TEMPO.CO, Jakarta - Bagaimana para pebisnis menyuguhkan makanan bermodal medsos yang bersifat visual? Bagaimana meyakinkan calon konsumen agar mau memesan tanpa mencicipi atau mencium aroma makanan?
Baca juga: Di Dunia Maya, Generasi Millenial Lebih Memilih Main Media Sosial
Untuk mendukung foto yang diunggah, penulisan keterangan yang tepat akan meningkatkan rasa penasaran calon konsumen.
Pemilik usaha kue pie brownies Pyebro, Rissa Aulian (32), menerangkan jika sulit membuat foto-foto makanan yang artistik, makanan yang Anda jual tetap bisa menggugah selera dengan keterangan yang menarik.
Ilustrasi berbagi foto kuliner di media sosial. Digitalcoco.com
“Kami menyebutnya stroryselling. Kalau selalu mengandalkan foto, orang bisa jengah atau malas dengan iklan kita. Kami justru berjualan tanpa foto artistik, tapi selalu memasukkan nama produk kami ke dalam cerita. Dengan demikian orang tidak akan sadar dengan iklan yang ia baca,” Rissa menjelaskan kepada Bintang.
Dalam melakukan storyselling di akun @pyebro, Rissa menarik perhatian dengan memanfaatkan kejadian atau jargon yang tengah populer di medsos sehingga pilihan katanya terasa kekinian.
“Apa yang sedang tren di medsos kami pakai untuk memancing perhatian warganet, khsususnya target konsumen kami, yaitu ibu-ibu. Mereka tanpa disadari mudah terpancing dengan apapun yang sedang tren di medsos,” ujar Rissa.
Baca juga: Sstt.. Mau jadi Miliarder di Usia Muda? Intip 6 Kunci Suksesnya