TEMPO.CO, Jakarta - Setiap orang pasti memiliki parfum andalan mereka masing-masing dari mulai varian wangi bunga hingga rempah-rempah. Parfum juga sering dimanfaatkan sebagai penunjang penampilan supaya bisa tampil lebih percaya diri.
Baca juga: 6 Aroma Parfum yang Bisa Bikin Seksi, Catat Pilihan untuk pria
Meski banyak digunakan, namun ada juga beberapa orang yang masih belum tahu sejarah dari parfum itu sendiri. Jauh sebelum digunakan untuk pelengkap penampilan, parfum sendiri awalnya digunakan untuk ritual pemujaan pada zaman Mesir kuno.
Parfum di zaman Mesir kuno dikenal dengan nama "per fumus" yang memiliki arti "melalui asap". Pada saat itu, parfum dibuat dalam bentuk dupa yang kemudian dibakar sebagai bentuk pemujaan terhadap Dewa Ra.
Menurut sejarah, pembuat parfum pertama pada zaman Mesir kuno adalah seorang perempuan. Selang 4000 tahun kemudian, David Pybus pun kembali meracik parfum tersebut dengan campuran resin, jeruk, rempah-rempah, madu dan kayu.
Baca juga: Anda Bisa Terangsang dengan Wangi Parfum Ini
Parfum dalam bentuk modern pun mulai dibuat di Eropa. Parfum modern pertama kali dinamai "Air Hongaria" yang khusus dibuat untuk Ratu Elizabeth dari Hungaria pada 1370 silam. "Air Hongaria" sendiri merupakan campuran dari berbagai bahan seperti rosemary, thyme, rose, mint dan verbena essence.
Pada era ini, alkohol juga mulai ditambahkan pada parfum untuk menguatkan aromanya. Perusahaan bernama Crabtree & Evelyn disebut masih memproduksi "Hungaria Air". Produk tersebut dibuat dengan memperbarui beberapa bahan.