Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Menjelang Hari Batik, Intip Perjuangan Angkat Batik Khas Bali

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
Indonesia Fashion Week 2014 di Jakarta Convention Centre, Jumat, (21/2/2014). Model membawakan karya busana dengan sentuhan tenun Bali, Palembang, dan batik-batik Jawa yang diterjemahkan ke warna-warni menarik layaknya pelangi. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/Koz/nz/14
Indonesia Fashion Week 2014 di Jakarta Convention Centre, Jumat, (21/2/2014). Model membawakan karya busana dengan sentuhan tenun Bali, Palembang, dan batik-batik Jawa yang diterjemahkan ke warna-warni menarik layaknya pelangi. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/Koz/nz/14
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Bali pun memiliki batik, yang tidak kalah berkualitas dengan batik-batik lain di Nusantara. Eksotika kehidupan budaya Bali selama ini sudah lumrah terpampang di kanvas lukisan atau sebagai objek karya seni fotografi. Namun siapa sangka, beragam warna budaya ini ternyata menarik minat Bintang Mira Afriningrum untuk mengalirkan ide dengan menciptakan kreasi batik etnik khas Bali.

Baca: Batik Peranakan Dipromosikan di Pekan Batik Nusantara, Pekalongan

Mengakulturasi warna budaya dan batik, belakangan menjadi ritual keseharian wanita yang akrab dipanggil Bintang ini. Keakraban ini telah terjalin sejak tahun 2006, meski tiga tahun kemudian (2009) baru terkabarkan adanya Hari Batik pada setiap tanggal 2 Oktober.

Hari Batik Nasional adalah hari perayaan nasional Indonesia untuk memperingati ditetapkannya batik sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) pada 2 Oktober 2009 oleh UNESCO. Peringatan itu juga dikuatkan dengan Keputusan Presiden Nomor 33 Tahun 2009.

Di dunia luar, batik pertama kali diperkenalkan oleh Presiden Soeharto, saat mengikuti konferensi PBB. Meskipun demikian, diakuinya batik sebagai warisan budaya Indonesia oleh dunia, tidak serta merta diperoleh. Tahun 2008, pemerintah mendaftarkan batik ke dalam jajaran daftar Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi UNESCO.

Pada 2 Oktober 2009, UNESCO mengukuhkan batik Indonesia dalam daftar Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. Namun, para pecinta batik melihat penetapan UNESCO terhadap batik sebagai warisan budaya tak benda untuk dunia hendaknya tidak sekadar dipahami sebagai fashion, karena batik itu lebih dari mode atau industri tekstil, karena batik adalah bagian dari budaya.

Misalnya, batik untuk anak-anak dan orang dewasa itu harus berbeda. Atau, batik untuk dinas X dengan dinas Y, atau batik untuk bagian humas dengan bagian akademik juga berbeda, sehingga batik sangat bisa (bahkan harus) menjadi seragam yang tidak seragam.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dengan tidak adanya "penyeragaman" (seragam) batik, maka motif batik akan berkembang, budaya batik pun berkembang, kreasi dan inovasi pun berkembang, dan sekaligus menandai republik Bhinneka Tunggal Ika. Pandangan itu agaknya sudah menjadi pemikiran Bintang Mira Afriningrum pada tiga tahun sebelum penetapan Hari Batik itu (2006), karena itu ia sudah menggunakan label `Balibatiku` pada berbagai produk batik yang diciptakannya.

Proses menciptakan batik itu, ujar Bintang, hampir semua dilakukan dengan proses melukis. Sebagian kecil saja dikerjakan dengan print (cetak) untuk memenuhi tuntutan order yang kadang membeludak. "Kalau batik lukis disertai pewarnaan, maka proses penciptaan memakan waktu hingga dua minggu. Jika menggunakan print, maka waktunya singkat hanya sekitar seminggu saja," ucap pecinta batik yang mendaftarkan brand Balibatiku di Kemenhukam pada 2007 itu.

Karena sudah merasa klop bergelut dengan batik, akhirnya pada tahun 2008, ia sekeluarga memberanikan diri untuk mengontrak tanah yang digunakan sebagai gudang di wilayah Sidan, Gianyar. Saat itu, motif yang diusung masih umum, belum mengerucut pada budaya Bali karena masih menyesuaikan tren dan motif yang lagi disukai masyarakat.

Baca: Perpaduan Tradisi Matador Spanyol dan Batik Lokal dalam Torrero

Barulah pada tahun 2008, wanita kelahiran Malang pada 26 Maret 1971 itu mulai intens memperhatikan serta menyerap aura budaya dan tradisi masyarakat setempat. Ia meresapi betapa masyarakat Bali kaya dengan tradisi yang memiliki filofosi tinggi. Kesadaran ini membuatnya terketuk untuk menuangkan beragam budaya Bali di atas lembaran kain katun, sehingga menjadi batik dengan motif yang berbeda dengan di pasaran.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tampil Kasual dengan Baju Flanel

17 jam lalu

Tampil Kasual dengan Baju Flanel

Baju flanel dapat dibeli baik di toko fisik ataupun toko online seperti Shopee


Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

23 jam lalu

Sejumlah remaja perwakilan dari berbagai daerah berjalan dengan mengenakan busana kolaborasi kebaya, adat, dan batik saat mengikuti pagelaran fesyen Batik Specta Nusantara di Kawasan Cagar Budaya Nasional Kota Lama Semarang, Jawa Tengah, Sabtu 1 Oktober 2022.  Pagelaran fesyen yang menampilkan 1.000 busana batik nusantara itu sebagai upaya Pemerintah Kota Semarang mendukung Gerakan Peningkatan Produk Dalam Negeri (P3DN) sekaligus dalam rangka menyambut Hari Batik Nasional. ANTARA FOTO/Aji Styawan
Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

Kota Lama Semarang hingga Taman Lele, Semarang tak pernah kehabisan destinasi wisata.


Gaya Fesyen Boho Chic Jika Memenuhi 3 Aspek Ini

8 hari lalu

Seorang gadis dengan blus ala boho chic menghadiri Coachella Valley Music & Arts Festival 2016, di Indio, California.  Matt Cowan/Getty Images for Coachella
Gaya Fesyen Boho Chic Jika Memenuhi 3 Aspek Ini

Gaya Boho Chic pada dasarnya adalah gaya santai yang menggabungkan unsur-unsur hippie, nomaden, dan vintage. Begini lebih jelasnya.


Kolaborasi Victoria Beckham dan Mango, Apa Koleksi Terbarunya?

13 hari lalu

Victoria Beckham. Instagram.com/@victoriabeckham
Kolaborasi Victoria Beckham dan Mango, Apa Koleksi Terbarunya?

Koleksi Victoria Beckham dan Mango yang terbaru dari rangkaian kolaborasi para penggemar street fashion


Mengenal Pakaian Shimmer yang Disoroti sebagai Tren Mode Lebaran

13 hari lalu

Irrish Bella mengenalkan gaun atau gamis shimmer dari toko Arinna Hijab. Foto: Instagram/@_irishbella_
Mengenal Pakaian Shimmer yang Disoroti sebagai Tren Mode Lebaran

Tampilan pakaian berbahan shimmer terlihat elegan untuk baju Lebaran, sehingga menjadi tren perbincangan di media sosial


Sejarah Peci Ratusan Tahun Lalu, Disebar Pedagang Hingga Populer Jadi Busana Lebaran

17 hari lalu

Terdakwa kasus pencemaran nama baik, Ahmad Dhani mengenakan peci hitam saat menjalani sidang lanjutan di PN Surabaya, Selasa, 12 Februari 2019. Saat ini Dhani sedang menjalani sidang atas kasus yang terjadi di Surabaya. ANTARA/HO/Ali Masduki
Sejarah Peci Ratusan Tahun Lalu, Disebar Pedagang Hingga Populer Jadi Busana Lebaran

Peci yang identik dengan busana lebaran telah dikenal masyarakat sejak ratusan tahun lalu.


PNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah

25 hari lalu

PNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah

PT Permodalan Nasional Madani (PNM) mengadakan pelatihan untuk membantu pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) para nasabah.


Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

27 hari lalu

Batik Ecoprint dari Kampung Brontokusuman Karangkajen Yogyakarta. Tempo/Pribadi Wicaksono
Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

Kampung Karangkajen Kecamatan Mergangsan Kota Yogyakarta dikenalkan sebagai Kampung Religius jelang Ramadhan atau awal Maret 2024 ini.


Ramadan, Komunitas di Yogyakarta Edukasi Pecinta Fashion Rintis Karya Pemikat Wisatawan

29 hari lalu

Pegiat industri fashion di Yogyakarta mengikuti event  Ramadhan Runway 2024 yang digagas Indonesia Fashion Chamber di Yogyakarta 15-24 Maret 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Ramadan, Komunitas di Yogyakarta Edukasi Pecinta Fashion Rintis Karya Pemikat Wisatawan

Komunitas Indonesia Fashion Chamber (IFC) Yogyakarta meyakini, besarnya pasar wisatawan di Yogyakarta menjadi anugerah tersendiri untuk terus menghidupkan ekonomi kreatif di Kota Gudeg.


Begini Saran Didiet Maulana Merawat Batik agar Awet dan Tetap Otentik

44 hari lalu

Desainer, pengusaha, dan direktur kreatif IKAT Indonesia, Didiet Maulana/Foto: Doc. Pribadi
Begini Saran Didiet Maulana Merawat Batik agar Awet dan Tetap Otentik

Desainer dan Direktur Kreatif IKAT Indonesia Didiet Maulana membeberkan cara menjaga kain batik agar tetap awet.