TEMPO.CO, Jakarta - Ada rumor kesehatan yang mengabarkan bahwa tindakan biopsi dapat mempercepat pertumbuhan tumor dalam tubuh dan memperparah keadaan penyakit pasien. Hal tersebut dibantah oleh Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia sekaligus dokter spesialis penyakit dalam, Ari Fahrial Syam.
Baca: Ciri Orang yang Sebaiknya Segera Lakukan Deteksi Dini Kanker Usus
"Rumor bahwa kalau ada tumor jangan dibiopsi karena akan menjadi tambah parah, itu tidak benar. Itu mitos," kata Ari saat ditemui usai mengisi seminar awam Kanker Usus Besar Bisa Dicegah dan Diatasi di Ruang Senat FKUI, Universitas Indonesia, Salemba, Jakarta Pusat, Kamis 6 Desember 2018.
Ari menjelaskan biopsi merupakan tindakan medis yang harus dilakukan untuk mengetahui bagaimana kondisi jaringan sel pada bagian tubuh kita yang dicurigai terindikasi penyakit kanker dan sebagainya. "Itu mitos yang diyakini oleh pasien benar adanya. Salah itu. Justru seorang Endoskopis melakukan kronoskopi, ketika menemukan sesuai dia harus biopsi," kata Ari.
"Karena dengan biopsi dia tahu jenisnya. Apakah kanker atau polip kah, dan itu tidak berhubungan dengan perburukan perjalanan penyakit," katanya.
Biopsi adalah sebuah prosedur pengambilan jaringan atau sampel sel dari tubuh Anda untuk membantu tim medis mendiagnosis suatu penyakit.
Baca: Wasir Bisa Jadi Gejala Kanker Usus Besar, Apa Gejala Lain?
Sederhanya, sampel sel atau jaringan tubuh Anda nantinya akan diuji di labolatorium dan dilihat bentuknya oleh tim medis ahli melalui mikroskop.