TEMPO.CO, Jakarta - Model Kendall Jenner mengecam bullying yang diterimanya. Kendall dibully oleh jagat maya setelah gambar telanjangnya yang sedang berlari di pantai dibagikan jutaan netizen.
Baca: Cara Kendall Jenner dan 2 Selebriti Lainnya Mengatasi Jerawat
Para warganet ada yang menertawakan dia. Ada pula yang menjelek-jelekan Kendall karena dinilai model ini terlalu kurus sehingga badannya tidak terlihat bagus.
Menanggapi bully yang diterimanya, Kendall menggungah video saudara perempuannya Kylie Jenner yang juga pernah berada di posisi Kendall. Dalam video itu, Kylie berbicara bahwa dirinya sering dikira aneh oleh orang. Ada pula yang menilai dirinya lucu. "Saya sudah mendapat bullying sejak saya berusia 9 tahun. Saya rasa saya sudah bisa menanganinya," kata Kylie dengan nada bergetar.
Kendall Jenner merupakan seorang sosialita yang juga Angel untuk produk pakaian dalam Victoria Secret. instagram.com
Dalam judul video itu tertulis 'Hal ini membuatku menangis'. Dalam keterangan foto, Kendall pun menuliskan akun saudaranya, Kylie Jenner dan menambah tanda hati.
Mencela penampilan fisik sudah lama dilakukan orang, umumnya perempuan. Komentar negatif ini muncul lantaran zaman dulu perempuan dianggap sebagai warga kelas dua. Wanita tak bisa melakukan berbagai hal sebebas laki-laki, seperti bekerja, bersekolah, dan berpendapat. Perempuan hanya dianggap sebagaiaksesori bagi laki-laki. "Sehingga yang diandalkan perempuan adalah tubuhnya," tutur Prikolog Roslina Verauli. Dari sini,muncullah pakem citra tubuh ideal.
Baca: Kendall Jenner Tak Suka Pakai Bra, Aku Keren dengan Payudaraku
Adapun definisi tubuh ideal berbeda-beda sepanjang zaman. Patung prasejarah Venus of Willendorf yang ditemukan di Austria pada 1908, misalnya, menggambarkan perempuan berpayudara, berpinggul, dan berperut besar.Sedangkan pada era Dinasti Sui (581-618) sampai Dinasti Song (960-1279) di Cina, para perempuan membebat kakinya untuk mendapatkan "kaki lotus"-kakiberukuran kecil. Makin mungil kakinya, makin cantik perempuan itu menurut anggapan orang.
Lain lagi pada 1970-1980-an, ketika banyak perempuan berkiblat kepada Twiggy, supermodel dari Inggris yang berbadan kecil. "Definisi cantik selalu berubah sesuai dengan eranya, bangsanya, atau budayanya," ucap Vera, sapaan Roslina.Ketika tubuh perempuan tak sesuai dengan standar itu, ia dianggap tak cantik dan dikomentari perempuan lain.
Seorang anak berfoto saat kampanye stop bullying #jangandianggapremeh di CFD kawasan Bunderan HI, Jakarta, 13 Mei 2018. TEMPO/M Taufan Rengganis
Setelah gerakan feminisme populer pada pertengahan abad ke-19, perempuan mulai dianggap sederajat dengan pria. Penyetaraan gender itu membuat perempuan tak lagi berfokus pada tubuhnya dan mulai muncul gerakanbody positivity, mencintai tubuh bagaimanapun bentuknya. Namun body shamingtidak lantas hilang. Menurut Efnie Indrianie, standar cantik terus ada dan meluas karena dipaparkan media.
Baca: Kendall Jenner Bantah Rumor Penyuka Sesama Jenis
Penerimaan tiap orang terhadap celaan fisik berbeda. Ada yang menanggapinya dengan santai, ada juga yang jadi depresi. Menurut Vera, penerimaan itu antara lain bergantung pada profil diri masing-masing. Profil diri tak hanya ditentukan oleh anggapan terhadap tubuh sendiri, tapi juga dipengaruhi oleh, antara lain, pandangan mengenai kecerdasan dan kemampuan diri.
Ilustrasi persekusi, bullying. Shutterstock
Kalau pandangan seseorang lebih dominan pada urusan tubuh, celaan orang terhadap penampilan fisik akan sangat berpengaruh. Lain halnya jika orang itu merasa percaya diri dalam hal apa pun. Kritik terhadap tubuh biasanya ditanggapi dengan santai. "Makin dia nyaman dengan dirinya, percaya diri, merasa dirinya kompeten, makin ia tak terpengaruh oleh penilaian orang lain," tuturnya.
Baca: Jangan Asal Suntik Vitamin seperti Kendall Jenner, Ini Kata Pakar
Vera menyarankan agar mereka yang merasa rendah diri atas penampilan diri melihat sisi lain pribadinya, seperti kompetensi, hobi, ketertarikan, dan prestasi. "Perhatiannya harus dialihkan agar enggak cuma ke badan, tapi ke hal-hal yang positif."
Meira Anastasia pun mengalihkan perhatiannya pada hal-hal yang ia sukai, seperti olahraga. Selain membuatnya melupakan celaan, olahraga memacu endorfin, senyawa kimia tubuh yang memunculkan perasaan bahagia. "Jadi lebih positif, bahagia, dan sehat," ucapnya.
ELLE | NUR ALFIYAH