Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kenali Psikosomatik, Gangguan Fisik yang Terjadi Karena Stres

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
ilustrasi stres (pixabay.com)
ilustrasi stres (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Psikiater Klinik Psikosomatik Omni Hospital Alam Sutera Andri sudah sepuluh tahun menjalani praktek sebagai psikiater. Sejak tahun 2008 ia menjalani profesi ini. Ia awalnya menerima segala macam jenis pasien, anak, dewasa dan orang tua terkait masalah psikis seperti stres. Namun sejak 2010 sepulang dari mengikuti pelatihan di American Psychosomatic Society ia memutuskan untuk lebih banyak fokus pada pasien-pasien yang mengalami psikosomatik.

Baca: Bunda, Kenali Gejala dan Penyebab Kecemasan pada Anak

Anda tahu psikosomatik? Psikosomatik sendiri adalah istilah untuk merujuk pada kondisi gangguan fisik yang terkait dengan masalah psikologis. Sejak lama sebenarnya masalah psikosomatik ini dikenal. American Psychosomatic Society sendiri berdiri di tahun 1934 dan sejak saat itu penelitian di bidang psikosomatik terus dikembangkan. Jaman sebelum bidang neurosains berkembang seperti sekarang, dokter masih sulit menjelaskan tentang bagaimana seseorang bisa mengalami psikosomatik. "Pasien biasanya kebingungan mengapa dirinya mengalami berbagai macam gejala fisik namun pemeriksaan medis tidak menemukan adanya masalah berarti pada organ yang mengalami gejala fisik tersebut," katanya dalam keterangan tertulis pada 29 November 2018.

Ekspresi Ahmed Sharaf, saat berteriak di ruangan kedap suara untuk meringankan frustasi dan stress dalam kehidupan sehari-hari di "scream room" dalam perpustakaan di Kairo, Mesir, 23 Oktober 2016. REUTERS/Mohamed Abd El Ghany

Jauh sebelum neurosains bisa menjawab permasalahan yang terjadi pada pasien psikosomatik, kita hanya mengira bahwa kondisi psikosomatik disebabkan oleh stres. Namun bagaimana stres tersebut dan apa jenis stres yang menyebabkan psikosomatik masih tanda tanya, sampai akhirnya saat ini begitu banyak penjelasan terkait bagaimana stres bisa mempengaruhi terjadinya psikosomatik.

Masalah psikosomatik terjadi lebih sering dikaitkan dengan masalah ketidakseimbangan sistem saraf otonom yaitu saraf parasimpatis dan simpatis. "Stres yang menyebabkan gangguan psikosomatik yang berlangsung lama biasanya stres yang bersifat kronis atau menahun," kata Andri.

Baca: Psikolog Ungkap Penyebab Generasi Sandwich Gampang Stres

Kondisi stres yang akut atau yang tiba-tiba biasanya menimbulkan gejala psikosomatik sesaat. Contohnya saat kita menghadapi ujian atau wawancara kerja, sebagian dari kita mungkin merasa ingin buang air terus menerus atau menjadi keluar keringat dingin.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Aktivitas berlebihan saraf otonom inilah yang menyebabkan gejala fisik terjadi walaupun tidak sampai membuat kerusakan organ. Itulah mengapa pada pemeriksaan fisik hanya tergambar gejala pasien saja misalnya jantung berdebar tetapi jika dicek dengan EKG misalnya tidak ada masalah di jantungnya selain jantungnya berdebar-debar itu.

Selain jantung keluhan yang paling seirng dialami pasien yang mengalami psikosomatik adalah keluhan lambung. Ini disebabkan karena adanya aktivitas saraf otonom parasimpatis yang terlalu berlebihan sehingga sering kali menimbulkan gejala kembung atau merasa tidak nyaman dikaitkan dengan hipersensitif saraf lambung sehingga sering mengalami gejala mirip gastritis seperti perih.

Ilustrasi Pria Stres (pixabay.com)

Selain pengaruh ke saraf otonom, masalah stres baik akut maupun kronis juga mempengaruhi sistem Hipotalamus Pituitary Adrenal Axis (HPA Axis) yang menghasilkan kortisol sebagai hormon stres.

Baca: Generasi Sandwich Rentan Stres? Ini Kata Psikolog

Hormon stres ini bersifat melemahkan tubuh, membuat oksidasi tubuh menjadi berlebihan, mempengaruhi kerja hormon lainnya, dan sering kali menimbulkan penurunan imunitas tubuh. Inilah yang menyebabkan pada pasien psikosomatik sering terjadi keluhan kelelahan yang berlebihan, kesulitan tidur dan gangguan imunitas yang membuatnya mudah sakit. Kortisol sebagai hormon stres memang dalam jumlah sedikit diperlukan tubuh untuk aktivitas namun jika berlebihan akan mengganggu fungsi tubuh. Jadi seberapa sering Anda mengalami masalah psikosomatik?

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Cara Menjaga Kualitas Hubungan dengan Pasangan Pasca Melahirkan Anak Pertama

21 jam lalu

Ilustrasi ibu dan bayi. Unsplash.com/Sharon Muccutcheon
Cara Menjaga Kualitas Hubungan dengan Pasangan Pasca Melahirkan Anak Pertama

Studi menemukan bahwa sikap terhadap sentuhan berdampak pada pasangan dalam transisi menjadi orang tua atau usai melahirkan anak pertama.


Pasca Lebaran 2024 Tak Ada Salahnya Cek Kesehatan

1 hari lalu

Ilustrasi cek kesehatan (Pixabay,com)
Pasca Lebaran 2024 Tak Ada Salahnya Cek Kesehatan

Kenaikan berat badan seringkali diikuti dengan kenaikan kolesterol karena pola konsumsi yang berlebihan saat berlibur panjang dan menu Lebaran 2024.


Inilah 5 Alasan Waktu Liburan Terasa Begitu Cepat

2 hari lalu

Ilustrasi liburan (Pixabay.com)
Inilah 5 Alasan Waktu Liburan Terasa Begitu Cepat

Ternyata terdapat berbagai faktor psikologis dan eksternal yang dapat membuat waktu terasa semakin cepat berlalu selama liburan.


10 Langkah Tangkal Peradangan Penyebab Penyakit Kronis

2 hari lalu

Ilustrasi pria makan sehat atau sayur. shutterstock.com
10 Langkah Tangkal Peradangan Penyebab Penyakit Kronis

Peradangan bisa memicu berbagai penyakit kronis bila didiamkan, seperti penyakit jantung dan kanker. Namun, ada cara untuk mencegahnya.


Bagaimana Bisa Stres Orang Tua Menyakiti Anak? Begini Kiat Mengatasi Self Harm

3 hari lalu

Ilustrasi stres/bingung. Shutterstock.com
Bagaimana Bisa Stres Orang Tua Menyakiti Anak? Begini Kiat Mengatasi Self Harm

Tindakan ini dipandang sebagai cara untuk meluapkan rasa sakit dan stres psikologis hingga mengembalikan rasa tenang.


Kelola Penggunaan Media Sosial agar Tidak Stres dengan Tips Berikut

4 hari lalu

Ilustrasi bermain media sosial. (Unsplash/Leon Seibert)
Kelola Penggunaan Media Sosial agar Tidak Stres dengan Tips Berikut

Berikut beberapa tips untuk meminimalkan dampak penggunaan media sosial terhadap tingkat stres pada peringatan Bulan Kesadaran Stres.


Aurelie Moeremans Ungkap Alami Depresi, Semangat Hilang, dan Merasa Hampa

5 hari lalu

Aurelie Moeremans saat melakukan upacara melukat. Foto: Instagram.
Aurelie Moeremans Ungkap Alami Depresi, Semangat Hilang, dan Merasa Hampa

Aurelie Moeremans mengungkapkan dirinya saat ini tengah menepi dari media sosial untuk penyembuhan dari depresi yang dirasakannya.


Gejala Depresi, dari Fisik, Psikologis, sampai Sosial

7 hari lalu

Ilustrasi depresi. Shutterstock
Gejala Depresi, dari Fisik, Psikologis, sampai Sosial

Selain pada mental, depresi juga bisa berdampak pada fisik dan sosial. Berikut gejala depresi pada fisik, mental, dan sosial.


Perjalanan Kim Jonghyun, Personel Grup SHINee yang Kariernya Berakhir Tragis

11 hari lalu

Sebuah potret Kim Jong-hyun, yang lebih dikenal dengan nama panggung Jonghyun SHINee, terlihat di sebuah rumah sakit di Seoul, Korea Selatan,  19 Desember 2017. Penyanyi utama dari boy band ini mati diduga bunuh diri. AP
Perjalanan Kim Jonghyun, Personel Grup SHINee yang Kariernya Berakhir Tragis

Kematian tragis Jonghyun SHINee telah memunculkan perbincangan baru di Korea Selatan tentang tekanan yang berat yang diberikan oleh industri hiburan.


Profil Kim Jonghyun, Anggota Boy Grup SHINee yang Ditemukan Tewas di Apartemennya

11 hari lalu

Kim Jonghyun, personel grup SHINee ditemukan tewas tak bernyawa di apartemennya di kawasan Cheongdamdong. Jonghyun memutuskan mengakhiri hidupnya dengan menghirup gas kriket batubara. Instagram/@kjonghyun.018
Profil Kim Jonghyun, Anggota Boy Grup SHINee yang Ditemukan Tewas di Apartemennya

Salah satu anggota SHINee, Kim Jonghyun ditemukan tewas di apartemennya pada 18 Desember 2017 karena menghirup karbonmonoksida