TEMPO.CO, Jakarta - Kendati tubuh memerlukan gula (glukosa) agar tetap hidup, mengkonsumsinya secara berlebihan bisa menimbulkan beberapa masalah kesehatan yang serius seperti kerusakan gigi, diabetes dan obesitas.
Baca juga: Bukan Tak Boleh Makan Gula, tapi Cek Dulu Takarannya
Asosiasi Jantung Amerika (AHA) menyebutkan bahwa gula tambahan mempengaruhi zat gizi dan kalori yang bisa mengantar pada obesitas serta merongrong kesehatan jantung. Untuk itu berhati-hatilah pada kandungan gula dalam makanan yang Anda konsumsi.
Menurut AHA, pria disarankan mengonsumsi gula tambahan tak lebih dari 150 kalori atau sekitar 9 sendok teh) per hari, sedangkan wanita 100 kalori (sekitar 6 sendok teh) per hari. Para ahli gizi sangat menyarankan konsumsi gula tak lebih dari 13 sendok teh per hari.
Ilustrasi buah mangga segar. shutterstock.com
Berkaitan dengan konsumsi minuman ringan, satu penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal AHA mengidentifikasi kaitan antara meminum satu kaleng soft drink per hari dengan risiko meningkatnya penyakit jantung dan diabetes.
Para pakar meminta masyarakat untuk memperhatikan konsumsi makanan ringan, minuman ringan dan sereal dengan mengetahui terlebih dahulu kandungan gula tambahan di dalamnya.
Medicalnewstoday.com membuat daftar kandungan gula tambahan pada makanan ringan termasuk cokelat, minuman ringan, dan sereal, agar konsumen bisa awas terhadap kandungan gula yang bisa saja tidak baik bagi kesehatan tubuh. Di antaranya disebutkan dalam satu buah mangga terdapat 2,48 sendok teh gula, satu buah apel mengandung 2,1 sendok teh gula, satu buah kue krispi dari beras 2 sendok teh, satu kaleng softdrink 5,35 sampai 10,18 sendok teh gula, cokelat dari 4,6 sendok teh gula sampai 8,14 sendok teh gula.