TEMPO.CO, Jakarta - Senator Amerika Serikat John McCain, mantan tawanan perang dan calon presiden dari Partai Republik pada 2008, didiagnosis menderita kanker otak, begitu keterangan yang diumumkan dari kantornya setahun lalu, tepatnya Rabu, 19 Juli 2017 waktu setempat.
Baca juga: Cerita John McCain Selama Jadi Tawanan Perang Vietnam
Anggota parlemen yang saat itu berusia 80 dari Arizona, itu menjalani operasi untuk mengeluarkan gumpalan darah dari atas mata kirinya seminggu sebelumnya dan tes "mengungkapkan bahwa tumor otak primer yang dikenal glioblastoma terkait dengan gumpalan darah," tulis Mayo Clinic, yang dokternya melakukan operasi di Phoenix, dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan kantor John McCain.
Selain keluarga dan teman dekat, kepergian John McCain juga meninggalkan duka bagi para pemimpin dunia. Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, Perdana Menteri Australia Scott Morrison dan Duta Besar Israel untuk PBB Danny Danon, mengungkapkan duka cita atas kepergiaan McCain yang telah dianggap sebagai pahlawan Amerika. REUTERS/Brian Snyder
"Senator dan keluarganya sedang mengkaji opsi pengobatan lebih lanjut," sambung pernyataan tersebut, mencatat bahwa mereka mungkin akan melakukan pengobatan kombinasi yaitu kemoterapi dan radiasi.
Glioblastoma adalah tumor otak yang sangat agresif yang menyerang orang dewasa. Itu adalah jenis kanker yang menyebabkan Senator AS, Ted Kennedy, juga meninggal pada 2009 dalam usia 77 tahun.
Namun, ini bukan pertama kalinya McCain bertarung melawan kanker. Dokter pernah menyingkirkan beberapa melanoma maligna pada kulit McCain pada tahun 1990an dan 2000an, termasuk melanoma invasif pada tahun 2000.
Sayangnya, setahun kemudian, sehari setelah mengumumkan dirinya tak akan lagi berobat medis untuk penyakit kanker yang tengah dilawannya, John McCain meninggal dunia di usianya yang ke 81 pada Sabtu, 25 Agustus 2018.
Bagaimana duka dunia untuk John McCain?