TEMPO.CO, Yogyakarta - Dalam metode pengurangan risiko penggunaan tembakau (Tobacco Harm Reduction/THR) lewat penggunaan tembakau alternatif bagi perokok yang sulit atau pun ingin berhenti merokok, vape atau rokok elektrik salah satunya. Dalam produk-produk tembakau alternatif, vape termasuk dalam produk Electronics Nicotine Delivery Systems (ENDS).
Baca juga: Sebabkan Radang Paru, Vape Lebih Berbahaya dari Rokok Tembakau
Menurut Ketua Koalisi Bebas TAR (Kabar) dan Peneliti Yayasan Pemerhati Kesehatan Publik (YPKP) Indonesia, dokter gigi Amaliya, vape lebih mudah ditemukan dan paling banyak dikonsumsi di Indonesia ketimbang produk tembakau alternatif lainnya, seperti snus, nikotin tempel, permen karet nikotin, atau pun nikotin semprot.
“Lebih disukai karena efek ngebulnya seperti rokok. Tapi itu bukan asap, melainkan uap,” kata Amaliya.
Vape juga mempunyai kandungan zat yang lebih rendah risiko karena dipanasi ketimbang rokok konvensional yang dibakar. Berdasarkan hasil riset lembaga penelitian di bawah Kementerian Federal Pangan dan Pertanian Pemerintah Federal Jerman, German Federal Institute for Risk Assessment (BfR) pada 2003, rokok konvensional mengandung zat yang bersifat toksisitas atau merusak sebanyak 80-99 persen dan tembakau alternatif mengandung risiko 1-10 persen. “Artinya, vape tetap berisiko. Tapi lebih kecil,” kata Amaliya.
Ilustrasi rokok elektrik. Christopher Furlong/Getty Images
Risiko itu terkandung pada cairan atau liquidnya yang mengandung empat zat. Pertama, propylene glycol atau PG yang merupakan zat pembawa cairan yang dipanasi sehingga menghasilkan uap. PG biasa ditemukan pada produk kosmetik, obat asma semprot, juga dry ice yang memunculkan efek uap yang tebal seperti asap pada acara konser-konser musik. Efek sampingnya berupa mulut kering dan tenggorokan gatal.
Kedua, nikotin yang merupakan zat adiktif yang bisa mengakibatkan kecanduan karena memberi sensasi kenikmatan. Selain tembakau, nikotin juga ditemukan pada tanaman lain, seperti bunga kol, tomat, dan terong. Nikotin dalam dunia medis digunakan untuk obat Alzeimer, terapi fokus untuk autis.
“Pilot pesawat tempur yang diberi nikotin menjadi lebih fokus dan performanya bagus,” kata Amaliya. Meski demikian, penggunaan nikotin pada produk tembakau alternatif harus dipantau takarannya agar tidak membahayakan. “Kalau kebanyakan nikotin masuk instalasi gawat darurat,” kata Amaliya.
Ketiga, vegetable glycerine (VG) yang merupakan zat yang diambil dari tanaman. Biasa digunakan untuk campuran deterjen, sabun, juga ditemukan pada lemak mentega.
Keempat, perasa yang biasanya diambil dari rasa makanan, seperti strawberry, kopi, cokelat. Namun tidak menutup kemungkinan produsen yang nakal mencampurnya dengan aroma parfum sehingga harus ada pengawasan. “Perasa itu biar perokok enggak bosan. Kalau cuma ngebul-ngebul saja, apa nikmatnya,” kata Amaliya.
Selanjutnya, siapa sebetulnya yang boleh menggunakan Vape?