3. Jaga kesehatan
Sebuah penelitian menemukan bahwa duda cenderung mengalami sakit kronis atau fisik lebih sering daripada mereka yang masih memiliki pasangan, menurut majalah Time. Sebagian besar adalah karena para duda harus melalui rasa sakit emosional untuk jangka waktu yang panjang, dan terbiasa menahan perasaan, Francine Russo menulis untuk Time. Hal ini mendorong duda untuk menerima rasa sakit seorang diri, dan tidak bergantung pada orang lain untuk memperbaiki situasinya.
Baca Juga:
Menjaga kesehatan diri adalah hal yang amat penting bagi pria berstatus duda. Menurut University of Texas, penurunan berat badan berbahaya bagi para duda karena dapat memulai tren penurunan berat badan yang berkelanjutan.
"Bagian ini terkait dengan bagaimana para duda bisa menjadi orang tua, dan penurunan berat badan untuk orang tua kadang-kadang bisa fatal. Ini adalah masalah besar karena penurunan berat badan yang signifikan meningkatkan risiko kematian, terutama di kalangan orang tua," kata kepala peneliti University of Texas, Debra Umberson, tentang penelitian ini.
ilustrasi pria ALS (Pixabay.com)
4. Pahamilah, Anda dapat mencintai lagi
Adalah mungkin bagi pria duda untuk mencintai lagi. Psikolog Aaron Ben-Zeev menulis bahwa para duda sering mencari seseorang yang baru untuk dicintai setelah sekian lama hidup sendirian, dan itu merupakan hal yang wajar. Berada bersama seseorang yang baru dapat membantu duda belajar membangun kembali hubungan.
5. Berdamai dengan duka
Tidak selalu mudah menjadi seorang duda. Anda kehilangan seseorang yang dikasihi dan harus melanjutkan sendirian tanpa pasangan. Barbara Brabec, seorang ahli hubungan, menulis di blognya bahwa para duda harus belajar untuk menerima rasa sakit dan merangkul emosi yang datang. Menahan perasaan tersebut hanya akan menyebabkan lebih banyak rasa sakit dan duka. Membiarkan emosi keluar akan membuat hidup lebih tenang.
Baca juga: 4 Rambu Sebelum Menerima Lamaran Sang Duda
PSYCHOLOGYTODAY | THEGUARDIAN