Luangkan waktu berkualitas serta bicarakan kondisi emosi anak, bukan sekadar masalah prestasi, kesibukan sehari-hari dan gengsi saja.
“Saya pikir orang tua juga perlu lebih melek dengan teknologi. Bukan hanya dalam aspek negatifnya tapi juga positifnya serta cara mengelolanya pada anak-anaknya,” katanya serus.
Ya, alih-alih orang tua menyalahkan gadget atau internet sebagai penyebab, mungkin kata Benny , ada baiknya orang tua berefleksi selama ini cara pengasuhan dan pengawasannya sudah benar belum? Sudah memberi informasi yang tepat belum? Sudah mengajarkan konsekuensi buka ini itu dari informasi XYZ belum? “Karena bagaimana pun itu tanggung jawab personal si orang tua, lebih baik mengelolanya daripada menyalahkan internet atau gadget semata, kata serius.
Benny juga menyarankan jika sang anak sudah mengalami depresi, sangat disarankan agar orang tua untuk lebih memahami dan mengawasi kondisi anaknya yang berbeda itu.
“Tapi bukan berarti otoriter yah. Lebih compassionate dalam menanyakan kondisi anak, apa yang diterima hari ini, mengajarkan berpikir logis atau kritis sekaligus mengajarkan bahwa it's ok to feel vulnerable and seek help, sehingga anak terbiasa mandiri berpikir mengelola informasi dan juga berkomunikasi soal masalah emosional ke orang tuamereka, terutama di saat depresinya muncul,” katanya.
Karena menurut Benny, yang dibutuhkan mereka saat depresif adalah didengarkan dan dipahami. Bukan ceramah atau nasihat, supaya jadinya pemikiran bunuh diri dapat lebih diatasi dengan baik dan tidak jadi percobaan bunuh diri.
Baca juga: Pria Lebih Rentan Bunuh Diri Paska Putus Cinta? Cek Sebabnya