TEMPO.CO, Jakarta - Hari Belanja Online Nasional atau Harbolnas periode pertama digelar mulai hari ini, 11 November 2018. Berbagai situs jual beli online atau e-commerce menawarkan berbagai diskon untuk meramaikan harbolnas ini. Ternyata ada makna di balik 11/11 atau 11 November ini? Intip sejarahnya yang berasal dari negeri Tiongkok.
Baca juga: Harbolnas 11.11, Simak Promo Menarik di 5 E-Commerce Terbesar
Sebagian besar masyarakat Cina menganggap tanggal 11 bulan 11 sebagai momentum yang luar biasa istimewa meskipun tidak tercantum dalam almanak tradisional mereka, seperti Imlek dan Chengbeng.
Rakyat daratan Tiongkok dari segala lapisan kelas sosial menantikan 11/11 tersebut karena dianggap saat yang tepat dalam membelanjakan uangnya.
Momentum ini tidak akan dilewatkan begitu saja oleh niagawan agar bisa menumpuk laba lebih besar lagi mengingat masyarakat Cina yang dalam beberapa dasawarsa terakhir mengalami peningkatan taraf hidup makin gila lagi dalam berbelanja.
Namun sebelum dikenal luas sebagai Festival Belanja Sehari, 11.11 atau Singles' Day yang dalam bahasa Mandarin sebenarnya Guanggun Jie hanya dikenal di kalangan anak muda Cina.
Hari belanja online nasional (Harbolnas) harbolnas.com
Pada 1990-an para mahasiswa di Nanjing, Provinsi Jiangsu, merayakan Singles' Day yang dianggapnya mewakili empat pemuda lajang.
Balada empat pemuda lajang itu bermula dari kisah asmara seorang mahasiswa Nanjing University bernama Mu Guang Kun dengan sapaan akrab Guanggun.
Untuk menghormati Guanggun yang bersedih karena kehilangan pujaan hatinya setelah meninggal akibat kanker, beberapa mahasiswa di kampus itu menjadikan angka 11/11 dengan simbolisasi 1 orang sebagai individu bertemu 1 orang lainnya untuk mengarungi kehidupan bersama.
Baca juga: Step by Step Belanja Online yang Aman dan Nyaman
Betapa berartinya makna 11/11 itu, lebih dari 4.000 pasangan di Beijing menikah massal pada 2011.
Keramatnya angka 11/11 tersebut tidak luput dari perhatian Alibaba Group, raksasa perniagaan berbasis elektronik (e-commerce) yang bermarkas di Hangzhou, Provinsi Zhejiang.
Setahun kemudian perusahaan yang dirintis Jakc Ma (Ma Yun) itu mendaftarkan 11/11 dengan sebutan Double Eleven (shuang shi yi) sebagai merek dagang.
Pada Oktober 2014, Alibaba mengeluarkan peringatan gugatan terhadap media yang berani menerima iklan dari para pesaingnya yang menggunakan "shuang shi yi" untuk tujuan komersial.
11/11 sebagai ajang festival belanja terakbar di seluruh daratan Tiongkok sudah kadung populer sehingga tidak sedikit perusahaan lainnnya yang bergerak di perdagangan eceran, baik daring maupun luring, memanfaatkan momentum tersebut, meskipun tidak mencantumkan logo yang patennya sudah menjadi hak Alibaba itu.
Sejumlah pusat perbelanjaan di Cina menggeber diskon selama sehari itu yang kebetulan pada tahun ini jatuh pada hari Minggu.
Toko berskala kecil lainnya, terutama yang menjual pakaian dan makanan, juga ingin merasakan nikmatnya panen untung pada musim gugur menjelang musim dingin ini.
Shuang shi yi atau Double Eleven yang menjadi andalan platform penjualan daring Tmall yang dikelola Alibaba tersebut mendapatkan respons yang luar biasa dari masyarakat Cina.
Baca: Harbolnas 2018, Xiaomi Kasih Diskon Smartphone Hingga 75 Persen