Menurut Pakar Hematologi Zubairi Djoerban, HIV/AIDS hanya dapat ditularkan melalui hubungan seksual, jarum suntik, dari ibu pengidap AIDS kepada anak yang dikandungnya, serta proses transfusi darah yang sudah tercemar HIV.
“Dalam hal ini, penting sekali bagi PMI untuk meningkatkan keamanan darah dari risiko tertular penyakit menular dengan menggunakan metode uji saring salah satunya uji saring NAT,” tuturnya.
Muhammad Ali Reza, Ketua Pengurus PMI Provinsi DKI Jakarta mengatakan kebutuhan darah di Provinsi DKI Jakarta sebanyak 800 hingga 1.000 kantong per hari. Uji saring NAT telah dilakukan 100% yang mencakup seluruh cabang UTD di Jakarta dan sekitarnya sejak 2015.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Khofifah Ani mengimbau pihak rumah sakit untuk menggunakan darah yang sudah melalui uji saring NAT. Dengan demikian pencegahan penyakit menular dan risiko penyebaran virus melalui transfusi arah dapat dicegah.
Saat ini, uji saring NAT telah tersedia di 12 kota antara lain, DKI Jakarta, Bandung, Semarang, Bali, Makassar, Medan, Padang, dan segera menyusul di UTD RS. Dr. Sardjito Yogyakarta.
Sementara itu, dari sekitar 3,1 juta unit darah yang didonorkan, baru 7,16 persen yang sudah dilakukan proses skrining NAT. Di beberapa Negara seperti Jepang, Australia, Hong Kong, dan Singapura proses skirning NAT sudah 100 persen dilakukan terhadap unit darah yang akan didonorkan.
Baca juga: Sebelum Terima Transfusi Darah, Anda Harus Lakukan Ini