Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bedanya Masalah Gigi Berlubang Orang Kota dan Daerah

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
Ilustrasi peng0obatan gigi. shutterstock.com
Ilustrasi peng0obatan gigi. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Penyakit gigi dan mulut dirasakan semua kalangan. Dari mulai orang tua atau muda. Masyarakat urban dan masyarakat daerah pun mengalami masalah penyakit gigi ini. Dokter gigi Bambang Nursasongko, dari Ikatan Konservasi Gigi Indonesia, Universitas Indonesia, Jakarta Pusat mengatakan ada perbedaan faktor antara para penderita penyakit gigi dan mulut yang dialami masyarakat daerah dan warga urban. "Penyakit gigi dan mulut kalau belum parah tidak akan terasa. Di daerah banyak masalah gusi karena kebersihan mulut kurang terjaga. Di kota besar gigi berlubang jumlahnya banyak karena makan makanan mengandung gula," katanya di Jakarta, Selasa 27 November 2018.

Baca: 4 Cara Mudah Putihkan Gigi dengan Bahan Alami, Kunyit

Bambang menambahkan, kesalahan perawatan yang dilakukan orang pun bisa membuat gigi berlubang hingga masalah gusi. "Masalah gusi terjadi antara lain karena masalah kebersihan mulut, infeksi gusi, karang gigi tidak dibersihkan bertahun-tahun," kata Bambang.

Gigi berlubang bisa menyebabkan masalah kesehatan pada anggota tubuh lainnya, termasuk jantung. Kondisi ini terjadi jika kuman yang berasal dari gigi berlubang sudah sampai ke saraf gigi lalu menjalar ke organ tubuh lain, seperti jantung. "Menyebabkan masalah jantung kalau kuman (di gigi berlubang) sampai ke saraf. Kalau sampai ke saraf, ada pembuluh darah, kuman masuk, jalan ke jantung dan tempat pembuluh darah," kata.

"Kalau kumannya belum sampai ke saraf, masih di jaringan keras tidak menyebabkan penjalaran penyakit," katanya Bambang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bila gigi yang berlubang sudah mencapai pulpa atau saraf, penambalan gigi yang selama ini menjadi prosedur penanganan gigi berlubang, tak lagi berfungsi. Ibarat tembok, lubang yang terdapat di sana bahkan sudah tak bisa ditutup lagi. "Kalau sudah sampai pulpa, pulpa harus dibuang. Pasien dirawat dengan perawatan yang namanya saluran akar. Gigi yang sudah kehilangan saraf sama seperti tangan yang sudah tidak peka lagi (sensitif)," kata Bambang.

Baca: Bedanya Tukang Gigi dan Dokter Gigi, Ini Kata PDGI

Agar gigi tak sampai berlubang, perawatan gigi yang benar menjadi prosedur yang wajib Anda lakukan. Mulai dari rajin berkumur menggunakan air, menyikat gigi rutin dua kali sehari hingga membersihkan karang gigi 6 bulan - 1 tahun sekali.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


7 Manfaat Makan Buah Semangka bagi Kesehatan Tubuh

3 hari lalu

Ilustrasi Semangka
7 Manfaat Makan Buah Semangka bagi Kesehatan Tubuh

Semangka menjadi buah yang pas sebagai pilihan di bulan Ramadhan. Pada kondisi tubuh yang mengalami dehidrasi, buah ini menjaga kesehatan dan keseimbangan nutrisi.


Benarkah Kolesterol Tinggi Bisa Menimbulkan Rasa lelah?

5 hari lalu

Ilustrasi kolesterol. Shutterstock
Benarkah Kolesterol Tinggi Bisa Menimbulkan Rasa lelah?

Tingginya tingkat kolesterol biasanya dibarengi dengan gejala yang meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan masalah kesehatan lainnya.


5 Manfaat Minum Air Kelapa Hijau saat Berbuka Puasa

9 hari lalu

Ilustrasi kelapa muda (Pixabay.com)
5 Manfaat Minum Air Kelapa Hijau saat Berbuka Puasa

Tidak hanya segar, air kelapa hijau juga memiliki sejumlah manfaat yang signifikan bagi kesehatan tubuh.


6 Bahaya Konsumsi Santan secara Berlebihan

10 hari lalu

Ilustrasi santan kelapa. shutterstock.com
6 Bahaya Konsumsi Santan secara Berlebihan

Penting untuk menyadari bahwa santan juga memiliki sejumlah bahaya yang perlu diwaspadai, terutama jika dikonsumsi secara berlebihan.


Penelitian Menunjukkan: Banyak Penyakit yang Bisa Timbul karena Kurang Tidur

12 hari lalu

Ilustrasi tidur. Pixabay
Penelitian Menunjukkan: Banyak Penyakit yang Bisa Timbul karena Kurang Tidur

Kekurangan waktu tidur akan menyebabkan tubuh seseorang mengalami beberapa masalah. Apa saja?


5 Manfaat Mengurangi Konsumsi Gula bagi Tubuh

13 hari lalu

Ilustrasi gula di dalam wadah. Foto: Freepik.com
5 Manfaat Mengurangi Konsumsi Gula bagi Tubuh

Mengurangi konsumsi gula dapat memberikan dampak yang baik untuk tubuh. Apa saja?


Ketahui Suhu AC untuk Bayi yang Ideal Berdasarkan Usianya

16 hari lalu

Suhu AC untuk bayi perlu disesuaikan sesuai dengan usianya. Hal ini agar suhu tidak terlalu dingin atau panas. Berikut ini informasinya. Foto: Canva
Ketahui Suhu AC untuk Bayi yang Ideal Berdasarkan Usianya

Suhu AC untuk bayi perlu disesuaikan sesuai dengan usianya. Hal ini agar suhu tidak terlalu dingin atau panas. Berikut ini informasinya.


5 Manfaat Makan Pepaya

16 hari lalu

Ilustrasi buah pepaya. Unsplash.com/Pranjall Kumar
5 Manfaat Makan Pepaya

Pepaya mengandung berbagai nutrisi dan bermanfaat bagi kesehatan. Apa saja?


Bolehkah Makan Gorengan Saat Berbuka Puasa? Ini Penjelasannya

16 hari lalu

Bolehkah makan gorengan saat berbuka puasa? Jawabannya adalah boleh, namun tetap mempertimbangkan asupannya. Ini penjelasan lengkapnya. Foto: Canva
Bolehkah Makan Gorengan Saat Berbuka Puasa? Ini Penjelasannya

Bolehkah makan gorengan saat berbuka puasa? Jawabannya adalah boleh, namun tetap mempertimbangkan asupannya. Ini penjelasan lengkapnya.


Benarkah Olahraga Berlebihan Bisa Menyebabkan Disfungsi Ereksi?

21 hari lalu

ilustrasi olahraga treadmill (pixabay.com)
Benarkah Olahraga Berlebihan Bisa Menyebabkan Disfungsi Ereksi?

Meski dapat meningkatkan risiko kesehatan tertentu, namun olahraga berlebihan tidak menyebabkan impoten atau disfungsi ereksi (DE).