TEMPO.CO, Jakarta - Biasanya, gejala penyakit jantung ditandai dengan nyeri dada. Namun ternyata ada gejala lain yang tidak khas menyerupai gejala maag seperti mual, muntah, dan nyeri. Jangan sampai salah, ada cara untuk membedakannya.
Baca juga: Penyakit Jantung, Prosesnya Bisa Terbentuk Sejak Usia 10
Sayangnya, karena ketidaktahuan banyak yang baru mengetahui dirinya terkena penyakit jantung ketika telah mengalami nyeri di bagian dada.
“Tujuh puluh persen orang dengan penyakit jantung koroner memiliki gejala nyeri dada yang khas yakni nyeri yang timbul di belakang tulang dada atau lebih ke kiri sedikit. Terkadang nyerinya bisa menjalar ke lengan kiri, menembus ke belakang hingga menjalar ke bagian leher,” beri tahu dokter spesialis jantung dan pembuluh darah Rumah Sakit Pondok Indah Puri Indah, dr. Johan Winata, Sp. JP(K). FIHA.
Ditambahkan, nyeri dada karena jantung koroner bisa berbeda intensitas nyerinya, bergantung dari penyebabnya.
“Nyeri dada akibat penyempitan pembuluh darah biasanya lebih ringan intensitas nyerinya dibanding nyeri dada karena serangan jantung akibat robeknya pembuluh darah. Kalau karena serangan jantung biasanya disertai gejala keringat dingin dan mual atau nyeri di ulu hati. Nyerinya pun sangat intens dan enggak akan hilang dengan hanya istirahat,” papar dr. Johan.
ilustrasi sakit perut (pixabay.com)
Masalahnya tak semua penderita penyakit jantung akan mengalami nyeri dada. “Tiga puluh persen penderita justru mengalami gejala penyakit jantung yang tidak khas seperti nyeri di bagian dada sebelah kanan, rahang, gigi hingga ujung-ujung jari. Belum lagi nyeri pada ulu hati, mual dan muntah yang juga pertanda penyakit jantung, memiliki gejala yang serupa dengan penyakit maag. Alhasil, terkadang ada misdiagnosis antara penyakit mag dan penyakit jantung karena gejalanya mirip serta tingkat intensitas nyerinya sama,” terangnya.
Membedakannya menurut dr. Johan mudah. “Meski nyerinya mirip, tetap ada perbedaannya. Jika nyeri yang terjadi disertai dengan gejala mulut yang terasa pahit maka itu pertanda bahwa asam lambung naik. Kalau nyeri karena mag biasanya muncul ketika seseorang telat makan. Namun jika nyeri yang dirasakan sangat intens kemudian tidak hilang bahkan ketika beristirahat maka patut diwaspadai bahwa itu gejala penyakit jantung,” jelas dr. Johan.
Baca juga: Keju, Lemak Aman untuk Jantung? Cek Yuk Risetnya
Ada cara lain yang lebih mudah. “Memang ada beberapa orang yang tak punya gejala nyeri. Namun sebenarnya tetap ada tandanya. Misalnya orang itu dulu bisa lari 1 km kemudian sekarang lari 800 meter saja sudah nggak kuat. Selain itu, setiap berolahraga, terjadi nyeri biasanya di rahang atau gigi. Itu bisa menjadi pertanda penyakit jantung.” Anda yang mengalami tanda-tanda demikian, terlebih memiliki sejumlah faktor risiko, dr. Johan menganjurkan untuk segera ke dokter.