TEMPO.CO, Jakarta - Orang dengan demensia tak hanya mengalami kemunduran dari sisi kognitif, tetapi juga bisa mengalami gangguan perilaku. Apa yang bisa kita lakukan agar kualitas hidup mereka tak semakin menurun?
Baca: Demensia Juga Bisa Menyerang Kaum Muda, Cegah dengan Cara Berikut
"Terapinya empat pilar pertama aspek fisik kemunduran biologis tidak bisa dihindari, mata rabun, keropos tulang, sejauh bisa dikoreksi," ujar Direktur Pencegahan dan Pengendalian Masalah Kesehatan Jiwa dan Napza Kementerian Kesehatan, Fidiansyah, di Jakarta, Jumat.
Kedua terapi dari aspek psikologis, salah satu wujudnya penerimaan. Fidi mengatakan, orang dengan demesia perlu merasa bisa diterima, merasa dimanusiakan misalnya diminta pendapat atau apapun. Sebisa mungkin orang di sekitar jangan menghilangkan peran orang dengan demensia.
Terapi ketiga, dari aspek sosial. Orang dengan demensia harus berkumpul baik dengan keluarganya, rekan seusianya untuk membantu mengembalikan fungsi sosialnya. "Semakin banyak komunitas, semakin baik karena berinteraksi, dikembalikan pada fungsi sosial," kata Fidiansyah.
Baca: Rutinitas Sehat bagi Lansia agar Tidak Pikun
Keempat, aspek sosial religi misalnya dalam wujud pemberian siraman rohani sesuai kepercayaan yang dia anut.
Selain itu, melakukan olahraga juga penting bagi orang dengan demensia. Mereka boleh memilih jenis olahraga yang bisa mereka lakukan.