TEMPO.CO, Jakarta - Penggunaan plastik yang berlebihan pastinya berdampak pada kerusakan lingkungan, bahkan penelitian terakhir memperkirakan bahwa saat ini ada lebih dari 150 juta ton sampah plastik di laut.
Baca: Inggris Bakal Larang Penggunaan Sedotan Plastik Tahun Depan
Baca Juga:
Tiza Mafira selaku Direktur Gerakan Diet Kantong Plastik Indonesia mengatakan perlu adanya partisipasi masyarakat untuk mengurangi penggunaan plastik. Menurutnya setidaknya ada cara sederhana yang bisa dilakukan masyarakat untuk membatasi penggunaan plastik dalam kehidupan sehari-hari. "Paling sederhana ditolak aja kalau ditawarkan kantong plastik. Apalagi kalau kita cuma beli satu, dua, atau tiga barang tinggal dimasukin ke dalam tas atau kantong yang sudah dimiliki," kata Tiza Mafira saat berbincang di Jakarta, Jumat 26 Oktober 2018.
Wanita 34 tahun ini menambahkan, "Kalau dikasih sedotan es teh ketika kita pesen di restoran sebaiknya ditolak aja. Toh kita bisa minum langsung. Paling sederhana itu menolak dulu," jelas Tiza.
Tiza menyarankan kepada masyarakat untuk membawa barang pengganti plastik, terutama ketika ingin berbelanja sesuatu.
"Kemudian langkah berikutnya adalah kita siapkan apa penggantinya. Ketika kita berbelanja banyak, pastikan bawa tas belanja sendiri dari rumah," ujarnya.
Baca: Menteri Susi Pudjiastuti Kurangi Sampah, Ada Bonus Rp 100 Ribu
"Kalau kita niat mau minum sesuatu yang enak seperti jus, ya kita bawa sedotan sendiri dari rumah," katanya.