Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Titi Qadarsih Meninggal, Begini Fase Penyebaran Kanker Usus

Reporter

Editor

Susandijani

image-gnews
Ilustrasi sel kanker. shutterstock.com
Ilustrasi sel kanker. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Titi Qadarsih meninggal pada Senin, 22 Oktober 2018, karena sakit kanker usus stadium lanjut. Penyakit itu baru diketahui oleh keluarga setelah wanita berusia 73 tahun itu menjalani operasi.

Baca juga: Titi Qadarsih Meninggal, Waspada 11 Faktor Risiko Kanker Usus Ini

“Kanker usus ketahuan setelah operasi minggu lalu. Diagnosa pertama masih menebak-menebak. Dokter sendiri belum bisa bilang tapi ada penyumbatan. Dioperasi untuk diambil jaringan, positif kanker sudah menyebar. Tidak bisa diambil apapun, kecuali buat mama merasa nyaman,” tutur Indra Qadarsih di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Selasa, 23 Oktober 2018.
Seorang anggota keluarga menunjukan foto semasa hidup almarhumah Titi Qadarsih di rumah duka di Sawangan, Depok, Jawa Barat, Senin, 22 Oktober 2018. ANTARA/Muhammad Iqbal
Menurut lembaga kesehatan dunia, WHO, kanker usus atau kanker kolorektal adalah jenis kanker kedua yang paling umum menyerang pria dan wanita setelah kanker paru-paru. Kanker usus cenderung mempengaruhi pria dan wanita di atas usia 50 tahun dengan cara yang sama. Namun, pria cenderung terkena risikonya pada usia yang lebih muda.

Stadium kanker menentukan seberapa jauh penyebarannya pada tubuh, sekaligus dapat menentukan tahapan perawatan yang paling tepat. Tahapan kanker usus adalah sebagai berikut:

Stadium 0
Ini adalah tahap paling awal, ketika kanker masih berada di dalam mukosa (lapisan dalam) dari usus besar atau rektum. Ini juga disebut karsinoma in situ.

Stadium 1
Kanker telah tumbuh pada lapisan usus besar atau rektum, tetapi belum menyebar ke luar dinding rektum.

Stadium 2
Kanker telah tumbuh melalui atau ke dinding usus besar atau rektum, tetapi belum mencapai kelenjar getah bening di dekatnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Stadium 3
Kanker telah menyerang kelenjar getah bening di dekatnya, tetapi belum mempengaruhi bagian lain dari tubuh.

Baca juga: Kanker Usus Besar Bisa Dicegah dan Diobati, Ini Penjelasan Ahli

Stadium 4
Kanker usus telah menyebar ke bagian lain dari tubuh, termasuk organ lain, seperti hati, selaput yang melapisi rongga perut, paru-paru atau indung telur.

TABLOIDBINTANG | MEDICALNEWSTODAY | MAYOCLINIC

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

11 jam lalu

ILustrasi larangan merokok. REUTERS/Eric Gaillard
Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.


Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

2 hari lalu

Ilustrasi kanker (pixabay.com)
Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.


Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

3 hari lalu

Sariawan di lidah bisa sembuh sendiri, tapi jika terlalu lama bisa jadi ada infeksi serius hingga sinyal kanker mulut. (Canva)
Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

Kanker mulut merupakan salah satu kasus keganasan dengan angka kematian yang tinggi sehingga deteksi dini adalah kunci keberhasilan mengatasinya.


Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

6 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

OJ Simpson meninggal setelah melawan kanker prostat. Lantas, apa jenis kanker tersebut dan siapa yang berpotensi mengalaminya?


OJ Simpson Meninggal Setelah Lawan Kanker Prostat, Ini Kasus Kontroversialnya Diduga Menjadi Pembunuh

6 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
OJ Simpson Meninggal Setelah Lawan Kanker Prostat, Ini Kasus Kontroversialnya Diduga Menjadi Pembunuh

OJ Simpson meninggal pada usia 76 tahun. Ia sempat menjadi sorotan publik dikaitkan dengan kematian mantan istrinya, Nicole Brown Simpson.


O.J. Simpson Meninggal dalam Usia 76 Tahun Setelah Berjuang Lawan Kanker

8 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
O.J. Simpson Meninggal dalam Usia 76 Tahun Setelah Berjuang Lawan Kanker

Bintang NFL sekaligus aktor, O.J. Simpson meninggal setelah berjuang melawan kanker dalam usia 76 tahun.


Bukan Perokok tapi Kena Kanker Paru, Ini Sederet Penyebabnya

9 hari lalu

Ilustrasi Kanker paru-paru. Shutterstock
Bukan Perokok tapi Kena Kanker Paru, Ini Sederet Penyebabnya

Bukan hanya perokok, mereka yang tak pernah merokok sepanjang hidupnya pun bisa terkena kanker paru. Berikut sederet penyebabnya.


Gejala Kanker Paru pada Bukan Perokok

10 hari lalu

Ilustrasi kanker paru-paru. Shutterstock
Gejala Kanker Paru pada Bukan Perokok

Gejala kanker paru pada bukan perokok bisa berbeda dari yang merokok. Berikut beberapa gejala yang perlu diwaspadai.


6 Masalah di Mulut yang Tak Boleh Diabaikan, Bisa Jadi Gejala Kanker

10 hari lalu

Ilustrasi sakit gigi. Shutterstock.com
6 Masalah di Mulut yang Tak Boleh Diabaikan, Bisa Jadi Gejala Kanker

Masalah di mulut bisa jadi merupakan tanda kondisi yang lebih serius. Pakar menyebut kanker mulut salah satunya.


Jaga Kesehatan, Pilih Daging tanpa Lemak untuk Hidangan Lebaran

11 hari lalu

Ilustrasi semur daging. Shutterstock
Jaga Kesehatan, Pilih Daging tanpa Lemak untuk Hidangan Lebaran

Dokter mengingatkan masyarakat agar sebisa mungkin memilih daging sapi tanpa lemak untuk hidangan Lebaran agar kesehatan tetap terjaga.