TEMPO.CO, Jakarta - Kesetaraan dan keragaman di tempat kerja dapat mempengaruhi hubungan antara karyawan dan atasan, baik hanya satu maupun ada seratus karyawan di perusahaan. Kesetaraan dan keragaman di tempat kerja tercapai ketika karyawan dapat menikmati reward, manfaat, peluang, dan sumber daya yang sama tanpa memandang jenis kelamin, ras, kelompok etnis, usia, agama atau perbedaan lain.
Baca: Jelang Akhir Tahun, Ini yang Dibagi Irwan Mussry pada Karyawannya
Kebijakan tempat kerja yang mendukung kesetaraan gender dan keragaman adalah faktor penting untuk mempertahankan karyawan yang berkualitas. Tingkat turnover yang tinggi tidak hanya menyebabkan hilangnya pengetahuan dan pengalaman, biaya untuk perekrutan dan pelatihan karyawan baru juga sangat tinggi.
Lalu, bagaimana meningkatkan keragaman di tempat kerja Anda? JobStreet.com berbagi 6 hal yang dapat dilakukan perusahaan:
1. Memperluas talent pool Anda
Bisnis tidak dapat terus tumbuh jika setiap orang dalam perusahaan memiliki minat yang sama, dengan karyawan yang berpikir dan bertindak sama. Pengusaha tidak seharusnya memilih karyawan yang dibentuk dari cetakan yang sama dan mengharapkan perusahaan untuk tumbuh di masa depan. Jika tujuan Anda adalah membangun tempat kerja yang beragam, talent pool Anda harus beragam. Perusahaan akan melihat peningkatan kreativitas karena karyawan dari latar belakang yang berbeda akan melihat masalah dengan sudut pandang yang berbeda.
2. Tinjaulah proses rekrutmen Anda
Untuk mengurangi prasangka dan bias dalam proses rekrutmen dan seleksi, perusahaan disarankan untuk memiliki tim wawancara dengan latar belakang dan gender yang beragam ketika mewawancarai kandidat. Sampai batas tertentu, elemen bias (sadar dan tidak sadar) lebih jelas dalam pewawancara ketika mengevaluasi kandidat secara individu. Namun, ketika pewawancara menghadapi kandidat di dalam sebuah tim, mereka akan cenderung mengevaluasi kandidat secara adil dan obyektif, dengan lebih fokus pada kinerja dan pengalaman kerja kandidat.
Baca: Setelah Gempa, Karyawan Dinas Pariwisata NTB Perlu Trauma Healing
Kenyataannya, bagi banyak pewawancara, biasnya begitu terasa sehingga mereka sendiri tidak menyadarinya. Perusahaan dapat menghindari hal ini dengan menyusun proses wawancara menjadi satu set kuesioner yang dirancang sebelumnya untuk menilai kandidat. Para pewawancara diharapkan untuk mengajukan serangkaian pertanyaan yang sama kepada semua kandidat untuk menghindari, misalnya pertanyaan yang bias gender.