TEMPO.CO, Jakarta - Nickhil Jakatdar, CEO of Vuclip, membagikan tips bagaimana seorang pemimpin sukses seharusnya bisa menginspirasi anak buahnya. Dia menyebutkan sebelumnya telah menjadwalkan waktu untuk menangani beberapa hal di luar pekerjaan untuk menjaga diri tetap fokus.
Baca: 5 Bahasa Tubuh Pembuka Pintu Sukses dan Bikin Orang Lain Nyaman
Baca Juga:
Dari berkecimpung dalam mentalisme dan trik kartu, untuk menyelesaikan 150 teka-teki Kakuro tingkat ekstrim, untuk mencoba berlari satu mil dalam waktu kurang dari enam setengah menit, menghabiskan lebih banyak waktu bersama anak-anak saya, itu adalah cara yang bagus untuk mengatur ulang diri. Selama melakukan itu, dia juga mulai mempertimbangkan atribut teratas dari para pemimpin terbaik di seluruh industri teknologi untuk menjadikan dunia bisnis lebih baik seperti berikut ini:
1. Bill Gates - Menginspirasi Setiap Stakeholder Yang Kita Ajak Berinteraksi.
Dengan jelas kita mengakui Bill Gates berhasil, mengingat bahwa Microsoft memegang posisi ketiga puluh pada daftar Fortune 500 tahun 2017. Tetapi bagi saya, keberhasilan pekerjaan filantropisnya dengan Bill and Melinda Gates Foundation yang telah benar-benar membuat saya melihat dia bersinar. Dia menerapkan fokus mirip laser yang dia gunakan untuk membangun Microsoft untuk memecahkan masalah kesehatan, mengurangi kemiskinan ekstrim dan memperluas peluang di seluruh dunia.
Pendekatannya telah mengilhami donor kaya lainnya untuk berkontribusi pada Yayasan, dengan demikian membangun skala. Keterlibatannya juga telah mengilhami beberapa pemikir teknis dan ilmiah paling cemerlang untuk bergabung dengan Yayasan, sehingga membangun organisasi kelas dunia untuk memecahkan masalah yang sangat sulit. Orang hebat mengikuti orang yang terinspirasi oleh mereka.
Presiden Barrack Obama, berbicara dengan media mengenai perubahan iklim yang mempengaruhi Amerika saat berada di Dillingham, Alaska, 2 September 2015. REUTERS
2. Barrack Obama - Memadukan EQ dengan IQ
Banyak pemimpin mencuat di bidang mereka karena kecerdasan dan dorongan ambisi mereka, tetapi para pemimpin besar memadukan semua itu dengan kecerdasan emosional yang tinggi. Baginya, Barack Obama melambangkan keseimbangan sempurna antara IQ dan EQ dalam kemampuannya untuk tidak hanya membuat keputusan yang cerdas, tetapi, sama pentingnya, menghabiskan waktu dengan berbagai pemangku kepentingannya untuk melibatkan mereka, mendengar sudut pandang mereka, menggabungkan mereka ke dalam visinya, sehingga mendapatkan dukungan pemangku kepentingan pada visi.
Kombinasi antara IQ dan EQ yang tinggi ini membantu mantan Presiden Obama mendorong tumbuh-kembalinya ekonomi negara Amerika Serikat dari salah satu resesi global terdalam setelah krisis perbankan, dan dia melakukan hal ini bahkan ketika Kongres dikuasai oleh mayoritas oposisi yang tidak mau bekerja sama dengannya. Kecerdasan, kecerdikan, dan empatinya tidak pernah goyah.