Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tahun Baru Pesta Kembang Api, Sejarahnya untuk Usir Roh Jahat

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
Pesta kembang api menghiasi Pelabuhan Sydney saat perayaan malam Tahun Baru 2019 di Sydney, Australia, 1 Januari 2019. AAP/Brendan Esposito/via REUTERS
Pesta kembang api menghiasi Pelabuhan Sydney saat perayaan malam Tahun Baru 2019 di Sydney, Australia, 1 Januari 2019. AAP/Brendan Esposito/via REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pesta kembang api memeriahkan pergantian malam tahun baru di kawasan Taman Impian Jaya Ancol Jakarta Utara, pada Selasa dinihari tepat pukul 00.00 WIB. Pesta kembang api dimulai setelah pembawa acara di panggung hiburan di Pantai Carnaval, Ancol menghitung mundur mulai dari hitungan ke-10. Selama 13 menit, pengunjung menikmati warna-warni cahaya yang ditampilkan kembang api itu. Mari intip sejarah kembang api yang ternyata sudah dipelajari para ahli kimia sejak 800 Masehi.

Baca: Tahun Baru di Ancol, Ada Kembang Api 13 Menit dan Panjang 600 M

Kebanyakan sejarawan berfikir kembang api ditemukan di Cina, meskipun beberapa berpendapat bahwa munculnya kembang api berasal dari daerah Timur Tengah atau India. Di suatu tempat sekitar 800 M, ahli kimia Cina mencampurkan senyawa kalium nitrat, sulfur dan arang untuk menciptakan mesiu mentah, menurut American Pyrotechnics Safety and Education Foundation. Dan kembang api bukan tujuan mereka.

Pesta kembang api menghiasi Pelabuhan Victoria dan Hong Kong Convention and Exhibition Centre saat perayaan malam Tahun Baru 2019 di Hong Kong, 1 Januari 2019. REUTERS/Tyrone Siu

Mereka sebenarnya mencari resep untuk kehidupan kekal, tapi yang mereka ciptakan mengubah dunia. Begitu mereka menyadari apa yang telah mereka buat adalah ledakan, orang Cina percaya bahwa ledakan tersebut bisa mengusir roh jahat.

Untuk membuat beberapa kembang api pertama, para ahli kimia mengemas mesiu baru ke dalam rebung dan melemparkan tunas ke dalam api, yang menciptakan ledakan keras. Setelah itu, kembang api berevolusi. Tabung kertas menggantikan batang bambu, misalnya, dan bukannya melemparkan tabung dalam api, orang menambahkan sekring yang terbuat dari kertas tisu.

Pada abad ke-10, orang Cina telah mengetahui bahwa mereka dapat membuat bom dengan mesiu, dengan demikian mereka menempelkan petasan ke anak panah untuk menembak musuh. Setelah 200 tahun, kembang api diasah menjadi roket yang dapat ditembakkan ke musuh tanpa bantuan panah. Teknologi ini masih digunakan saat ini dalam pertunjukan kembang api.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kembang api menghiasi langit dekat kuil Parthenon saat perayaan malam tahun baru 2019 di Bukit Acropolis, Atena, Yunani, 1 Januari 2019. REUTERS/Alkis Konstantinidis

Pada 1295, seorang penjelajah, Marco Polo membawa kembang api ke Eropa dari Asia. Namun, menurut lembaga riset Smithsonian, orang Eropa mengenalnya sebagai senjata mesiu selama Perang Salib beberapa tahun sebelumnya. Kemudian, sekitar abad ke-13, bubuk mesiu dan resep sampai ke Eropa dan Arab melalui diplomat lain, penjelajah dan misionaris Fransiskan.

Dari sana, Barat mengembangkan teknologi kembang api menjadi senjata yang lebih kuat yang kita kenal sekarang sebagai meriam dan musket. Orang-orang di Barat masih mempertahankan gagasan asli tentang kembang api dan menggunakannya selama perayaan. Penghibur juga menggunakan kembang api sebagai medianya di Inggris pada abad pertengahan.

Baca: Malam Tahun Baru, Ini Pengganti Pesta Kembang Api di Setu Babakan

Di Inggris, para penguasa menggunakan pertunjukan kembang api untuk menghibur pengikutnya. Pertunjukan kembang api kerajaan pertama diperkirakan terjadi pada hari pernikahan raja Inggris, Henry VII pada 1486. Tidak kalah, kaisar Rusia pertama yang dijuluki Czar Peter the Great of Russia juga mengadakan pertunjukan kembang api selama 5 jam untuk menandai kelahiran putranya.

LIVE SCIENCE | AMERICAN CHEMICAL SOCIETY | AMERICAN PYROTECHNICS SAFETY AND EDUCATION FOUNDATION | HISTORY.COM

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sejarah Singkat G30S, Kronologi, dan Tokoh yang Gugur

9 hari lalu

Suasana diorama peristiwa G30S/PKI di kawasan Monumen Kesaktian Pancasila, Jakarta, Selasa, 29 September 2020. Diorama tersebut dibuat untuk peringatan Hari Kesaktian Pnlancasila dan mengenang korban dalam peristiwa G30S/PKI khususnya tujuh pahlawan revolusi pada 1 Oktober mendatang. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Sejarah Singkat G30S, Kronologi, dan Tokoh yang Gugur

Ketahui sejarah singkat G30S, kronologi, serta perwira TNI yang gugur. Operasi ini dipimpin oleh Letnan Kolonel Untung Syamsuri.


Sejarah Kereta Api Semarang-Surakarta-Yogyakarta: Tonggak Awal Pembangunan Rel dan Stasiun Pertama

9 hari lalu

Foto repro dari buku Sejarah Perkeretaapian Indonesia (2020). (Tempo/Repro Muh. Syaifullah)
Sejarah Kereta Api Semarang-Surakarta-Yogyakarta: Tonggak Awal Pembangunan Rel dan Stasiun Pertama

Stasiun kereta api yang pertama kali dibangun adalah Stasiun Kemijen (Tambaksari) yang berada di Semarang pada 17 Juni 1864.


Pencabutan Tap MPR Tiga Presiden, Upaya Menghapus Noda Sejarah

11 hari lalu

Pencabutan tiga Tap MPR menuai polemik. Ataukah pencabutan ini hanya untuk menghapus noda sejarah atau sebagai prakondisi untuk mengamendemen konstitusi?
Pencabutan Tap MPR Tiga Presiden, Upaya Menghapus Noda Sejarah

Pencabutan tiga Tap MPR menyangkut tiga eks Presiden menuai polemik. Apakah pencabutan ini hanya untuk menghapus noda sejarah atau ada agenda lain?


Kembalinya 288 Artefak Bersejarah dari Belanda Diharapkan Tingkatkan Edukasi Masyarakat

16 hari lalu

Sebagian benda bersejarah yang dikembalikan Pemerintah Belanda. Dok. Kemendikbudristek
Kembalinya 288 Artefak Bersejarah dari Belanda Diharapkan Tingkatkan Edukasi Masyarakat

Kepulangan 288 artefak bersejarah dari Belanda menjadi upaya berkelanjutan untuk memulihkan warisan budaya Indonesia.


Panduan Liburan ke London Bersama Keluaga

35 hari lalu

Tower of London. Unsplash.com/Gavin Allanwood
Panduan Liburan ke London Bersama Keluaga

Kalau ingin mengunjungi London untuk liburan bersama keluarga, penting untuk membuat rencana perjalanan dengan baik


Aksi Panggung Guru se-Indonesia Menarasikan Sejarah Kemerdekaan di Taman Budaya Yogyakarta

45 hari lalu

Aksi panggung para guru di Taman Budaya Yogyakarta memperingati momentum kemerdekaan Sabtu (24/8). Tempo/Pribadi Wicaksono
Aksi Panggung Guru se-Indonesia Menarasikan Sejarah Kemerdekaan di Taman Budaya Yogyakarta

Ratusan guru memperingati momen kemerdekaan Indonesia dengan aksi panggung Menemukan Kembali Indonesia.


Tuai Kecaman karena Larang Paskibraka Pakai Jilbab, Begini Sejarah Terbentuknya BPIP

54 hari lalu

Ketua BPIP, Yudian Wahyudi pada acara penyerahan duplikat bendera pusaka kepada bupati dan walikota seluruh Indonesia dari BPIP di Balai Samudera, Jakarta Utara, Rabu, 7 Agustus 2024. TEMPO/Andi Prasetyo
Tuai Kecaman karena Larang Paskibraka Pakai Jilbab, Begini Sejarah Terbentuknya BPIP

BPIP merupakan lembaga yang bertanggung jawab kepada Presiden dan bertugas membantu Presiden dalam merumuskan arah kebijakan pembinaan ideologi Pancasila


Tolak Pemindahan Benda Arkeologi Papua ke BRIN Cibinong, Pemerhati Budaya Anggap Peniadaan Sejarah

58 hari lalu

Gambar tampilan pecahan gerabah unik yang ditemukan di situs prasejarah Kampung Lama Abar, Distrik Ebungfauw, Kabupaten Jayapura, Papua. Kredit: Balai Arkeologi Papua
Tolak Pemindahan Benda Arkeologi Papua ke BRIN Cibinong, Pemerhati Budaya Anggap Peniadaan Sejarah

Sedikitnya ada 24 lembaga dan pemerhati budaya Papua menolak rencana pemindahan benda Arkeologi Papua ke BRIN Cibinong.


Sempat Diblokir Kominfo, Ini Sejarah di Balik WordPress

6 Agustus 2024

zdnet.com
Sempat Diblokir Kominfo, Ini Sejarah di Balik WordPress

Pada 2001, Michel Valdrighi, seorang pengembang dari Prancis, menciptakan b2/cafelog sebagai cikal bakal WordPress.


Sama Tapi Berbeda, Begini Sejarah Bendera Merah Putih Indonesia dan Monako

29 Juli 2024

KAA, Bendera nasional Indonesia. Wikipedia.org
Sama Tapi Berbeda, Begini Sejarah Bendera Merah Putih Indonesia dan Monako

Sama-sama berwarna merah dan putih, ternyata ada perbedaan di antara bendera Indonesia dan Monako.