Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

8 Kondisi Ini Sering Dialami Penderita Depresi, Cari Bantuan!

Reporter

Editor

Susandijani

ilustrasi sakit kepala (pixabay.com)
ilustrasi sakit kepala (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Banyak orang yang terlihat baik-baik saja dalam aktivitas sehari-hari, namun ternyata menderita depresi tingkat tinggi. 

Baca juga: Mantan Kekasih Bisa Jadi Sebab Depresi? Tilik Kasus Selena Gomez

Dr. Carol A. Bernstein, profesor psikologi dan neurologi di NYU Langone Health mengatakan depresi dan kecemasan sangat berbeda bagi setiap orang. Depresi tingkat tinggi juga umumnya tak masuk kategori secara medis. 

Orang dapat mengalami depresi, tetapi soal lama depresi, dan bagaimana itu mempengaruhi kehidupan, sehingga tak ada bedanya antara depresi dengan depresi tingkat tinggi. Pada 2016, ada 16,2 juta orang Amerika yang mengalami depresi tinggi.

Namun, bagaimana cara penyintas depresi melalui hari demi hari sesungguhnya tidak mudah. Berikut beberapa hal yang ingin dikatakan penyintas depresi untuk hidup dan bekerja ketika mengalami depresi tingkat tinggi dikutip dari  healthline.com:

1. Anda merasa selalu berpura-pura
Kita mengenal soal imposter syndrome, seseorang merasa  berpura-pura dan tidak bersama dalam keadaan baik seperti orang pikirkan. Anda menjadi seseorang yang seolah memainkan diri sendiri, bersandiwara di tengah banyak orang untuk melihat baik-baik saja.
 ilustrasi sakit kepala (pixabay.com)

2. Perlu Membuktikan Diri dan Berjuang 
Hidup dengan depresi tingkat tinggi itu sulit. Meskipun kamu bisa pergi ke kantor dan menyelesaikan tugas dengan baik, menjalankan hidup, namun Anda tidak mengeluarkan potensi seluruhnya. Sebenarnya, tidak semua orang akan percaya Anda berjuang, karena kehidupan Anda tidak runtuh seluruhnya. Umumnya, orang yang menderita kesehatan mental membutuhkan dukungan yang tepat sesuai kebutuhan.

3. Hari yang baik sesungguhnya relatif
Seorang pria bernama Christian, yang bekerja sebagai software trainer mengatakan hari yang baik adalah bisa bangun sesuai alarm, mandi, dan merias diri. Dia bisa menjaga diri di tengah orang-orang, terutama sebagai software trainer. Dia harus bisa menutupi kecemasan. Hari yang baik menurut dia adalah kondisi mental yang jelas dan produktif.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selanjutnya, bagaimana menghindari hari yang buruk bagi penderita depresi?

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


5 Cara Mengatasi Pikiran Negatif

10 jam lalu

Ilustrasi wanita berpikir. Unsplash.com
5 Cara Mengatasi Pikiran Negatif

Saat tidak ditangani dengan benar, pikiran negatif mampu memicu kelelahan fisik dan emosional jangka panjang.


Inilah 5 Hal yang Sering Menyebabkan Pikiran Negatif

19 jam lalu

Ilustrasi mengurangi stress. Freepik.com/fabrikasimf
Inilah 5 Hal yang Sering Menyebabkan Pikiran Negatif

Jika tidak ditangani dengan benar, pikiran negatif mampu memicu kelelahan fisik dan emosional jangka panjang.


Peneliti Sebut Kaitan Berhenti Merokok dan Kesehatan Mental

2 hari lalu

13-terkaitHL-ilustrasi-penyakitKarenaRokok-bebaniKeuanganNegara
Peneliti Sebut Kaitan Berhenti Merokok dan Kesehatan Mental

Berhenti merokok dapat memperbaiki kesehatan mental, baik bagi penderita gangguan mental maupun yang tidak memiliki masalah tersebut.


Pentingnya Peran Keluarga dalam Mengatasi Depresi Lansia

5 hari lalu

Ilustrasi lansia bersama cucunya. shutterstock.com
Pentingnya Peran Keluarga dalam Mengatasi Depresi Lansia

Psikiater mengingatkan keluarga berperan besar mengatasi depresi di kalangan lanjut usia. Berikut yang perlu dilakukan.


Fobia Sendirian atau Autofobia, Apa Gejala dan Penyebabnya?

6 hari lalu

Ilustrasi fobia. Shutterstock
Fobia Sendirian atau Autofobia, Apa Gejala dan Penyebabnya?

Autofobia kondisi fobia ketika seseorang ketakutan terhadap kesendirian


Psikiater Sebut Kaitan Post Power Syndrome dan Depresi Terselubung pada Lansia

6 hari lalu

ilustrasi lansia (pixabay.com)
Psikiater Sebut Kaitan Post Power Syndrome dan Depresi Terselubung pada Lansia

Psikiater menyebutkan post power syndrome dapat menyebabkan depresi terselubung pada lansia. Ini yang perlu dilakukan.


Inilah 6 Penyebab Mengapa Manusia Bisa Lupa

6 hari lalu

Ilustrasi orang lupa
Inilah 6 Penyebab Mengapa Manusia Bisa Lupa

Lupa bisa terjadi pada siapa pun. Berikut beberapa penyebab lupa yang perlu Anda ketahui.


Hari Lanjut Usia Nasional, Kenali Gejala Depresi Terselubung pada Orang Tua

6 hari lalu

Ilustrasi wanita tersenyum pada orang tua atau lansia di panti jompo. shutterstock.com
Hari Lanjut Usia Nasional, Kenali Gejala Depresi Terselubung pada Orang Tua

Hari Lanjut Usia Nasional, masyarakat diimbau mengenali gejala depresi terselubung pada lansia karena dapat mengurangi penurunan kualitas hidup.


Tingkatkan Kesehatan Fisik dan Mental dengan Seni

7 hari lalu

Ilustrasi wanita menggambar. Unsplash.com/Stefan Stefancik
Tingkatkan Kesehatan Fisik dan Mental dengan Seni

Ada banyak cara di mana seni dapat digunakan untuk memperbaiki kesehatan fisik, mental, dan emosional. Berikut di antaranya.


Tips Menemukan Kebahagiaan lewat Gaya Hidup Slow Living

11 hari lalu

Ilustrasi wisata kebugaran. Dok. Pegipegi
Tips Menemukan Kebahagiaan lewat Gaya Hidup Slow Living

Dalam mempersiapkan penerapan gaya hidup santai serta slow living, sejumlah langkah berikut mungkin dapat diikuti.