TEMPO.CO, Jakarta - Anda sudah menebar banyak surat lamaran kerja ke berbagai perusahaan. Tapi, belum ada satu pun yang merespon. Padahal, surat lamaran kerja itu sudah dikirimkan sejak lama. Apa ada yang kurang? Atau, ada sesuatu yang keliru dengan surat lamaran kerjamu?
Baca juga: Waspada 5 Kesalahan Saat Wawancara Kerja, Cek Posisi Lengan
Persaingan di dunia kerja itu keras. Pesaing Anda jumlahnya banyak, sehingga mendapatkan pekerjaan tak semudah membalik telapak tangan. Tapi, itu bukanlah satu-satunya alasan atau penyebab utama lamaran kerja Anda berakhir tanpa kabar. Bisa jadi, nasib lamaran kerja Anda berujung nihil karena kekeliruan yang Anda lakukan.
Sebelum memanggil dan mengajak bertemu untuk wawancara, perusahaan akan memeriksa lamaran kerja yang masuk secara seksama. Bahkan, perusahaan juga meriset dan mencari tahu segala sesuatu tentang para pelamar kerja melalui berbagai cara.
Apabila hasil penyelidikan mereka tentang Anda bagus, siap-siap menerima panggilan wawancara. Oleh karena itu, saat mencari pekerjaan, sebaiknya hindari 7 hal berikut ini:
1. Tampil buruk di media sosial
Sudah umum bila perusahaan memeriksa calon karyawannya melalui media sosial. Seluruh isi akun media sosial Anda akan diamati dan diperhatikan, mulai dari profil, foto profil, hingga postingan-postingan yang pernah diunggah. Bila isi akun media sosial Anda dinilai buruk, maka sudah bisa dipastikan Anda akan dicoret dari daftar calon karyawan. Sebaiknya, segera 'bersih-bersih' dan 'dandani' akun media sosial Anda. Gunakan foto dengan pose profesional untuk foto profil, dan hapus postingan-postingan yang negatif. Jangan lupa sesekali mencoba mencari nama Anda sendiri di mesin pencari Google. Jangan sampai nama Anda muncul terkait hal-hal yang bersifat buruk dan negatif.
Ilustrasi Media Sosial. Kredit: Forbes
2. Menjiplak habis template resume
Maksudnya adalah Anda membuat resume dengan cara meniru template yang sudah ada. Parahnya, demi mendapatkan resume yang sempurna, Anda meniru template 100 persen tanpa perbedaan sedikit pun. Ini merupakan kesalahan fatal. Perusahaan akan dengan mudah menyadari hal ini. Jika sudah begini, Anda tak perlu berharap banyak akan menerima panggilan wawancara kerja.
3. Bersikap terlalu agresif
Setelah mengirimkan lamaran kerja, boleh-boleh saja Anda menghubungi perusahaan untuk menanyakan nasib lamaran Anda. Anda bisa menghubungi via email atau telepon. Tapi, ingat batasan. Meski penasaran, tahan diri untuk tidak menghubungi perusahaan setiap hari. Setidaknya beri waktu antara 3-7 hari setelah mengirimkan lamaran. Jika terlalu sering menghubungi, perusahaan akan merasa tidak nyaman dengan Anda karena merasa seperti diteror.
Selanjutnya: Hati-hati typo di resume yang dibuat pada lamaran kerja