TEMPO.CO, Jakarta - Bagi mereka yang memasuki usia lanjut (lansia), tetap aktif secara fisik adalah kunci untuk tetap sehat dan bugar. Masalahnya, sulit menentukan jenis latihan terbaik untuk tubuh yang menua. Namun dua penelitian terbaru yang dirilis dalam jurnal Medicine and Science in Sports and Exercise serta European Heart Journal justru menyebutkan beberapa olahraga "berat", seperti aerobik, angkat beban, berlari, hingga bersepeda, sangat bermanfaat bagi orang lanjut usia.
Baca: Cegah Lansia di Rumah Sendirian, Ada Istana Lansia di Solok
Dalam penelitian yang diterbitkan di Medicine and Science in Sports and Exercise pekan lalu disebutkan bahwa latihan angkat beban dapat membantu menjaga kesehatan jantung. Para peneliti menemukan bahwa mengangkat beban kurang dari satu jam setiap minggu dapat mengurangi risiko penyakit jantung atau stroke pada usia 40 tahun ke atas hingga 70 persen.
Para peneliti memeriksa data dari 12.591 orang dewasa pada Aerobics Center Longitudinal Study sejak 1987 hingga 2006. Data yang diteliti adalah kejadian kardiovaskular seperti serangan jantung dan stroke yang tidak mengakibatkan kematian, kejadian kardiovaskular yang mengakibatkan kematian, serta segala penyakit yang menyebabkan kematian.
Peneliti utama dalam studi ini, Duck-chul Lee, mengaku sangat terkejut. Sebab, pada data itu terlihat orang-orang yang rutin berlatih olahraga ketahanan, meski kurang dari satu jam per pekan, bisa mengurangi risiko penyakit kardiovaskular. "Latihan ketahanan yang paling sederhana dan dapat dilakukan di mana saja adalah dengan memanfaatkan berat badan, seperti push-up dan sit-up," kata Lee, seperti dikutip Healthline.
Adapun bagi para lansia, menurut profesor kinesiologi di Iowa State University itu, latihan angkat berat dan penguatan otot manfaatnya lebih besar dari sekadar menjaga kesehatan kardiovaskular. "Latihan semacam ini bagus untuk kesehatan tulang mereka, fungsi fisik, kemandirian, dan kualitas hidup," ujarnya.
Adapun penelitian lain yang dirilis European Heart Journal melaporkan olahraga fisik, seperti berlari, bersepeda, atau berenang, berefek positif untuk memperlambat penuaan. Tim peneliti dari Jerman mengamati 266 sukarelawan pasien muda, sehat, tapi tidak aktif. Selama enam bulan, para peserta dipecah menjadi kelompok acak berbeda dan melakukan latihan fisik dengan interval berbeda.
Hasilnya, kelompok yang rutin berolahraga memiliki telomer (urutan DNA berulang yang ditemukan di ujung setiap kromosom dalam sel-sel darah putih) yang lebih aktif. Hal ini merangsang enzim telomerase tubuh. Manfaatnya, menghambat proses penuaan sel tubuh.
Baca: Pilihan Terbaik Lansia Ikut Anak atau Panti Jompo Seperti NH Dini
Konsultan senior untuk kardiologi di Klinik Universitas Saarland di Homburg, Jerman, Christian Werner, mengatakan olahraga ketahanan dapat mempengaruhi fungsi pembuluh darah dengan cara mengaktifkan molekul vital yang disebut nitrit oksida. Molekul ini membantu melindungi sistem vaskular, yang dapat mengatur aktivitas telomer.
HEALTHLINE | KORAN TEMPO