TEMPO.CO, Jakarta - Terlalu terpesonanya orangtua pada gadget dan perangkat teknologi lainnya, membuat hal-hal penting semisal berinteraksi dengan anak-anak dilupakan. Di sinilah pentingnya orangtua melalukan detoks gawai.
Baca juga: Candu Gawai, 2 Anak Ini Mengalami Gangguan Jiwa
"Seringkali kita melupakan hal lain karena terlalu fokus pada gadget kita. Berikan kesempatan anak bermain dengan kita tanpa melibatkan teknologi. Bermain hanya antara orangtua dan anak," ujar psikolog anak dan keluarga dari Teman Hati Konseling, Ajeng Raviando, Psi. di Jakarta, Kamis.
Menurut Ajeng, terlalu fokus memegang gawai bisa berakibat hilangnya kesempatan orangtua untuk sekadar merangkul, menggandeng dan kontak fisik lainnya dengan anak mereka. Padahal, kontak fisik ini bisa membangun ikatan emosional antara orangtua dan anak.Ilustrasi anak dan gadget/gawai. Shutterstock.com
"Jangan lupa, anak butuh sentuhan, dipeluk, disayang, ada kontak fisik antara orangtua dan anak itu penting untuk menciptakan emotional bonding," kata dia.
Kapan sebaiknya detoks gawai itu dilakukan orang tua? Menurut Ajeng, tak ada waktu khusus dan tergantung masing-masing orang tua, asalkan bisa efisien dan efektif.
Baca: Survei: 99 Persen Anak Bermain Gawai di Rumah
"Tergantung aturan di rumah masing-masing. Bahkan menaruh gadget waktu makan juga sebenarnya kesempatan untuk detoks gawai. Santai berbicara, mendengarkan cerita masing-masing. Yang efektif dan efisien, jangan sampai enggak mengobrol," tutur dia.