Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Debu Sebabkan Alergi dan Stroke pada Lansia, Cek 6 Solusinya

Reporter

Editor

Susandijani

image-gnews
ilustrasi debu (pixabay.com)
ilustrasi debu (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Dikutip dari Channelnewsasia.com, alergi adalah salah satu penyebab penyakit yang cukup berbahaya bagi orang lanjut usia atau lansia. Apalagi seiring bertambahnya usia, sistem imun semakin melemah dan membuat berbagai macam gejala penyakit termasuk masalah pernapasan seperti bronkitis dan penyakit jantung.

Baca juga: Mengenal Aneka Polutan di Rumah dan Penyebab Alergi

Berikut beberapa tips menjaga lansia dari pemicu alergi.

1. Menciptakan Suasana Baru
Alergi umum dialami anak kecil dan lansia karena sistem imun mereka lemah. Imun pada usia tua juga berarti meningkatnya respon terhadap penyakit and penyakit komplikasi sebagai hasil dari alergi terhadap debu.

Kondisi ini sering terjadi pada orang tua yang yang ketika menua mereka membutuhkan suasana dan iklim baru, kualitas udara yang berbeda karena dapat memicu penyakit seperti bronkitis dan bahkan meningkatkan risiko stroke.

Menurut American Association of Retired Persons (AARP), warga negara diatas 45 tahun dan memiliki sejarah yang panjang dengan sakit demam bisa berisiko 87 persen terserang stroke. Ini sesuai dengan fakta bahwa reaksi atas alergi memicu pembengkakan dan berisiko stroke.
ilustrasi kakek dan cucu (pixabay.com)
Biasanya alergi memang tak didiagnosa saat usia tua karena mereka fokus pada penyakit berat. Biasanya, seperti batuk dan hidung tersumbat dapat disalahartikan sebagai gejala lain seperti serangan jantung dan episema, kondisi dimana paru-paru mengakibatkan kesulitan bernafas.

2. Komplikasi dengan Kondisi Saat Ini
Alergi debu bisa memicu gejala batuk dan pernafasan yang terhambat. Kondisi ini juga memiliki konsekuensi bagi orang tua dengan masalah kardiovaskular atau pernapasan.

Meskipun begitu alergi yang berulang membutuhkan pula indikasi pengobatan medis lain seperti tekanan darah tinggi dan sakit kepala.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bagaimana cara mengatasi risiko ini?
Ini adalah beberapa tips yang membantu Anda mengawasi kesehatan dan memberikan jaminan lingkungan yang sehat bagi mereka.

1. Atur Diet
Makanan yang tepat seperti apel, jahe, kacang almond, dan sayuran hijau bisa mengatasi pembengkakan dan gejala alergi. Menggunakan vitamin C juga bisa membantu anti pembengkakan.

2. Perhatikan Gejala yang Ditunjukkan
Jika orang tua anda mengalami gejala yang selalu sama seperti batuk, flu, dan tersumbatnya pernafasan segera bawa mereka ke dokter. Alergi bisa memberikan banyak efek sehingga penting untuk diatasi dengan serius.

3. Higienis
Doronglah orangtua untuk mandi setelah mereka menghabiskan waktu di luar. Hal ini bisa membantu mereka terbebas dari pemicu alergi yang menempel di rambut dan kulit.
Ilustrasi bantal. elizabethjayne.co.uk

4. Rumah Harus Tetap Bersih
Guna menurunkan rumah tetap bersih maka rumah perlu dibersihkan secara teratur. Jauhkan isi rumah dari barang-barang yang menyimpan banyak penyebab alergi. Bersihkan dapur dan kamar mandi dari jamur. Serta gantilah bantal dengan bantal yang tidak menyimpan debu dan resisten terhadap jamur.

5. Gunakan AC
Mengatasi alergi bisa dengan menutup jendela dan menggantinya dengan pendingin ruangan atau air conditioner (AC). Secara rutin AC juga harus diperbaiki agar menghasilkan performa yang lebih baik.

6. Gunakan Penyaring Udara
Membeli penyaring udara bisa membantu menyaring pemicu alergi seperti debu dan jamur yang mana bisa meningkatkan kesehatan orang tua. Carilah penyaring udara dengan filter yang bisa menangkap partikel yang berpotensi merusak kesehatan tubuh. Ada pun daya saring sampai 99,95 persen setara dengan 0,1 micro.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Alasan Orang Tua Tak Boleh Abaikan Waktu Bermain Remaja

3 jam lalu

Ilustrasi remaja (pixabay.com)
Alasan Orang Tua Tak Boleh Abaikan Waktu Bermain Remaja

Waktu bermain bukan saat anak memegang gawai melainkan berinteraksi dengan teman-teman sebaya dan hal ini harus jadi perhatian orang tua.


Psikolog Minta Orang Tua Bekali Anak dengan Panduan Gunakan Media Sosial

4 jam lalu

Ilustrasi anak-anak yang sedang membuka media sosial atau sosmed (Foto: Pexels)
Psikolog Minta Orang Tua Bekali Anak dengan Panduan Gunakan Media Sosial

Paparan konten negatif di media sosial bisa menimbulkan gangguan perkembangan sosial pada anak yang belum matang secara emosional.


Ahli Gizi Bagi Saran Sehat buat Lansia, dari Makanan sampai Olahraga

11 jam lalu

Para lansia melakukan senam sehat di Alun-alun Kota Depok, Rabu 22 Juni 2022. Acara puncak Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) ke-26 Tingkat Kota Depok dihadiri ratusan warga lanjut usia (lansia) yang ada di 11 kecamatan se-Kota Depok dengan mengadakan kegiatan senam sehat bersama dan pentas seni. Tempo/Muhammad Syauqi Amrullah
Ahli Gizi Bagi Saran Sehat buat Lansia, dari Makanan sampai Olahraga

Selain mengonsumsi makanan sehat dengan kandungan gizi seimbang, lansia perlu rutin melakukan aktivitas fisik untuk menjaga badan tetap bugar.


Arti Warna Gelang Medis yang Digunakan Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit

15 jam lalu

Ilustrasi warna gelang pasien di rumah sakit. Shutterstock
Arti Warna Gelang Medis yang Digunakan Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit

Setiap pasien rawat inap di rumah sakit biasanya dipakaikan gelang medis yang memiliki warna berbeda-beda antar pasien. Ini artinya.


Pemicu Remaja Terpengaruh Hal Negatif, Media Sosial dan Kurang Percaya Diri

1 hari lalu

Ilustrasi remaja perempuan sedang melihat gawai. (Unsplash/Luke Porter)
Pemicu Remaja Terpengaruh Hal Negatif, Media Sosial dan Kurang Percaya Diri

Pengaruh media sosial merupakan pemicu remaja rentan terpengaruh hal buruk, selain karena korban pola asuh yang kurang maksimal.


Alasan Psikolog Minta Pernikahan Sudah Dipikirkan sejak Remaja

1 hari lalu

Ilustrasi Pernikahan/Alissha Bride
Alasan Psikolog Minta Pernikahan Sudah Dipikirkan sejak Remaja

Psikolog mengatakan persiapan pernikahan dan berkeluarga sebaiknya sudah dipikirkan sejak remaja, ini alasannya.


Pakar Diet Sebut Plus Minus Susu Ikan

3 hari lalu

Ilustrasi susu. Shutterstock
Pakar Diet Sebut Plus Minus Susu Ikan

Susu yang dibuat dari ekstrak daging ikan bisa menjadi pilihan sumber protein hewani. Simak juga plus dan minusnya.


Mengenal Pijat Geriatri untuk Lansia

3 hari lalu

Ilustrasi pijat. Freepik.com/@jcomp
Mengenal Pijat Geriatri untuk Lansia

Pijat geriatri merupakan terapi khusus untuk orang lanjut usia atau lansia


Pasutri Lansia di Tangerang Ditemukan Tewas dalam Rumah Terkunci, Misteri Luka Tusuk dan Surat Wasiat

4 hari lalu

Ilustrasi tewas atau jenazah atau jasad. shutterstock.com
Pasutri Lansia di Tangerang Ditemukan Tewas dalam Rumah Terkunci, Misteri Luka Tusuk dan Surat Wasiat

Pasangan suami istri lanjut usia ditemukan tewas dalam rumah yang terkunci di Cipondoh, Tangerang. Ada luka tusuk dan surat wasiat


Lama Menghilang, Seorang Lansia di Bekasi Akhirnya Ditemukan Tinggal Kerangka di Lahan Kosong

6 hari lalu

Ilustrasi tewas atau jenazah atau jasad. shutterstock.com
Lama Menghilang, Seorang Lansia di Bekasi Akhirnya Ditemukan Tinggal Kerangka di Lahan Kosong

Kerangka manusia ditemukan di lahan kosong usai kebakaran di Bekasi. Diidentifikasi sebagai Nedi, lansia yang telah lama dilaporkan hilang.