TEMPO.CO, Jakarta - Putus cinta dalam sebuah hubungan adalah hal yang biasa, namun yang perlu Anda tahu, perpisahan ternyata dapat mempengaruhi kesehatan tubuh.
Baca juga: 5 Jalan Keluar Menghindari Sedih Paska Putus Cinta
Baca Juga:
Masalah kesehatan yang timbul pada tubuh bisa bersifat fisik, emosional atau mental. Reaksinya juga akan berbeda di tiap orang tergantung pada tingkat keseriusan hubungan tersebut. Dalam beberapa kasus, ada yang sampai bunuh diri. Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah beberapa masalah kesehatan yang dapat timbul saat putus cinta.
1. Respon melemah
Putus cinta akan membuat tubuh menjadi stres dan ini mempengaruhi respon Anda seperti konsentrasi yang buruk, cemas yang berlebihan yang suatu saat bisa berubah menjadi depresi.Ilustrasi patah hati/putus. Shutterstock
2. Mempengaruhi rasa lapar dan jam tidur
Saat putus cinta, tubuh cenderung melepaskan hormon stres yang disebut dengan kortisol. Ini memainkan peran untuk mengalihkan darah dari sistem pencernaan Anda. Hal tersebut dapat memicu kondisi seperti sindrom iritasi usus (IBS) yang akan membuat makan berlebihan atau makan lebih sedikit. Berbicara tentang tidur, insomnia atau hypersomnia adalah fenomena umum yang dialami orang-orang yang baru berpisah. Anda akan merasa energinya lebih rendah, stres, depresi dan lainnya.
3. Menyebabkan pelepasan neurotransmitter dopamine
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Colombia University menemukan bahwa putus dari hubungan, mempengaruhi otak Anda secara signifikan. Hal ini mirip dengan cara kerja otak para pecandu kokain terpengaruh selama pemakaian. Sebuah neurotransmiter yang disebut dopamin dilepaskan oleh beberapa bagian otak, hormon ini memainkan peran penting dalam otak dan tubuh. Itu akhirnya membuat kita terobsesi dengan orang yang paling kita sukai.
Selanjutnya, apa yang terjadi pada sistem kekebal tubuh?