Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Demam Halloween 2018, Ajang Cari Jodoh Juga? Cek Tradisi Kunonya

Reporter

Editor

Susandijani

image-gnews
ilustrasi halloween (pixabay.com)
ilustrasi halloween (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Demam Halloween tak hanya heboh di Amerika. Faktanya, orang-orang di seluruh dunia merayakannya dengan berbagai cara. Bahkan seperti dilansir dari Bustle, Halloween adalah liburan favorit kedua bagi generasi milenial.

Baca juga: Cara Seru Rayakan Halloween 2018 Bersama Teman dan Keluarga

Halloween dikenal dengan berbagai tradisi uniknya yang mungkin membuat bulu-bulu di belakang leher Anda berdiri. Misalnya tentang penyihir yang berubah menjadi kucing, memakai topeng yang terbuat dari hewan mati, dan banyak lagi. Dan tradisi Halloween yang dirayakan zaman sekarang adalah tradisi yang berakar pada kebiasaan yang sudah ada sejak 2000 tahun lalu.

Kata Halloween pertama kali dipopulerkan dalam sebuah puisi. Menurut Kamus Etimologi Online, sebenarnya Halloween berasal dari dua kata berbeda. Yaitu Hallow dan Een. 

Hallow atau orang suci - mengacu pada orang-orang kudus yang dirayakan pada Hari Semua Orang Suci (All Saints Day), pada setiap 1 November. Sementara "een" dari kata kontraksi dari "malam" - atau malam sebelumnya.

Berikut ini kisah unik dari tradisi Halloween yang kini masih digandrungi.

1. Tradisi Mengayun Apel
Mengayun apel sering dilakukan pada pesta Halloween. Alasannya? Nah, ini  mirip yang disebut ajang pencarian jodoh. Tradisi yang satu ini dulu dianggap sebagai bentuk ramalan yang dilakukan saat Halloween.
buah apel (pixabay.com)
Jadi peserta (pira) akan mencelupkan kepala mereka ke dalam tong air dan mencoba menggigit buah apel yang mengambang dalam upaya mencari tahu pasangan masa depan mereka.

Sementara sebelumnya, para wanita menandai sebuah apel dan melemparkannya ke dalam tong air tersebut. Kemudian mereka pasrah ditakdirkan kepada siapa pun yang menarik apelnya keluar dari air.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

2. Jack-o-Lanterns
Kebiasaan ini yang  populer dilakukan oleh mereka yang merayakan Halloween. Sebuah labu yang telah dikeluarkan isinya, kemudian mengukirnya menyerupai wajah dan meletakkan lilin di dalamnya. Setelah itu benda yang kemudian dikenal dengan sebutan Jack O Lanterns itu diletakkan di beranda rumah.
Labu Jack O 'latern yang menghiasi museum Van Cortlandt Manor House selama "Great Jack O' Lantern Blaze" di Croton-on Hudson, New York, 27 Oktober 2015. Lebih dari 7.000 labu Jack O 'Latern, menghiasi pameran Halloween tahunan yang menarik ribuan pengunjung. REUTERS/Mike Segar
Siapa Jack O Lantern? Tradisi ukiran Jack-o-Lanterns berbasis di Irlandia, saat itu bukan labu yang digunakan, tapi lobak. Legenda mengatakan bahwa seorang pria bernama Stingy Jack menjebak iblis, dan mengatakan dia hanya akan membiarkannya pergi jika iblis berjanji pada Jack bahwa dia tidak akan pernah masuk neraka. Setan setuju, tetapi Jack gagal mempertimbangkan bahwa tidak pergi ke neraka bukan berarti dia akan masuk ke surga juga.

Jack berakhir pada apa yang dikenal sebagai api penyucian dalam beberapa tradisi agama, dan dia dikutuk untuk menjelajahi bumi sebagai hantu untuk selama-lamanya. Teman lamanya, iblis, memberi Jack segumpal batu bara yang dibakar, yang dibawa Jack berkeliling dalam lobang berukir untuk menerangi jalannya. Penduduk setempat mulai mengukir wajah-wajah menakutkan ke dalam labu mereka sendiri untuk menakut-nakuti roh jahat seperti Jack of the Lantern.


Selanjutnya, kenapa Halloween harus memakai kostum hantu?

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

22 jam lalu

Warga berebut sesaji saat mengikuti prosesi Pesta Lomban di laut Jepara, Jepara, Jawa Tengah, Rabu 17 April 2024.  Pesta Lomban yang diadakan nelayan sepekan setelah Idul Fitri dengan melarung sesaji berupa kepala kerbau serta hasil bumi ke tengah laut itu sebagai bentuk syukur dan harapan para nelayan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rezeki dan keselamatan saat melaut. ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho
Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

Tradisi Lomban setiap bulan Syawal di jepara telah berlangsung sejak ratusan tahun lalu.


Digelar Tujuh Hari, Tradisi Seblang Olehsari di Banyuwangi Dipadati Pengunjung

1 hari lalu

Penari Seblang mengenakan omprok (hiasan kepala) dari janur, daun pisang muda, dan hiasan bunga segar untuk menutup kepala dan wajah. Tradisi ini digelar 15-21 April 2024 (Diskominfo Kabupaten Banyuwangi)
Digelar Tujuh Hari, Tradisi Seblang Olehsari di Banyuwangi Dipadati Pengunjung

Seblang merupakan salah satu tradisi adat suku Osing di Banyuwangi dalam mengejawantahkan rasa syukurnya.


Mengintip Bakdo Sapi di Boyolali, Tradisi Nenek Moyang yang Digelar setiap Akhir Lebaran

1 hari lalu

Gunungan sayur-mayur dan ketupat menjadi bagian dari rangkaian acara Bakdo Sapi yang diadakan di Dukuh Mlambong, Desa Sruni, Kecamatan Musuk, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Rabu, 17 April 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Mengintip Bakdo Sapi di Boyolali, Tradisi Nenek Moyang yang Digelar setiap Akhir Lebaran

Tradisi Bakdo Sapi digelar di akhir perayaan Lebaran, bertepatan dengan kupatan atau syawalan


Malas Hadapi Pertanyaan Kapan Nikah, Simak Saran Psikolog

1 hari lalu

Ilustrasi keluarga besar. shutterstock.com
Malas Hadapi Pertanyaan Kapan Nikah, Simak Saran Psikolog

Saat berkumpul dengan keluarga besar di hari raya, para lajang biasanya dibombardir pertanyaan kapan nikah. Begini jawaban yang disarankan psikolog.


Lebaran Topat Lombok Barat Akan Diadakan di Pantai Tanjung Bias

6 hari lalu

Lebaran Topat di Lombok Barat 2023 (dok. Dinas Pariwisata Lombok Barat)
Lebaran Topat Lombok Barat Akan Diadakan di Pantai Tanjung Bias

Lebaran Topat tahun ini akan digelar pada hari Rabu, 17 April 2024


Berbagai Tradisi Lebaran di Luar Negeri, dari Arab Saudi hingga Senegal

9 hari lalu

Warga Saudi menyambut penetapan Hari Raya Idul Fitri pada hari Selasa dengan antusias.[Saudi Gazette]
Berbagai Tradisi Lebaran di Luar Negeri, dari Arab Saudi hingga Senegal

Setiap negara punya tradisi unik dalam merayakan hari raya Idulfitri atau Lebaran. Di Indonesia, Lebaran dirayakan pada 10 April 2024.


Asal-Usul Tradisi Membangunkan Sahur di Indonesia

21 hari lalu

Sejumlah pemuda memukul bekas tong plastik sambil menyanyikan lagu-lagu religi saat berkeliling pemukiman untuk membangunkan sahur di Balakong, Malaysia, 26 Maret 2023. Sejumlah pemuda berkeliling pemukiman warga sembari memainkan musik dengan bekas tong plastik dan menyanyikan lagu religi untuk membangunkan sahur pada bulan Ramadan. REUTERS/Hasnoor Hussain
Asal-Usul Tradisi Membangunkan Sahur di Indonesia

Asal-usul tradisi membangunkan sahur di Indonesia diyakini telah eksis sejak Islam masuk ke Tanah Air dan memiliki sebutan berbeda di setiap daerah.


Pesona Wae Rebo, Desa di Atas Awan yang Diakui Dunia

27 hari lalu

Senja di desa adat Waerebo, 28 April 2017. Desa adat Waerebo terletak di atas ketinggian 1200 Mdpl di Kabupaten Manggarai, NTT. ANTARA FOTO
Pesona Wae Rebo, Desa di Atas Awan yang Diakui Dunia

Wae Rebo, desa di perbukitan Pulau Flores, NTT dinobatkan sebagai salah satu kota kecil tercantik di dunia oleh The Spector Index, serta diakui UNESCO


Ramadan di Yogyakarta Diwarnai Kasus Antraks, Tradisi Berbahaya Ini Diminta Dihilangkan

34 hari lalu

Pemantauan daging segar oleh Pemkot Yogyakarta di pasar rakyat saat Ramadhan. (Dok. Istimewa)
Ramadan di Yogyakarta Diwarnai Kasus Antraks, Tradisi Berbahaya Ini Diminta Dihilangkan

Kasus suspek antraks di Sleman dan Gunungkidul, Yogyakarta, itu diduga kembali terjadi karena adanya tradisi purak atau brandu yang berbahaya.


Rangkaian Tradisi Hari Raya Nyepi yang Sakral dan Penuh Makna

38 hari lalu

Umat Hindu membasuh kaki sembari memanggul sesajen untuk persembahan pada ritual Melasti di Pura Melasti Pantai Dupa, Palu, Sulawesi Tengah, Minggu, 10 Maret 2024. Upacara Melasti yang digelar sehari menjelang Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1945 itu untuk meningkatkan Sradha dan Bhakti kepada para Dewata manifestasi Tuhan Yang Maha Esa, untuk menghanyutkan penderitaan masyarakat, menghilangkan papa klesa, dan mencegah kerusakan alam. ANTARA FOTO/Basri Marzuki
Rangkaian Tradisi Hari Raya Nyepi yang Sakral dan Penuh Makna

Nyepi bermakna sebagai hari kebangkitan, pembaharuan, toleransi, hingga kedamaian. Kenali tradisi Hari Raya Nyepi dalam berikut ini.