanto.


7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

6 hari lalu

Ilustrasi makanan sehat. (Canva)
7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

Kebiasaan makan yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan anak. Simak 5 tips anak ajak pola makan sehat


Israel Klaim Bunuh Anak dan Cucu Ismail Haniyeh Tanpa Konsultasi dengan Netanyahu

8 hari lalu

Perdana Menteri Isael, Benjamin Netanyahu dan Pemimpin group Hamas, Ismail Haniyeh. REUTERS/Ronen Zvulun dan Majid Asgaripour/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS
Israel Klaim Bunuh Anak dan Cucu Ismail Haniyeh Tanpa Konsultasi dengan Netanyahu

Pasukan Israel membunuh tiga putra pemimpin Hamas Ismail Haniyeh dalam serangan udara di Gaza tanpa berkonsultasi dengan PM Benyamin Netanyahu


Manfaatkan Libur Idul Fitri untuk Pengasuhan Maksimal Anak

10 hari lalu

Ilustrasi keluarga. Freepik.com/Lifestylememory
Manfaatkan Libur Idul Fitri untuk Pengasuhan Maksimal Anak

KPAI meminta orang tua memanfaatkan momen libur Idul Fitri untuk memaksimalkan peran pengasuhan yang terbaik bagi anak.


Jangan Sembarang Menyerahkan Tugas Mengasuh Anak, Ini Saran Psikolog

11 hari lalu

Ilustrasi Baby Sister / pengasuh anak / penjaga anak yang galak. youtube.com
Jangan Sembarang Menyerahkan Tugas Mengasuh Anak, Ini Saran Psikolog

Psikolog menyarankan selain menitipkan pada orang yang bertanggung jawab dan dapat dipercaya, perhatikan ini saat menyerahkan tugas mengasuh anak.


Penembakan Massal di Finlandia, Satu Tewas dan Dua Luka Serius

17 hari lalu

Ilustrasi penembakan. dentistry.co.uk
Penembakan Massal di Finlandia, Satu Tewas dan Dua Luka Serius

Kementerian Pendidikan Finlandia terkejut dengan peristiwa penembakan massal di sebuah sekolah di Vantaa, Finlandia


Tangis Aghnia Punjabi untuk Sang Putri yang Dianiaya Pengasuh

20 hari lalu

 Aghnia Punjabi/Foto: Instagram/ Aghnia Punjabi
Tangis Aghnia Punjabi untuk Sang Putri yang Dianiaya Pengasuh

Selebgram asal Malang Aghnia Punjabi tampak terisak saat menceritakan kembali peristiwa penganiayaan yang dialami putrinya.


Peserta SNBP 2024 Lolos ke Unpad Datang dari 1.000 Lebih Sekolah

25 hari lalu

Gedung Rektorat Universitas Padjadjaran, Jatinangor. Doc: Unpad.
Peserta SNBP 2024 Lolos ke Unpad Datang dari 1.000 Lebih Sekolah

Terima lebih dari 31 ribu pendaftar, Unpad jadi PTN kelima terbanyak yang dituju peserta SNBP 2024


Belasan Ribu Siswa Tak Bisa Sekolah Akibat Banjir di Demak

30 hari lalu

Seorang kakek digendong anaknya melintasi banjir untuk mengikuti pengajian di Masjid Agung Demak di kawasan alun alun kota, Selasa, 19 Maret 2024. Banjir telah merendam 11 kecamatan di Kabupaten Demak, akibat 6 tanggul sungai jebol tidak kuat menahan derasnya arus sungai. Tempo/ Budi Purwanto
Belasan Ribu Siswa Tak Bisa Sekolah Akibat Banjir di Demak

Sebanyak 330 sekolah dari tingkat TK hingga SMP terdampak bencana banjir yang melanda Kabupaten Demak. Dinas Pendidikan meminta siswa belajar daring.