TEMPO.CO, Jakarta - Pendidikan seksual kepada anak harus diberikan sedini mungkin. Tak ada lagi istilah tabu. Kalau orang tua terlambat atau bahkan tidak memberikan sama sekali maka bisa berdampak buruk.
Baca: Agar Tidak Diakses Anak-Anak, Ini Syarat Utama Rokok
Lantas, dari mana dan kapan orang tua harus mulai mengenalkan pendidikan seksual kepada anak?
Ada anggapan membicarakan seksual kepada anak tabu. Karena itu, menurut psikolog dari Rumah Sakit Jogja International Hospital sekaligus pendiri dari Analisa Personality Development Center, Analisa Widyaningrum, tantangan bagi para orang tua untuk mengajarkan sebagai bekal kehidupan si anak nantinya.
Kapan waktu yang tepat dan bagaimana cara mengajarkannya, Analisa menyebut sejak 5 tahun pertama, anak sudah bisa dikenalkan seputar seksual. “Namun memang materi pengajarannya harus disesuaikan dengan tahap perkembangan anak. Di usia 0-2 tahun, saat anak mulai belajar memanfaatkan sensor motorik, Anda bisa mengajarkan melalui toilet training yang dapat membantu anak mengenali anggota tubuhnya sendiri,” jelas Analisa.
Memasuki tahap praoperasional antara usia 3 hingga 5 tahun, ajarkan kepada anak untuk buang air di sembarang tempat sehingga anak akan mengerti bahwa ada bagian tubuhnya dalam situasi tertentu yang tidak boleh dilihat orang lain. “Sedang di usia 5-6 tahun, anak mulai diberi tahu seputar sesama jenis atau lawan jenis,” Analisa menambahkan.
Baca: Apa Penghalang Kehadiran Seorang Anak? Tilik Kisah Justin Bieber
Tahap selanjutnya yakni di usia 7-11 tahun, Anda bisa memberi pemahaman lebih dalam seperti mana yang boleh dan tidak boleh dilakukan lawan jenis, misalnya bagian tubuh sensitif yang tidak boleh disentuh orang lain. “Di usia remaja yakni 12 tahun, Anda bisa memberi pemahaman apa bahayanya pacaran. Sebab, di usia itu, kan ada anak yang sudah pacaran,” katanya saat ditemui Bintang di Jakarta beberapa waktu lalu.