Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kota Penuh Polusi Udara, Waspadai Dampak Buruk pada Kesehatan

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
Sebuah bangunan tempat tinggal diselimuti kabut asap di New Delhi, India, 25 Desember 2018. [REUTERS / Altaf Hussain]
Sebuah bangunan tempat tinggal diselimuti kabut asap di New Delhi, India, 25 Desember 2018. [REUTERS / Altaf Hussain]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan 4,2 juta kematian terjadi setiap tahun akibat paparan polusi udara. Sebanyak 3,8 juta kematian di seluruh dunia terjadi tiap tahun karena paparan asap dari tungku dan bahan bakar memasak yang tidak sehat.

Baca: Pasca Natal, Polusi Udara di Delhi India masih sangat Buruk

Dalam konferensi global WHO pertama tentang pencemaran udara dan kesehatan pada 30 Oktober-1 November lalu, Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengatakan polusi udara adalah tembakau baru. "Tidak seorang pun, kaya atau miskin, dapat terhindar dari polusi udara. Ini adalah keadaan darurat kesehatan masyarakat yang diam," katanya. Tindakan sesederhana bernapas saja, kata dia, bisa membunuh tujuh juta orang per tahun.

Dalam dua tahun terakhir, tingkat polusi udara meningkat hampir dua kali lipat. Sebanyak 97 persen kota-kota di negara-negara berpenghasilan rendah memiliki kualitas udara buruk yang tidak memenuhi pedoman kualitas udara WHO. Namun di negara-negara berpenghasilan tinggi, persentase menurun menjadi 49 persen. "Ketika kualitas udara menurun, risiko stroke, jantung, kanker paru-paru, dan penyakit pernapasan kronik dan akut, termasuk asma, akan meningkat," ujarnya.

Untuk menghindari radikal bebas yang disebabkan polusi udara, tubuh membutuhkan antioksidan, zat yang mampu mencegah atau memperlambat proses oksidasi. Komponen kimia yang berperan menghasilkan zat ini adalah senyawa golongan fenolik dan polifenolik, yang banyak terdapat dalam bahan pangan, terutama sayur. Antioksidan minimal yang dapat diperoleh dengan mudah dari bahan pangan adalah betakaroten serta vitamin A, E, dan C.

Menurut dokter yang berfokus pada anti-aging dan functional medicine, Lisa Silvani, sebetulnya tubuh bisa menghasilkan antioksidan sendiri secara natural. "Radikal bebas diketahui sebagai salah satu pemicu penuaan dan banyak penyakit, seperti kanker, penyakit jantung, berkurangnya penglihatan, hingga Alzheimer," katanya, belum lama ini. Kesadaran masyarakat yang tinggi menyebabkan konsumen suplemen antioksidan turut meningkat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Lisa mengatakan salah satu antioksidan yang dihasilkan tubuh adalah glutathione. Glutathione dapat membantu tubuh mengubah berbagai macam radikal bebas menjadi bentuk yang tidak berbahaya bagi tubuh, sebelum radikal bebas itu dikeluarkan tubuh melalui detoksifikasi. "Sayangnya, gaya hidup masa kini dan asupan gizi yang tak seimbang membuat kemampuan tubuh menghasilkan antioksidan terganggu dan menurun," tuturnya.

Baca: Polusi India Memburuk, Warga Terpaksa Rayakan Natal di Rumah

Menurut dia, hal ini ditunjukkan dengan adanya penurunan produksi glutathione pada penderita kanker, HIV, diabetes tipe 2, parkinson, dan hepatitis. Orang-orang yang memiliki masalah dengan sistem detoksifikasi tubuh dan mengidap penyakit kronis inilah yang membutuhkan suplemen antioksidan. "Suplemen tersebut dapat mengurangi beban radikal bebas dan mempercepat penyembuhan penyakit," ucapnya.

HELLO SEHAT | KORAN TEMPO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

10 jam lalu

Ilustrasi wanita alami kepala pusing saat bangun tidur. Foto: Freepik.com/Jcomp
5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.


Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

16 jam lalu

Konferensi pers kandungan racun dalam pelet plastik daur ulang yang dilakukan Ecoton di Gresik, Jawa Timur, Selasa, 23 April 2024. TEMPO/Nur Hadi
Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang


Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

18 jam lalu

Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja di Provinsi Sulawesi Barat pada Selasa, 23 April 2024. Mengawali kegiatannya, Presiden Jokowi meninjau Kantor Gubernur Sulawesi Barat yang sempat hancur saat terjadi gempa pada tahun 2021 lalu. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?


Polusi Udara Bisa Bikin Serangga Salah Pilih Pasangan Kawin

3 hari lalu

Lalat buah. Kredit: Wikipedia
Polusi Udara Bisa Bikin Serangga Salah Pilih Pasangan Kawin

Temuan lainnya adalah keturunan hibrida dari serangga yang salah pilih pasangan karena polusi udara itu kerap kali steril.


Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

4 hari lalu

Petugas Bea dan Cukai tengah melakukan pengecekan pita cukai rokok di Kantor Bea dan Cukai, Jakarta, Selasa 19 Desember 2023. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyiapkan 17 juta pita cukai baru untuk memenuhi kebutuhan pada awal tahun 2024. Hal ini juga sejalan dengan penyesuaian tarif cukai hasil tembakau (CHT) pada tahun depan. Tempo/Tony Hartawan
Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.


Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

7 hari lalu

Ilustrasi wanita bahagia. Unsplash.com
Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.


7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

8 hari lalu

Ilustrasi kucing (Pixabay)
7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

Dehidrasi terjadi ketika kucing kehilangan lebih banyak cairan dari yang mereka konsumsi.


Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

15 hari lalu

Menu sambal goreng hati sapi. shutterstock.com
Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

Hati ayam dalam sambal goreng kentang ati, makan khas ketika lebaran, ternyata memiliki manfaat kesehatan. Apa saja?


Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

16 hari lalu

Ilustrasi protokol kesehatan / menjaga jarak atau memakai masker. ANTARA FOTO/FB Anggoro
Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

Hari Kesehatan Sedunia 2024, diharapkan terwujudnya kesehatan bagi semua agar mendapat akses pelayanan kesehatan bermutu.


Bawa Balita saat Mudik? Perhatian Tips Ini Demi Kesehatannya

18 hari lalu

Ilustrasi balita mudik. shutterstock.com
Bawa Balita saat Mudik? Perhatian Tips Ini Demi Kesehatannya

Pakar kesehatan mengingatkan orang tua untuk memperhatikan daya tahan tubuh balita saat mudik mengingat kondisi cuaca yang sedang tak baik.