TEMPO.CO, Jakarta - Lemak kerap dituding sebagai biang keladi kegemukan. Karenanya, kaum hawa ramai-ramai diet ketat demi mengikis lemak. Benarkah demikian?
Baca juga: Makanan Berlemak Jelek buat Diet? 4 Makanan Ini Justru Dianjurkan
Sebenarnya lemak ada manfaatnya dan tidak selalu identik dengan merusak bentuk tubuh. Hal itu diungkap Kepala Instalasi Gizi Rumah Sakit YPK Mandiri Jakarta, Silvia Anita, S.Gz, dalam wawancara empat mata dengan tabloidbintang.com di Jakarta, pekan ini. Silvia membeberkan sejumlah manfaat lemak untuk tubuh.
"Pertama, lemak sumber kalori tertinggi, bukan karbohidrat. Satu gram lemak menghasilkan 9 kalori, sementara karbohidrat hanya 4 kalori. Kalori merupakan energi yang dibutuhkan manusia untuk beraktivitas sehari-hari. Kedua, lemak membantu tubuh menyerap vitamin A, D, E, dan K. Itu sebabnya, 4 vitamin ini disebut larut lemak," terang dia.
Ketiga, lemak mendukung produksi hormon di dalam tubuh. Misalnya, hormon reproduksi dibentuk tubuh menggunakan lemak sebagai bahan bakarnya. Demikian pula, sistem kekebalan tubuh. Keempat, lemak menjaga kesehatan kulit. Di dalam kulit kita, kata Silvia, terdapat lapisan bantalan lemak. Itu sebabnya orang yang kurus tidak tahan dingin. Kekurangan lemak membuat kulit Anda tampak kering dan kusam. Itu karena nyaris tidak ada bantalan lemak di lapisan permukaan kulit.