Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Air Rebusan Pembalut Tidak Bikin Mabuk, tapi Menyebabkan Kanker

image-gnews
Ilustrasi air rebusan pembalut. TEMPO/Nufus Nita Hidayati
Ilustrasi air rebusan pembalut. TEMPO/Nufus Nita Hidayati
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa pekan terakhir ini, masyarakat dikagetkan oleh kabar adanya sejumlah remaja yang meminum air rebusan pembalut. Menurut polisi, para pemuda itu mengaku meminum air tersebut agar bisa mabuk. Kasus itu ditemukan pertama kali oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Jawa Tengah sekitar tiga bulan lalu. Belakangan, kasus itu juga ditemukan di wilayah Jawa Barat dan Jakarta.

Baca: Mabuk Air Rebusan Pembalut Wanita, Simak Efek Bahan Pembalut Ini

Ilustrasi air rebusan pembalut. TEMPO/Nufus Nita Hidayati

Kendati BNN menyebutkan tidak ditemukan efek narkotik di dalamnya, bukan berarti air rebusan pembalut aman bagi tubuh. Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Ari Fahrial Syam, mengatakan ada berbagai zat kimia yang terkandung di dalam pembalut yang berbahaya bagi tubuh. "Prinsipnya, itu bukan sesuatu yang patut dikonsumsi tubuh," katanya kepada Tempo, Rabu lalu.

Ari menuturkan zat seperti klorin dalam pembalut bisa mengganggu pencernaan jika masuk ke tubuh. Klorin merupakan senyawa kimia bersifat korosif yang dapat menyebabkan iritasi jika bersentuhan langsung dengan kulit. Selain mengandung klorin, pembalut diketahui mengandung pulp kertas, polimer, dan zat perekat.

Menurut Ari, zat kimia lain juga bisa menimbulkan kerusakan pada hati dan ginjal. Terlebih anak-anak itu menggunakan pembalut bekas pakai yang masih tersisa bekas darah penggunanya. Itu merupakan sumber bakteri yang bisa merusak kesehatan. "Kalau kronis, orang itu bisa muntah-muntah serta diare."

Ari mewanti-wanti agar hal ini tidak terjadi di daerah lain. Ia mengimbau para orang tua untuk mendampingi anak-anaknya, terutama yang sedang beranjak remaja. Sebab, anak-anak pada fase itu sedang membutuhkan perhatian. Ketika terjadi sesuatu, mereka bisa mencari pelarian di luar rumah. Terkadang, pelariannya itu tidak dalam bentuk hal positif. "Komunikasi dengan anak mesti dibuka, harus perhatian," ujarnya.

Adhi Wibowo Nurhidayat, spesialis kedokteran jiwa, mengatakan ada fenomena orang mencari tantangan baru untuk membuat dirinya teler. Misalnya dengan mencampur alkohol dengan losion anti-nyamuk atau bensin. "Di kalangan pencandu atau pengguna, ada kebiasaan untuk mencoba-coba," ucapnya kepada Tempo, Rabu lalu.

Baca: Viral, Mabuk Air Rebusan Pembalut Wanita di Karawang

Namun pembalut tidak bisa bikin mabuk. Sebab, menurut Adhi, yang terkandung dalam pembalut bukanlah zat adiktif. Namun air rebusan itu ditengarai bisa menyebabkan kanker jika dikonsumsi. Ia menduga air rebusan pembalut itu dicampurkan ke bahan lain, seperti alkohol atau obat-obat terlarang, yang menyebabkan teler.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

42 menit lalu

Presiden Joko Widodo melakukan peninjauan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Toto Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, pada Senin, 22 April 2024. Dalam kunjungannya, Presiden Jokowi meninjau langsung fasilitas dan alat-alat kesehatan yang ada di RSUD tersebut. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.


Ini Target Indonesian di World Water Forum ke-10

10 jam lalu

Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi (ke-3 dari kanan) mengadakan pertemuan dengan Presiden Dewan Air Dunia Loic Fauchon di kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika di Jakarta, Senin (25 Maret 2024). Pertemuan tersebut membahas kesiapan pemerintah Indonesia menjadi tuan rumah World Water Forum ke-10 di Bali pada 18-25 Mei 2024. (ANTARA/Livia Kristianti)
Ini Target Indonesian di World Water Forum ke-10

World Water Forum ke-10 merupakan kesempatan emas bagi Indonesia untuk mendorong terciptanya solusi konkret untuk mengatasi persoalan air


5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

19 jam lalu

Ilustrasi wanita alami kepala pusing saat bangun tidur. Foto: Freepik.com/Jcomp
5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.


Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

1 hari lalu

Konferensi pers kandungan racun dalam pelet plastik daur ulang yang dilakukan Ecoton di Gresik, Jawa Timur, Selasa, 23 April 2024. TEMPO/Nur Hadi
Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang


Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

1 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja di Provinsi Sulawesi Barat pada Selasa, 23 April 2024. Mengawali kegiatannya, Presiden Jokowi meninjau Kantor Gubernur Sulawesi Barat yang sempat hancur saat terjadi gempa pada tahun 2021 lalu. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?


Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

1 hari lalu

ilustrasi kanker (pixabay.com)
Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.


Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

2 hari lalu

Mengunduh Manfaat Terapi Sel Punca
Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.


Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

3 hari lalu

Ilustrasi sel darah merah. Pixabay.com/Vector8DIY
Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?


Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

4 hari lalu

Petugas Bea dan Cukai tengah melakukan pengecekan pita cukai rokok di Kantor Bea dan Cukai, Jakarta, Selasa 19 Desember 2023. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyiapkan 17 juta pita cukai baru untuk memenuhi kebutuhan pada awal tahun 2024. Hal ini juga sejalan dengan penyesuaian tarif cukai hasil tembakau (CHT) pada tahun depan. Tempo/Tony Hartawan
Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.


Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

5 hari lalu

ILustrasi larangan merokok. REUTERS/Eric Gaillard
Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.