Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Waspada Gempa: Hewan Peliharaan Rawan Kena Prolapsus, Apa Itu?

Ilustrasi adopsi anjing dan kucing. Salemcountyhumanesociety.org
Ilustrasi adopsi anjing dan kucing. Salemcountyhumanesociety.org
Iklan

TEMPO.CO, Solo - Menurut Ketua Rumah Difabel Meong, Tomy Kristanto, hewan peliharaan seperti kucing dan anjing yang terlantar di lokasi bencana seperti gempa,  rawan terkena prolapsus. Prolapsus adalah keluarnya organ dalam tubuh bagian bawah (rahim atau rectum) melalui dasar panggul.

Baca juga: Goo Hara Suka Hewan, Cek 4 Manfaatnya untuk Kesehatan Mental

“Prolaps itu seperti penyakit ambeien pada manusia. Karena terlantar, pemiliknya nggak tahu di mana, anjing dan kucing itu memakan makanan keras seadanya,” kata Tomy saat ditemui Tempo di rumahnya di Kelurahan Tipes, Kecamatan Serengan, Kota Solo, pada Rabu, 10 Oktober 2018.

Rumah Difabel Meong adalah salah satu wadah bagi para pecinta hewan di Solo Raya yang berfokus pada upaya penyelamatan dan perawatan kucing-kucing difabel yang terlantar. Meski sudah bergerak sejak 2015, Rumah Difabel Meong baru akan diluncurkan secara resmi pada November mendatang.

Berangkat dari rasa prihatin terhadap nasib hewan-hewan peliharaan yang terlantar di lokasi bencana, Rumah Difabel Meong membuat Gerakan Setengah Kilo Pakan yang menghimpun donasi berupa pakan dari para pecinta hewan melalui media sosial facebook.
Ketua Rumah Difabel Meong Solo, Tomy Kristanto, menyiapkan puluhan kilogram pakan hewan peliharaan yang akan dikirimkan ke Palu, Sulawesi Tengah. Foto diambil pada Rabu, 10 Oktober 2018. TEMPO | DINDA LEO LISTY / SOLO
Sejak Kamis pekan lalu, Rumah Difabel Meong telah mengumpulkan 136 kilogram pakan untuk dikirimkan ke Palu, Sulawesi Tengah. Diperkirakan jumlah pakan yang terkumpul masih akan bertambah karena penggalangan donasi dibuka sampai Sabtu, 13 Oktober.

“Banyak petshop di Palu yang tutup setelah dilanda gempa dan tsunami. Kami berharap bantuan pakan ini dapat meminimalisir hewan-hewan peliharaan yang terlantar di sana agar tidak terkena prolaps,” kata Tomy yang telah mengirimkan 70 kilogram pakan ke Palu pada Selasa lalu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Gerakan Setengah Kilo Pakan pertama kali diselenggarakan Rumah Difabel Meong saat gempa mengguncang Lombok pada 5 Agustus lalu. Kala itu, Rumah Difabel Meong mengumpulkan 52 kilogram pakan kucing dan anjing serta obat-obatan seperti amoxicillin (antibiotic), apialys (vitamin), imboost (suplemen makanan), dan drontal (obat cacing).

Selain mengirimkan pakan dan obat-obatan, dua anggota Rumah Difabel Meong juga terjun ke Lombok selama beberapa hari untuk membantu dokter hewan setempat, Irvan Basri. “Informasi yang saya terima, dokter Irvan tiba di lokasi bencana pada pukul 11 malam dan langsung melakukan operasi hanya menggunakan senter,” kata Tomy.

Dalam Gerakan Setengah Kilo Pakan yang kedua untuk Palu, Tomy berujar, Rumah Difabel Meong  belum menerjunkan tim relawan penyelamat hewan. Sebab, lokasi bencana di Palu kala itu sulit diakses dan lebih diutamakan untuk relawan umum.

“Kami juga belum mengirimkan obat-obatan karena masih menunggu informasi dari jaringan relawan penyelamat hewan di sana, apa saja yang dibutuhkan,” ujar Tomy. Dia menambahkan, baru dua kali ini Rumah Difabel Meong membuka donasi untuk hewan-hewan peliharaan di lokasi bencana. “Biasanya kami baru membuka donasi untuk kucing-kucing difabel yang terkena penyakit langka,” kata Tomy.

Iklan

Berita Selanjutnya




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Empat Rumah Rusak dan Jalan Tertutup Longsor di Cianjur Usai Gempa Magnitudo 5,1

12 jam lalu

Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
Empat Rumah Rusak dan Jalan Tertutup Longsor di Cianjur Usai Gempa Magnitudo 5,1

Empat rumah rusak dan jalan desa sepanjang 50 meter tertutup material longsor akibat gempa magnitudo 5,1 yang mengguncang Kabupaten Cianjur


Dari Sukabumi sampai Tasikmalaya Diguncang Gempa, Ini Penjelasan BMKG

13 jam lalu

Gempa Magnitudo 5.1, pada Selasa 6 Juni 2023 14:23:04 WIB. Pusat gempa berada di laut 126 km Tenggara Kota Sukabumi, Kedalaman: 10 Km. Twitter/BMKG
Dari Sukabumi sampai Tasikmalaya Diguncang Gempa, Ini Penjelasan BMKG

Sekalipun terdata lemah oleh BMKG, goyangan di Tasikmalaya akibat gempa siang ini bisa sangat dirasakan sebagian warganya.


Gempa 5,1 Magnitudo Guncang Sukabumi dan Cianjur, Warga Berhamburan Keluar Rumah

14 jam lalu

Ilustrasi gempa bumi
Gempa 5,1 Magnitudo Guncang Sukabumi dan Cianjur, Warga Berhamburan Keluar Rumah

Gempa berkekuatan 5,1 Magnitudo mengguncang Sukabumi dan sekitarnya pukul 14.23 WIB, Selasa 6 Juni 2023. Warga yang berhamburan keluar rumah.


10 Jenis Kucing yang Populer Jadi Peliharaan

1 hari lalu

Kucing anggora. Shutterstock
10 Jenis Kucing yang Populer Jadi Peliharaan

Ragam jenis kucing peliharaan yang populer dan unik. Mulai dari kucing Persia, Maine Coon yang besar, hingga Siamese yang cerdas dan vokal.


Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Bibit Siklon 98W, IISMA, Gempa Pangandaran

1 hari lalu

Ilustrasi Siklon Tropis. bmkg.go.id
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Bibit Siklon 98W, IISMA, Gempa Pangandaran

Topik tentang BMKG memantau pergerakan bibit siklon tropis 98W di Samudra Pasifik utara Papua menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.


Kenali 2 Jenis Penyakit Rabies, Hingga April 2023 Sebabkan 11 Kasus Kematian

1 hari lalu

Petugas menyuntikkan vaksin rabies gratis pada seekor anjing di Kantor Kelurahan Petukangan Selatan, Jakarta, Rabu, 15 Januari 2021. TEMPO/Muhammad Hidayat
Kenali 2 Jenis Penyakit Rabies, Hingga April 2023 Sebabkan 11 Kasus Kematian

Rabies adalah penyakit zoonosis virus yang menyebabkan peradangan otak dan sumsum tulang belakang yang progresif dan fatal.


Bahaya Penyakit Rabies, Lakukan Cara Ini Setelah Digigit atau Dicakar Binatang

1 hari lalu

Ilustrasi suntik rabies. AP/Wally Santana
Bahaya Penyakit Rabies, Lakukan Cara Ini Setelah Digigit atau Dicakar Binatang

Gejala awal infeksi rabies dapat berupa demam disertai rasa sakit dan kesemutan yang tidak biasa dan rasa tertusuk atau terbakar (parestesia) di area luka.


BMKG: Gempa Magnitudo 4,6 Menggoyang Pangandaran Malam Ini

2 hari lalu

Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
BMKG: Gempa Magnitudo 4,6 Menggoyang Pangandaran Malam Ini

Guncangan gempa terasa seperti ada truk yang melintas, atau berskala Intensitas III MMI, di wilayah Pangandaran, Cisompet, Cikalong, dan Pameungpeuk.


Indonesia Timur Kembali Bergetar, Gempa M5,2 Guncang Mamberamo Raya

2 hari lalu

Ilustrasi gempa bumi
Indonesia Timur Kembali Bergetar, Gempa M5,2 Guncang Mamberamo Raya

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif.


Gempa Menengah Guncang Laut Banda, Ini Analisis dan Data BMKG

2 hari lalu

Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
Gempa Menengah Guncang Laut Banda, Ini Analisis dan Data BMKG

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng Laut Banda.