Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hari Kesehatan Mental Dunia, Masalah Jiwa Remaja karena Keluarga

image-gnews
Ilustrasi remaja hang out.
Ilustrasi remaja hang out.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Hari ini dunia memperingati World Mental Health Day atau hari kesehatan jiwa sedunia. Tujuannya untuk meningkatkan kesadaran akan masalah kesehatan jiwa di seluruh dunia sekaligus menggerakkan dukungan akan kesehatan jiwa. Salah satu kelompok yang perlu diperhatikan saat ini masalah kesehatan jiwa adalah remaja.

Baca: Masa Krusial Kondisi Kesehatan Jiwa Terjadi pada Remaja

Dokter spesialis kesehatan jiwa dari Klinik Psikosomatik Omni Hospital Alam Sutera, Tangerang, Andri, mengatakan masalah kesehatan jiwa pada remaja ada kemungkinan diawali dari dalam keluarga. Remaja, kata Andri, memiliki cara pandang yang berbeda dengan generasi orang tuanya. Mereka menginginkan sesuatu yang serba cepat dan instan sehingga menjadi kurang sabar, sementara orang tua tak sanggup memfasilitasi keinginan itu. "Perbedaan cara pandang itu sering menimbulkan masalah," kata dia, kemarin.

Generasi lebih tua, kata Andri, terkadang melihat perbedaan itu sebagai adanya masalah dalam anak. Padahal, belum tentu sang anak memiliki kondisi kesehatan mental yang terganggu. Ia pun menganjurkan orang tua untuk lebih banyak berbicara dengan anak-anak remajanya sebagai cara mendeteksi dini gangguan kesehatan jiwa.

Andri mengungkapkan suasana hati yang tidak stabil pada anak bisa menjadi alarm kewaspadaan orang tua. Lalu jika anak sudah sampai pada tahap melukai diri, enggan bersekolah, dan enggan berbicara dengan orang lain, orang tua harus sepenuhnya membantu sang anak.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca: DNA Orang Depresi Lebih Cepat Menua 8 Bulan dari Orang Biasa

Eka mengatakan upaya preventif terhadap kesehatan jiwa merupakan kunci untuk membantu remaja berkembang. Upaya itu bisa berupa pemberian pelatihan kemampuan sebagai caregiver pada keluarga. Kemudian melakukan intervensi berbasis sekolah seperti pelatihan staf pengajar dalam deteksi dan dasar manajemen risiko bunuh diri, pengenalan perubahan psikologi anak, dan pengajaran tentang kesehatan jiwa hingga keterampilan hidup.

KORAN TEMPO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jembatan di Baltimore Ambruk Ditabrak Kapal, Psikolog Sebut Munculnya Gefirofobia. Apa Itu?

22 jam lalu

Pemandangan udara dari kapal kargo Dali yang menabrak Jembatan Francis Scott Key, menyebabkannya runtuh di Baltimore, Maryland, AS, 26 Maret 2024. Maryland National Guard/Handout via REUTERS
Jembatan di Baltimore Ambruk Ditabrak Kapal, Psikolog Sebut Munculnya Gefirofobia. Apa Itu?

Ambruknya Jembatan Francis Scott Key di Baltimore memunculkan gefirofobia atau fobia melintasi jembatan. Pakar sebut cara mengatasinya.


7 Manfaat Makan Buah Semangka bagi Kesehatan Tubuh

2 hari lalu

Ilustrasi Semangka
7 Manfaat Makan Buah Semangka bagi Kesehatan Tubuh

Semangka menjadi buah yang pas sebagai pilihan di bulan Ramadhan. Pada kondisi tubuh yang mengalami dehidrasi, buah ini menjaga kesehatan dan keseimbangan nutrisi.


Stigmatisasi Penderita TBC Berdampak pada Kesehatan Mental

2 hari lalu

Ilustrasi Tuberkulosis atau TBC. Shutterstock
Stigmatisasi Penderita TBC Berdampak pada Kesehatan Mental

Penderita TBC rentan mengalami gangguan kesehatan mental karena kerap dikucilkan dari lingkungan sehingga butuh sistem pendukung.


Psikiater Ungkap Penyebab Remaja Rentan Alami Kecanduan

3 hari lalu

Ilustrasi livestreaming game. Foto : EV
Psikiater Ungkap Penyebab Remaja Rentan Alami Kecanduan

Remaja rentan mengalami kecanduan karena kondisi perkembangan otak yang belum sempurna atau matang. Simak penjelasannya.


Benarkah Kolesterol Tinggi Bisa Menimbulkan Rasa lelah?

4 hari lalu

Ilustrasi kolesterol. Shutterstock
Benarkah Kolesterol Tinggi Bisa Menimbulkan Rasa lelah?

Tingginya tingkat kolesterol biasanya dibarengi dengan gejala yang meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan masalah kesehatan lainnya.


Jangan Abai dengan Orang Sekitar, Ini Cara Deteksi Orang Alami Stres

8 hari lalu

ilustrasi stres (pixabay.com)
Jangan Abai dengan Orang Sekitar, Ini Cara Deteksi Orang Alami Stres

Salah satu cara mendeteksi orang yang sedang dilanda stres adalah dengan melihat bagaimana aktivitas sehari-hari orang tersebut.


5 Manfaat Minum Air Kelapa Hijau saat Berbuka Puasa

9 hari lalu

Ilustrasi kelapa muda (Pixabay.com)
5 Manfaat Minum Air Kelapa Hijau saat Berbuka Puasa

Tidak hanya segar, air kelapa hijau juga memiliki sejumlah manfaat yang signifikan bagi kesehatan tubuh.


6 Bahaya Konsumsi Santan secara Berlebihan

9 hari lalu

Ilustrasi santan kelapa. shutterstock.com
6 Bahaya Konsumsi Santan secara Berlebihan

Penting untuk menyadari bahwa santan juga memiliki sejumlah bahaya yang perlu diwaspadai, terutama jika dikonsumsi secara berlebihan.


Kenali Gejala Gangguan Mental pada Ibu Pasca Melahirkan, Kurangnya Nafsu Makan Hingga Sulit Tidur

10 hari lalu

Ibu sedang pompa ASI. Foto : Motherly
Kenali Gejala Gangguan Mental pada Ibu Pasca Melahirkan, Kurangnya Nafsu Makan Hingga Sulit Tidur

Perubahan besar dalam proses melahirkan dapat menyebabkan beban mental dan emosional yang signifikan pada ibu. Ini gejala gangguan mental pada ibu.


Riset Temukan Banyak Orang Kesepian di Tengah Keramaian

11 hari lalu

Ilustrasi kesepian. Shutterstock
Riset Temukan Banyak Orang Kesepian di Tengah Keramaian

Keramaian dan banyak teman di sekitar ak lantas membuat orang bebas dari rasa sepi dan 40 persen orang mengaku tetap kesepian.