TEMPO.CO, Jakarta - Masyarakat awam mungkin sering mengaitkan bakteri sebagai sumber penyakit dan harus dihilangkan, padahal ada juga bakteri yang melindungi tubuh dari penyakit.
Baca juga: Apa Hubungan Jabat Tangan dan Bakteri? Simak Riset Ini
“Di tubuh kita ini ada sekitar 100 triliun bakteri baik,” kata dr.Harry Parathon SpOG(K) dari Komite Pengendalian Resistensi Antimikroba Kemenkes RI, saat diskusi kesehatan di Jakarta, Senin.
Bakteri baik di tubuh manusia dikenal sebagai flora normal, jumlahnya lebih banyak dibandingkan sel tubuh manusia yang sekitar 10 triliun. Usus menjadi tempat berkumpul bakteri terbanyak di tubuh manusia.
Bagi perempuan, bakteri juga banyak terdapat di daerah vagina. Bentuk bakteri, baik yang ada di tubuh manusia maupun di alam berbeda-beda, ada yang bulat atau occus, spiral dan ada juga yang berbentuk batang atau bacillus.
Secara alamiah, flora normal bertugas untuk mengubah makanan menjadi zat gizi dan membuat vitamin B dan K di dalam tubuh. Contohnya, bakteri Lactobacilli berfungsi untuk menghasilkan vitamin dan nutrisi serta meningkatkan kekebalan dan melindungi tubuh dari karsinogen.
Beberapa strain bakteri Escherchia Coli menghuni usus dan terlibat dalam memproduksi vitamin K2 yang membantu pembekuan darah.
Sejumlah flora normal juga berfungsi untuk mencerna makanan, menghambat bakteri jahat dan memicu pembentukan antibodi. Beberapa strain Bifidobacteria membantu mengatur jumlah bakteri lain di usus, memodulasi respons imun, menghasilkan vitamin dan mencegah pembentukan tumor.
Tapi, terdapat juga bakteri jahat atau patogen yang dapat menyebabkan penyakit. Typhus, salah satu penyakit yang umum menyerang manusia, disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi atau paratyphi.
Bakteri lainnya, Corynebacterium difteri menjadi penyebab penyakit difteri.
Baca juga: Produk Pembersih di Rumah Picu Obesitas pada Anak? Tilik Risetnya