TEMPO.CO, Jakarta - Aktivis sosial Ratna Sarumpaet pada pekan lalu membuat geger masyarakat Indonesia. Ia mengaku telah dipukuli orang sehingga wajahnya lebam. Padahal, ia hanya baru menjalani operasi plastik.
Baca: 4 Fakta Sebelum Pemeriksaan Amien Rais di Kasus Ratna Sarumpaet
Foto-foto yang menunjukkan wajah Ratna Sarumpaet memar dan bengkak itu tersebar di media sosial dan menjadi viral. Tak berapa lama, ia mengaku telah berbohong. Ia tidak mengalami penganiayaan, melainkan operasi sedot lemak sehingga menyebabkan memar dan bengkak pada wajahnya.
Ilustrasi pria operasi plastik. shutterstock.com
Sedot lemak atau liposuction adalah prosedur bedah yang menggunakan teknik isap untuk menghilangkan lemak dari area spesifik tubuh, seperti perut, pinggul, paha, pantat, lengan atau leher, atau di area tubuh yang lemaknya tidak dapat dihilangkan dengan diet dan olahraga. Nama lain untuk sedot lemak termasuk lipoplasty dan contouring tubuh.
Sedot lemak biasanya tidak dianggap sebagai cara untuk menurunkan berat badan. Anda mungkin disarankan untuk sedot lemak jika memiliki terlalu banyak lemak tubuh di tempat-tempat tertentu, tapi berat badan stabil.
Baca: Hoax Ratna Sarumpaet, Jack Lapian Laporkan Fadli Zon ke Bareskrim
Dokter bedah plastik atau kulit biasanya melakukan prosedur di pinggul, perut, paha, pantat, punggung, lengan atau wajah untuk memperbaiki bentuknya. Namun, sedot lemak juga dapat dilakukan dengan operasi plastik lainnya, termasuk bedah kecantikan, pengencangan payudara, dan pengencangan perut.
Ada beberapa teknik sedot lemak. Tetapi semuanya memiliki kesamaan, yakni penggunaan tabung tipis yang disebut kanula, yang terhubung ke vakum untuk menyedot lemak dari tubuh.
1. Tumescent Liposuction adalah teknik yang paling umum. Dokter bedah akan menyuntikkan larutan steril ke area lemak yang harus dibuang. Teknik ini efektif untuk menyedot lemak keluar dengan risiko kehilangan darah dan rasa sakit yang lebih kecil.
2. Ultrasound-assisted Liposuction (UAL), menggunakan energi gelombang suara di bawah kulit untuk memecahkan dinding sel lemak. Ini mencairkan lemak sehingga bisa disedot keluar.
3. Laser-assisted Liposuction atau SmartLipo, menggunakan laser untuk menghasilkan energi untuk mencairkan lemak.
Sedot lemak tidak dianjurkan untuk dilakukan seseorang dengan kondisi yang dapat mempersulit operasi, termasuk penyakit arteri koroner, diabetes dan sistem kekebalan yang lemah.
Setelah menjalani sedot lemak, Anda akan mengalami memar, bengkak, serta nyeri setidaknya selama beberapa minggu. Dokter bedah mungkin mengharuskan Anda untuk mengenakan pakaian kompresi selama 1 hingga 2 bulan setelah operasi untuk mengontrol pembengkakan.
Anda mungkin juga harus minum antibiotik untuk mencegah infeksi. Kebanyakan orang yang telah menjalani sedot lemak dapat kembali beraktivitas normal dalam waktu 2 minggu. Tetapi, hal ini tergantung pada kondisi masing-masing.
DIKO OKTARA ACHMAD YANI | MAYOCLINIC | WEBMD