2. Jika Anda sudah memiliki riwayat kanker usus atau polip adenomatosa, Anda memiliki risiko lebih besar terkena kanker usus di masa depan.
3. Penyakit radang kronis pada usus besar, seperti kolitis ulserativa dan penyakit Crohn, dapat meningkatkan risiko kanker usus.
4. Sindrom genetik yang turun-temurun dalam keluarga dapat meningkatkan risiko kanker usus. Sindrom-sindrom ini termasuk poliposis adenomatous familial dan kanker kolorektal nonpolyposis herediter, yang juga dikenal sebagai sindrom Lynch.
5. Anda lebih mungkin terkena kanker usus jika memiliki orang tua, saudara kandung, atau anak dengan penyakit ini. Jika lebih dari satu anggota keluarga menderita kanker usus atau kanker rektal, risiko Anda menjadi lebih besar.
6. Kanker usus dan kanker rektum mungkin berhubungan dengan diet rendah serat dan tinggi lemak dan kalori. Penelitian di bidang ini memiliki hasil yang beragam. Beberapa penelitian telah menemukan peningkatan risiko kanker usus pada orang yang makan daging merah dan daging olahan.
Ilustrasi jogging. Getty Images/Mike Powell
7. Jika Anda tidak aktif, Anda lebih mungkin mengembangkan kanker usus. Melakukan aktivitas fisik secara teratur dapat mengurangi risiko kanker usus.
8. Orang dengan diabetes dan resistensi insulin memiliki peningkatan risiko kanker usus.
9. Orang yang mengalami obesitas memiliki peningkatan risiko kanker usus dan peningkatan risiko kematian akibat kanker usus bila dibandingkan dengan orang yang memiliki berat badan normal.
10. Orang yang merokok memiliki peningkatan risiko kanker usus.
11. Konsumsi alkohol yang berlebihan dapat meningkatkan risiko kanker usus.
Baca: Titi Qadarsih Meninggal, Artis Serba Bisa Generasi 1980-an
TABLOIDBINTANG | MEDICALNEWSTODAY | MAYOCLINIC