Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Suka Makan Sembarangan, Kaum Muda Tetap Jarang Cek Kesehatan

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

Ilustrasi remaja sedang konsultasi dokter. shutterstock.com
Ilustrasi remaja sedang konsultasi dokter. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kepedulian kaum anak muda, yakni berusia 18-40 tahun untuk memeriksakan kesehatan dinilai masih rendah padahal golongan usia ini memiliki gaya hidup yang tidak sehat.

Baca: Porsi Ideal untuk Sayur, Daging, dan Karbohidrat di Piring Makan

Presiden Direktur PT Prodia Widyahusada Dewi Muliaty mengatakan pada umumnya golongan usia muda, termasuk anak SMA maupun perguruan tinggi merasa kesehatannya bagus hanya berdasarkan asumsi tanpa didukung hasil periksa kesehatan di laboratorium. "Mereka belum mengerti pemeriksaan kesehatan itu dapat dimanfaatkan untuk mengelola dalam pencegahan penyakit," katanya di Jakarta, Sabtu 20 Oktober 2018.

Dewi mengungkapkan gaya hidup kaum muda yang tidak sehat dan berisiko mendatangkan penyakit misalnya banyak mengkonsumsi "junk food" atau makanan yang tidak sehat serta kurang melakukan gerak.

Menurut dia, pada umumnya golongan yang sadar terhadap kesehatan yakni mereka yang berusia 40 tahun ke atas, hal itu terlihat dari pengunjung yang melakukan cek kesehatan ke laboratorium klinik Prodia didominasi usia tersebut. "Dari pengunjung yang melakukan cek kesehatan ke kami 60 persen usia 40 tahun ke atas sedangkan dari golongan kaum muda hanya 20 persen," ujarnya.

Padahal, lanjutnya, penyakit tidak mengenal usia, seperti terlihat pada kasus penderita hepatitis C sebanyak 30 persen justru diderita golongan remaja. Oleh karena itu pihaknya siap menggandeng komunitas-komunitas anak-anak muda, perguruan tinggi ataupun kampus-kampus untuk meningkatkan kepedulian kaum muda terhadap kesehatan serta kesadaran akan pentingnya melakukan pemeriksaan kesehatan sejak dini. "Ubah gaya hidup yang tidak baik serta lakukan pemeriksaan kesehatan sejak dini, sehingga bisa dilakukan pencegahan penyakit sebelum muncul gejala (penyakit)," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada kesempatan itu Dewi juga menyebutkan setiap anggota keluarga itu unik dan mereka memiliki risiko dan penanganan kesehatan yang berbeda di setiap tahapan usianya.

Terkait hal itu pihaknya telah mengembangkan Panel Kesehatan Keluarga yakni layanan pemeriksaan kesehatan berdasarkan usia anggota keluarga maupun kebutuhan mereka.

Baca: Puasa Nasi Setahun, Intip Cara Bugar ala Ratna Listy

Panel kesehatan keluarga tersebut yakni Panel Uji Saring Neonatus, Panel Usia 1-12 Bulan (Bayi) , Panel Usia > 1-3 Tahun (Batita), Panel Usia > 3-5 Tahun, Panel Usia > 5-12 Tahun, Panel Usia > 12-18 Tahun (Remaja), Panel Check-Up Young Generation.

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


6 Masalah Kesehatan yang Bisa Muncul jika Kekurangan Vitamin C

1 jam lalu

Ilustrasi vitamin C (Pixabay.com)
6 Masalah Kesehatan yang Bisa Muncul jika Kekurangan Vitamin C

Vitamin C adalah salah satu vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh. Lantas, bagaimana jika tubuh kekurangan vitamin C?


Kesehatan Kim Jong Un Disorot Lagi

2 hari lalu

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menyapa warga saat menghadiri acara perayaan 74 tahun berdirinya Korea Utara, di Pyongyang, 9 September 2022. KCNA via REUTERS
Kesehatan Kim Jong Un Disorot Lagi

Berat badan Kim Jong Un diduga sudah 140 kilogram dan mengalami dermatitis


Studi Ungkap Warga Amerika Serikat Terseok-seok Hadapi Kenaikan Harga Sembako

2 hari lalu

ilustrasi supermarket (pixabay.com)
Studi Ungkap Warga Amerika Serikat Terseok-seok Hadapi Kenaikan Harga Sembako

Studi yang dipublikasi oleh Propel mengungkap akan ada lebih banyak keluarga di Amerika yang mengalami kelaparan menyusul naiknya harga sembako


Efek Merokok 10 Akan Terasa Tahun Lagi, Ini yang Bikin Ketergantungan

3 hari lalu

ILustrasi larangan merokok. REUTERS/Eric Gaillard
Efek Merokok 10 Akan Terasa Tahun Lagi, Ini yang Bikin Ketergantungan

Merokok semakin umum dilakukan masyarakat di Indonesia. Waspada, dampak buruk kesehatan bagi perokok akan dirasakan 10-20 tahun lagi.


Saatnya Anak Muda Bangkit Melawan Hoaks Pemilu 2024

3 hari lalu

Saatnya Anak Muda Bangkit Melawan Hoaks Pemilu 2024

Kreativitas anak muda dapat melalui konten di media sosial dapat membantu menekan persebaran kabar hoaks.


7 Startup Kesehatan Dapat Bantuan Permodalan USD 25 Ribu dari Reckitt Indonesia dan Health Innovation Exchange

3 hari lalu

Ilustrasi startup. Shutterstock
7 Startup Kesehatan Dapat Bantuan Permodalan USD 25 Ribu dari Reckitt Indonesia dan Health Innovation Exchange

Ketujuh startup itu yakni Neurabot, Pedis Care, Primaku, Little Joy, KITA, Lovecare, dan Riliv.


Sederet Manfaat Sunat Anak Laki-laki bagi Kesehatan

3 hari lalu

Ilustrasi khitan dewasa. TEMPO/Wahyurizal Hermanuaji
Sederet Manfaat Sunat Anak Laki-laki bagi Kesehatan

American Academy of Pediatrics menyebutkan manfaat kesehatan sunat laki-laki baru lahir dapat mencegah infeksi saluran kemih, kanker penis, dan penularan beberapa infeksi menular seksual, termasuk HIV.


Tingkatkan Edukasi Keamanan Siber, 300 Pelajar SMA Buat Kampanye Literasi Digital

5 hari lalu

Anak SMA berdiskusi dalam program edukasi KU CERDIG (Kaum mUda CERdas DIGital)/Istimewa
Tingkatkan Edukasi Keamanan Siber, 300 Pelajar SMA Buat Kampanye Literasi Digital

.Kesadaran dan kemampuan masyarakat Indonesia dalam hal keamanan siber masih rencah. Hanya 32 persen yang bisa identifikasi hoaks


84 Persen Masyarakat di Asia Pasifik Akui Pentingnya Komunitas Dalam Jaga Kesehatan

5 hari lalu

Ilustrasi lari/herbalife
84 Persen Masyarakat di Asia Pasifik Akui Pentingnya Komunitas Dalam Jaga Kesehatan

Ada banyak tantangan yang harus dihadapi orang ketika ingin hidup sehat. 84 persen mengakui peran komunitas bisa bantu jaga kesehatan.


77 Persen Masyarakat di Asia Pasifik Lebih Sadar Jaga Kesehatan Setelah Pandemi

5 hari lalu

Ilustrasi cek kesehatan (Pixabay,com)
77 Persen Masyarakat di Asia Pasifik Lebih Sadar Jaga Kesehatan Setelah Pandemi

Herbalife merilis Survei Asia Pacific Health Priority 2023. Dalam survei itu terlihat bahwa 77 persen masyarakat kini lebih sadar untuk jaga kesehatan