Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kanker Kelenjar Getah Bening atau Limfoma, Seperti Apa Gejalanya?

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
Ilustrasi Kanker. shutterstock.com
Ilustrasi Kanker. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, JakartaKanker kelenjar getah bening atau kanker limfoma merupakan 1 dari 10 jenis kanker terbanyak terjadi di Indonesia, baik pada pria maupun wanita. Kanker limfoma secara umum terjadi karena pertumbuhan yang berlebihan dari sistem kekebalan tubuh atau sel limfosit, yang biasanya dikenal dengan istilah Limfoma Hodgkin (LH) dan Limfoma Non-Hodgkin (LNH).

Baca: Benarkah Mie Instant Mengandung Zat Penyebab Kanker?

Gejala utama dari penyakit ini adalah terjadinya pembesaran pada kelenjar getah bening pada bagian tubuh tertentu. Pasalnya, limfoma bisa tumbuh di mana saja pada tubuh. "Limfoma bisa tumbuh di mana saja, bisa di otak, di kulit, di tempat yang tidak umum," kata Ronald A. Hukom dari Perhimpunan Hematologi Onkologi Medik Ilmu Penyakit Dalam Indonesia (Perhompedin) dalam acara Peringatan Hari Kanker Limfoma Sedunia bertema "Hidup Lebih CERDIK dengan Lymphoma" yang diselenggarakan atas kerjasama Cancer Information & Support Center (CISC) Indonesia didukung Ferron Par Pharmaceuticals, Sabtu, 15 September 2018, Menteng, Jakarta Pusat.

Ronald menambahkan, limfoma juga bisa tumbuh di beberapa tempat pada tubuh sekaligus. "Limfoma itu kan sebenarnya sel darah putih, sel limfosit. Sel limfosit itu kan sel darah yang memang beredar ke seluruh tubuh. Kalau kebetulan sel yang tidak normalnya numpuk di beberapa kelenjar, ya bisa saja muncul (limfoma) di beberapa tempat," katanya.

Selain menimbulkan keluhan di seputar organ tempat munculnya limfoma, ada beberapa gejala lain yang dialami oleh pasien penyakit tersebut. "Berat badan turun, berkeringat di malam hari, udara dingin juga berkeringat, itu karena memang sel limfoma mengeluarkan bahan-bahan yang memang tidak normal untuk badan," kata Ronald.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca: Yoga Sembuhkan Lupus dan Kanker? Ini Kisah Nouf Marwaai

Gejala kanker limfoma lainnya seperti demam, sesak napas, merasa lelah, nyeri dada, sakit perut dan bengkak. Apabila mengalami gejala-gejala tersebut, disarankan segera memeriksakan diri ke dokter.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gejala Kanker Paru-paru Stadium 1 sampai 4, Apa yang Dirasakan Pasien?

23 jam lalu

Ilustrasi Kanker paru-paru. Shutterstock
Gejala Kanker Paru-paru Stadium 1 sampai 4, Apa yang Dirasakan Pasien?

Kiki Fatmala pernah alami kanker paru-paru stadium 4. Berikut gejala kanker paru-paru stadium 1 hingga 4.


Pahami Gejala HIV/AIDS Melalui Fase Infeksi Sebelum Berkembang Menjadi AIDS

1 hari lalu

Ilustrasi AIDS. Shutterstock
Pahami Gejala HIV/AIDS Melalui Fase Infeksi Sebelum Berkembang Menjadi AIDS

HIV atau Human Immunodeficiency Virus adalah infeksi yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Tahap paling lanjut dari penyakit ini disebut AIDS.


Kiki Fatmala Meninggal Akibat Komplikasi Kanker, Pemakaman akan Digelar Tertutup

2 hari lalu

Kiki Fatmala. Instagram/qq_fatmala
Kiki Fatmala Meninggal Akibat Komplikasi Kanker, Pemakaman akan Digelar Tertutup

keluarga mengungkapkan Kiki Fatmala meninggal karena komplikasi akibat kanker. Sebelumnya Kiki Fatmala didiagnosis kanker paru-paru stadium 4.


Apakah Itu Kanker Rektum? Ini Penyebab dan Gejalanya

3 hari lalu

Ilustrasi kanker usus besar. shutterstock
Apakah Itu Kanker Rektum? Ini Penyebab dan Gejalanya

Apa penyebab dan bagaimana gejala kanker rektum atau kanker usus besar?


Kanker Menyerang Tulang, Shannen Doherty Ungkap Banyak Hal yang Ingin Dilakukan

3 hari lalu

Shannen Doherty. Instagram.com/@theshando
Kanker Menyerang Tulang, Shannen Doherty Ungkap Banyak Hal yang Ingin Dilakukan

Shannen Doherty awal tahun ini sempat menjalani pengobatan dan operasi otak


Cerita Woohyun INFINITE Berjuang Lawan Kanker Langka hingga Semangat Berkarya Lagi

4 hari lalu

Anggota Infinite, Nam Woo Hyun. Foto: Instagram/@nwh91
Cerita Woohyun INFINITE Berjuang Lawan Kanker Langka hingga Semangat Berkarya Lagi

Woohyun INFINITE harus menahan diri untuk tidak minum air selama hampir tiga minggu dan dipasangkan kantong darah setelah operasi.


Alibaba Alihkan Fokus dari Riset Kuantum ke AI Bidang Kesehatan dan Pertanian

4 hari lalu

Alibaba Cloud meluncurkan serangkaian alat kecerdasan buatan (AI) khusus industri pada Konferensi Apsara tahunan di Hangzhou, Tiongkok. (Gizmochina)
Alibaba Alihkan Fokus dari Riset Kuantum ke AI Bidang Kesehatan dan Pertanian

Langkah ini menandakan perubahan signifikan dalam fokus Alibaba terhadap kecerdasan buatan (AI)


RPP Kesehatan Atur Pengendalian Rokok, Juru Bicara Sri Mulyani: Kami Ikut Beri Masukan

4 hari lalu

Juru Bicara Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Yustinus Prastowo, saat ditemui di acara Indonesia Digital Summit 2023 di Hotel Four Season, Jakarta Selatan, pada Selasa, 28 November 2023. TEMPO/ Moh Khory Alfarizi
RPP Kesehatan Atur Pengendalian Rokok, Juru Bicara Sri Mulyani: Kami Ikut Beri Masukan

Jubir Sri Mulyani menyatakan Kemenkeu selama ini aktif memberi masukan dalam penggodokan RPP Kesehatan.


6 Manfaat Daun Kari bagi Kesehatan

5 hari lalu

Ilustrasi daun salam. wikipedia.org
6 Manfaat Daun Kari bagi Kesehatan

Daun kari menawarkan banyak manfaat kesehatan karena senyawa tanaman kuat yang dikandungnya.


Beda Deteksi Dini dan Skrining untuk Kanker Paru

5 hari lalu

Ilustrasi Kanker paru-paru. Shutterstock
Beda Deteksi Dini dan Skrining untuk Kanker Paru

Pakar onkologi toraks menjelaskan perbedaan antara skrining dan deteksi dini. Siapa saja yang berisiko kena kanker paru?