TEMPO.CO, Jakarta - Tsunami Selat Sunda yang terjadi Sabtu 22 Desember 2018 banyak menelan korban. Ada yang kehilangan pasangan, suami, anak, bahkan istri seperti yang dialami Ifan Seventeen. Sang istri, Dylan Sahara, ditemukan meninggal [akibat tsunami] pada Senin 24 Desember 2018, malam.
Baca juga:
Seventeen Jadi Korban Tsunami, Begini Gitaris Queen Ikut Berduka
Istri Masih Belum Ditemukan, Ini yang Dilakukan Ifan Seventeen
Seperti yang telah diungkapkan oleh banyak penelitian, kematian pasangan adalah sumber utama stres kehidupan yang sering membuat orang rentan terhadap masalah-masalah selanjutnya, termasuk depresi, stres kronis, dan berkurangnya harapan hidup. Demikian dikutip dari laman Psychology Today.
Sementara proses kesedihan biasanya memakan waktu berminggu-minggu atau berbulan-bulan mereda, sebagian kecil orang yang berduka mengalami gejala lebih lama. Tragisnya bersedih bisa merugikan tubuh dan juga emosi Anda. Misalnya, Anda mungkin tidak memiliki nafsu makan atau kesulitan tidur.
Dalam banyak kasus, gejala-gejala ini dapat menyerupai kondisi kejiwaan lainnya seperti Major Depressive Disorder (MDD) sampai pada titik yang hampir mustahil bagi para profesional kesehatan mental untuk membedakan mereka.
Ifan Seventeen dan istri (instagram @ifanseventeen)
Terkait hal ini, para psikolog dan psikiater diperingatkan untuk membedakan antara duka normal yang terkait dengan kehilangan yang signifikan dan diagnosis dari suatu gangguan jiwa. Faktanya, pertanyaan tentang bagaimana mengatakan kesedihan yang normal terlepas dari depresi patologis masih diperdebatkan dan sering menimbulkan kekhawatiran tentang kesalahan diagnosa pasien yang mungkin mendapat pengobatan yang salah.
Tapi, tidak semua orang juga akan mengalami gejala yang sama setelah kehilangan pasangan. Banyak faktor mempengaruhi. Seperti apakah kematian pasangan itu tidak terduga. Apakah pasangan itu meninggal karena kecelakaan atau karena penyakit yang lama, apakah pasangan itu sempat berpamitan?
Jenis hubungan yang dimiliki pasangan yang selamat dan meninggal dapat membuat perbedaan juga. Penelitian menunjukkan bahwa pasangan janda yang sangat tergantung pada pasangan mereka lebih mungkin untuk mengembangkan masalah dengan kecemasan sesudahnya. Di sisi lain, kedekatan perkawinan yang kuat juga dapat menyebabkan kesepian yang lebih besar bagi pasangan yang masih hidup.
Baca juga: Dylan Sahara Wafat, Tilik IG Ifan Seventeen Mengenang Sang Istri
PSYCHOLOGYTODAY | VERYWELLMIND