TEMPO.CO, New York - Beberapa hari terakhir ini, pembalut wanita digadang-gadang di berbagai media. Salah satu penyebabnya adalah hebohnya para remaja yang mabuk air rebusan pembalut wanita.
Baca juga: KPAI: Remaja Mabuk Pembalut Wanita Makin Mengkhawatirkan
Seperti disebutkan sebelumnya di TEMPO.CO, Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Bidang Kesehatan dan Narkotika, Psikotropika, Zat Adiktif (NAFZA), Sitty Hikmawatty, mengatakan fenomena remaja yang mabuk pembalut itu berawal dari eksperimen, coba coba.
"Mereka mencari alternatif zat yang dapat membuat mereka fly, tenang ataupun gembira," ujar Sitty kepada Tempo, Jumat, 9 November 2018.
Diduga, kandungan yang terdapat di dalam pembalut yang menyebabkan seseorang mabuk serta berhalusinasi adalah klorin dan sodium polyacrylate. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) pada tahun 2015, hampir seluruh produk pembalut dan pantyliner yang beredar di pasaran mengandung bahan untuk proses pemutihan pembalut, yaitu klorin. Dikutip dari sebuah jurnal berjudul “Regulatory Toxicology and Pharmacology” yang ditulis oleh Kara E. Woeller, pembalut juga mengandung bahan lain yang berguna untuk menyerap cairan, yaitu sodium polyacrylate.
Dilansir dari website kesehatan di Amerika Serikat, healthline.com, klorin dan sodium polycrylate ini menghasilkan senyawa dioksin dan formaldehida. Keduanya dapat ditemukan dalam kandungan lem kayu yang biasa digunakan untuk membuat seseorang mabuk. Dengan caranya yang mudah dan murah, yaitu hanya merobek pembalut baru dan merebus isi dari pembalut tersebut yang nantinya didinginkan sebelum di konsumsi, remaja pun berbondong-bodong pindah ke alternatif baru ini.
Namun, hal yang harus selalu diperhatikan adalah efek yang ditimbulkan dari mengkonsumsi air rebusan pembalut ini. Dilansir dari health.ny.gov, klorin dan sodium polycrylate yang masuk ke dalam tubuh akan sangat berbahaya bagi kesehatan. Kedua kandungan tersebut akan bereaksi dengan air untuk menghasilkan asam.
Baca juga: Heboh Pembalut, Apa Jadinya Wanita Tanpa Benda Ini?
Asam tersebut memiliki sifat korosif dan merusak sel-sel dalam tubuh. Akibatnya, seseorang akan mengalami iritasi pada kulit, mata hingga saluran pernapasan. Lebih dari itu, efek jangka panjangnya dapat berujung pada kanker.
JONIANSYAH | SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA | HEALTHLINE | HEALTH.NY.GOV